www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Pemkab Meranti Berhasil Turunkan Stunting dan Miskin Ekstrem Jadi 1,00 Persen Tahun 2024
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe di Selatpanjang Terpaksa Perkecil Ukuran
Selasa, 08 Juni 2021 - 20:42:34 WIB
Sodiah, perajin tempe di Selatpanjang Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti
Sodiah, perajin tempe di Selatpanjang Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti

Baca juga:

SELATPANJANG - Sejumlah perajin tempe di Kota Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti mengaku dilema dengan naiknya harga kacang kedelai belakangan ini, sehingga mereka terpaksa mengurangi produksi pasca melonjaknya harga kacang kedelai impor di pasaran.

Hal itu seperti diungkapkan Sodiah (51), warga Gang Jambu, Desa Alahair Timur Kecamatan Tebingtinggi, baru-baru ini.

Ia tidak bisa menentukan pilihan, selain terus melanjutkan produksi tempe untuk mencukupi pendapatan ekonominya. Meskipun hanya berpeluang kecil mendapatkan keuntungan lebih.

"Kita jadi payah untuk mencukupi penghasilan. Sebab kedelai naiknya separuh harga dari yang biasanya," kata Sodiah dengan senyum tipisnya.

Belum lagi ditambah kondisi sekarang kasus Covid-19 naik, membuat sejumlah akses ke wilayah tempat biasanya memasok dagangan tempe ditutup. Meski begitu, wanita paruh baya itu mesti bekerja keras agar dagangan tempenya bisa laku normal seperti biasa.

"Tempat saya biasa menjual tempe ditutup, akibat corona. Seperti Desa Tanjung Samak (baru-baru ini sudah dibuka), Sungai Tohor, dan Teluk Kepau. Dengan begini susah kita jadinya," ujar Sodiah.

Sodiah biasanya membeli kacang kedelai rata-rata dengan ukuran berat karung 50 kilogram seharga Rp350 ribu. Kini sudah naik menjadi Rp560 ribu. Jadi selisih harga kenaikan harga mencapai Rp210 ribu.

"Sudah Rp560 ribu sekarang, jadi dalam sehari saya hanya memproduksi tempe sebanyak 18 kilogram saja. Sedangkan sebelumnya bisa buat banyak yaitu 30 kilogram," tuturnya.

Tak hanya itu, Sodiah juga mengatakan untuk menutupi beban biaya produksi yang melonjak, ia terpaksa memperkecil ukuran tempe dari yang biasa menjadi lebih agak kecil. Kalau menaikkan harga tempe, ia khawatir akan sepi pembeli.

"Dalam kondisi saat ini tidak mungkin kalau harus menaikan harga. Jadi, ukurannya saja yang dikurangi.
Saya khawatir tidak ada yang mau membeli kalau dinaikkan harga. Sedangkan sekarang ini saja sudah sepi pembeli, meskipun hanya beberapa, jadi solusinya dengan mengecilkan ukuran tempe," ungkap dia.

Soal kenaikan harga kedelai, Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DisdagperinKopUKM) Kepulauan Meranti langsung menanggapi. Mereka segera mengecek di lapangan soal kenaikan tersebut.

Disebutkan kenaikan itu sempat beberapa kali terjadi di tengah pandemi Covid-19. Menanggapi hal tersebut, DisdagperinKopUKM Kepulauan Meranti menyikapinya dengan wajar.

Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, Kepala Bidang Perdagangan Ade Suhartian mengatakan, kenaikan harga tidak hanya terjadi di Kepulauan Meranti saja, melainkan terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia.

"Kenaikannya memang nasional (terjadi di seluruh Indonesia). Di kabupaten kota di Riau harganya ada yang Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram," ungkap Ade.

Konsumen seperti pembuat tempe dan tahu kebanyakan mengambil stok kacang kedelai langsung ke distributor. Memang tak dipungkiri, mereka sekali memesan kedelai hingga 50 kilogram dengan harga Rp560 ribu untuk produksi besar.

"Saat dicek memang harganya Rp550 ribu hingga Rp560 ribu. Kenaikan harga itu memang sudah lama. Tapi ada kami temui beberapa distributor sedang kekosongan stok," jelas Ade lagi.

Penulis : Ali Imroen

 
    Berita Terkait

 


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Plt Bupati Meranti, AKBP (Purn) H Asmar.(foto: istimewa)Pemkab Meranti Berhasil Turunkan Stunting dan Miskin Ekstrem Jadi 1,00 Persen Tahun 2024
Pj Gubri, SF Hariyanto minta tidak ada lagi jalanan berlubang saat puncak mudik (foto/int)Pj Gubri Intruksikan Tambal Semua Lubang Jalan Sebelum Puncak Arus Mudik Lebaran
Pemprov Riau sudah siapkan dana untuk pencairan THR PNS dan PPPK (foto/ilustrasi)Pemprov Riau Siapkan Rp170 M untuk Bayar THR PNS dan PPPK
Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Nofrizal (foto:ist)Tak Perlu Rapat Fraksi, Pimpinan DPRD Pekanbaru Segera Usulkan Nama Calon Pj Walikota
DPRD Pekanbaru belum ada membahas nama usulan Pj Walikota yang baru (foto/int)Deadline Tinggal 3 Hari, DPRD Masih Belum Bahas Nama Calon Pj Walikota Pekanbaru
  Ilustrasi Pemko Pekanbaru menunggu persetujuan formasi PPPK 2024 (foto/int)Pemko Pekanbaru Masih Tunggu Persetujuan Formasi PPPK 2024 dari Pusat
Kapolda Riau, Irjen Iqbal kerahkan ribuan personel gabungan selama Ops KLK (foto/int)3.508 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Ops Ketupat Lancang Kuning 2024
Telkomsel bersiap antisipasi lonjakan trafik selama RAFI 2024 (foto/ist)Antisipasi Lonjakan Trafik di RAFI 2024, Telkomsel Perkuat Kesiapan Infrastruktur Konektivitas
Mahmuzin Taher tampak menyapa warga saat turun ke jalan membagikan paket takjil.Mahmuzin Taher Bagikan Takjil untuk Pengendara di Selat Panjang
Penyerahan bantuan dari Telkomsel.Ajak Pelanggan Kedepankan Semangat Kebersamaan Raih Keberkahan, Ini yang Dilakukan Telkomsel
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved