SELATPANJANG - Seorang ibu rumah tangga di Desa Alah Air, Kecamatan Tebing Tinggi, Azizah senang bukan kepalang. Salah seorang anaknya ditawari oleh Bupati Kepulauan Meranti menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Tawaran tersebut diterima langsung olehnya melalui pesan di media sosial (Medsos) Facebook yang mengatasnamakan akun Muhammad Adil dan panggilan telepon genggam, Senin (12/7/22) malam.
"Saya terima pesan dari pemilik akun facebook Pak Bupati Adil. Dia menawarkan bantuan kepada salah seorang anak saya untuk jadi PNS," cerita Azizah kepada wartawan Rabu (14/7/22) siang di kediamannya Jalan Perjuangan Alah Air, Kecamatan Tebingtinggi.
Mendengar kabar itu, dirinya langsung tergiur dan merasakan kegirangan. Karena kebetulan, dari lima orang anaknya, tiga diantaranya masih menganggur atau belum memiliki pekerjaan tetap.
"Ya senang betul hati saya mendengar kabar itu. Karena anak saya lima orang, tiga udah tamat SMA, tapi belum bekerja. Dan saya terima tawaran tersebut, namun dia minta saya segera untuk melengkapi berkas persyaratan identitas diri anak," ungkapnya.
Tak menunggu lama, dirinya bersama suami melengkapi persyaratan pendukung yang diminta seperti fotokopi KTP, KK, Ijazah SMA beserta pasfoto. Setelah itu semua disiapkan, orang yang mengaku bupati meminta pihaknya untuk membayar uang suap. Tak tanggung-tanggung, total yang diinginkannya sebesar Rp 35 juta, beruntung dia tidak sempat melakukan transferan.
"Semua berkas pendukung sudah selesai, mulai dari fotokopi KTP sampai pasfoto. Alih alih dia minta kami kirim uang Rp35 juta, sore ini Rp10 juta dan hari kamis besok sisanya Rp 15 juta," ungkapnya.
Setelah mendengar permintaan tersebut, lantas Azizah mengaku merasa tak sedap hati dan berkoordinasi dengan jajaran BKD Kepulauan Meranti. Hasilnya ia mendapatkan penjelasan jika pihak yang menghubunginya tersebut, bukanlah bupati. Melainkan orang tak dikenal yang sedang melakukan upaya penipuan terhadapnya.
"Kami tak langsung percaya. Kami telepon orang BKD dan mereka meminta kepada kami untuk tidak percaya. Dan menghubungi itu bukanlah bupati melainkan orang yang tak dikenal," ungkapnya.
Sementara itu Plt Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian (Kabid P2IK) Budi Hardiantika membenarkan informasi tersebut. Bahkan ini bukan kasus yang pertama.
Untuk itu ia meminta seluruh masyarakat Kepulauan Meranti tidak sertamerta percaya kepada informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya itu.
"Untuk saat ini kami hanya mengakomodir seleksi jelang perekrutan PPPK. Tidak untuk CPNS," kata Budi.
Walaupun demikian, kata Budi proses tersebut belum bisa dilaksanakan karena masih menunggu regulasi pelaksanaannya dari pusat.
"Jadwal seleksi belum tau karena masih menunggu pusat. Nanti bila kebutuhan tempat kemungkinan ujian akan dilaksanakan di gedung, atau bisa saja dilakukan di sekolah. Yang pasti saat ini proses mendaftar dulu secara online," tuturnya.
Sementara itu Ketua tim Adil Orang Kite (AOK) Zainudin mengatakan sangat kesal terhadap oknum yang tidak bertanggung jawab yang mencatut nama Bupati untuk melakukan aksi penipuan.
Jika dilihat sepintas sangat mirip. Akun media sosial itu mencantumkan nama dan menggunakan foto profil H Muhammad Adil mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) kepala daerah yang sama persis dengan akun asli milik Bupati.
Dikatakan, sudah banyak laporan yang didapatkan terkait penipuan yang dilakukan akun tersebut.
Teknik menawarkannya, sebut Zainudin, meminta pertemanan kepada calon targetnya. Setelah diterima, mereka langsung berkomunikasi lewat messenger, baru kemudian melanjutkan komunikasi via telepon.
Zainudin juga menyampaikan, Bupati saat ini akan melakukan upaya hukum untuk memburu pelaku penipuan.
Tujuannya menghentikan aksi pelaku, sebab selain meresahkan masyarakat, juga karena telah mencoreng nama baik Bupati sekaligus Pemkab Kepulauan Meranti.
"Bupati langsung yang akan membuat laporan ke kepolisian terkait akun medsos yang melakukan penipuan tersebut," kata Zainudin.
Dikatakan lagi, pihaknya mengajak kepada masyarakat yang telah melakukan pertemanan untuk segera memblokir akun tersebut.
Dia juga memastikan bahwa akun Facebook milik Bupati hanya satu, diluar itu bisa dipastikan akun palsu.
"Dan saya mengajak semua masyarakat untuk memblokir dan melaporkan ke Facebook secara beramai akun palsu tersebut. Jangan mudah percaya dengan chatnya. Akun facebook Bupati yang asli dan resmi itu dinding profilnya ada tulisan Aok Riau dan akunnya dipastikan hanya satu, selain itu semuanya palsu," ungkapnya.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :