SELATPANJANG - Dalam berbagai kesempatan agenda pemerintahan, Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil mengungkapkan sangat banyak masalah yang hingga saat ini belum terselesaikan.

Seakan-akan sebagai ungkapan kekesalan, sehingga dia pun beberapa kali berujar tak mau menjadi Bupati jika kondisinya seperti saat ini.

"Banyak betul masalah, kalau tahu macam gini, tak mau saya menjadi Bupati," kata H Muhammad Adil beberapa waktu lalu.

Terasa aneh ketika kepala daerah menyebutkan kalimat itu berkali-kali, sehingga wartawan pun mencoba mengkonfirmasi terkait kalimat yang dilontarkan bupati itu. Namun Adil berkilah, dia mengatakan jika itu bukanlah sebuah ungkapan kekesalan, melainkan sebuah ekspresi terhadap keadaan saat ini.

"Itu bukan kekesalan, tapi bentuk ekspresi dari pada apa yang terjadi," kata Adil singkat.

Adapun maksud dari keadaan saat ini adalah terkait anggaran daerah yang sangat minim, ketika dalam setiap pengesahan anggaran dibunyikan sangat besar, tapi ternyata jauh dari ekspektasi. Adil juga mengatakan jika selama ini asumsi pada postur APBD terlalu tinggi. Jika dikaitkan, hal ini pun berbanding terbalik dengan pernyataan Adil saat debat kandidat yang mengatakan jika uang APBD Kepulauan Meranti sangat banyak.

"Kalau tau saya begini kondisinya,
Ini sama dengan jebakan Betmen. Makanya besok jika anggarannya cuma 700 saya buat 700, makanya saya mau lagi kejar DAK itu, kalau bisa tahun ini saya bisa dapat Rp500 miliar, jadi kalau misalnya dana kita Rp700 miliar ditambah Rp500 miliar, maka Rp1,2 triliun. Selama ini kan tidak begitu, contoh PAD hanya Rp70 miliar tapi dibuat Rp200 miliar, itu kan tak boleh, asumsinya terlalu tinggi, makanya kita sering ditegur BPK," ungkap Adil.

Mantan Bupati Kepulauan Meranti, H Irwan Nasir yang dimintai tanggapannya terkait hal ini tidak ingin berkomentar banyak, Irwan hanya menyampaikan kutipan hadist yang diriwayatkan Bukhari, dia mengatakan
apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.

"Saya tidak bisa berkata banyak, namun dalam hadits tersebut sudah jelas maksud dan arahannya," kata Irwan, Jum'at (30/4/2021).

Ditambahkan Irwan, jika dalam penyusunan APBD terdapat asumsi keuangan yang sangat tinggi, hal itu merupakan sesuatu yang sangat lumrah, karena menurutnya penyusunan APBD itu berbasis kinerja dan memperhatikan kondisi perekonomian saat ini.

Dengan kata lain diperlukan sumber daya manusia yang mampu untuk melaksanakannya, dalam hal ini adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah. Jika tidak tercapai, maka sudah menjadi tugas bupati untuk melakukan evaluasi.

Diakui Irwan, untuk APBD tahun 2021 memang terjadi penurunan, dimana dalam penyusunannya APBD juga berbasis terhadap kondisi ekonomi saat ini. Dalam postur APBD tahun 2021 terjadi penyusutan sebesar Rp200 miliar, hal itu dikarenakan kondisi perekonomian yang morat-marit akibat adanya pandemi Covid-19.

"Asumsi dalam menyusun APBD itu tidak sembarangan, karena dasarnya harus kuat, penghitungannya juga harus cermat dan itu sudah ada hitungannya, misalnya potensi PAD, Bankeu dan dana perimbangan berapa," kata Irwan.

"Ketika hal itu tidak tercapai, maka tugas bupatinya yang melakukan evaluasi kinerja OPD. Bupati ikut membantu dan mengawasi, jika tidak diarahkan maka akan amburadul.
Dalam menilai pejabatnya bupati harus bisa mencermati sampai dimana potensinya, bukan berdasarkan suka tidak suka, tapi berdasarkan kinerja, berdasarkan kompetensi bukan asal copot," kata Irwan.

Irwan Nasir juga mengapresiasi H Adil untuk mendapatkan sebanyak- banyaknya porsi dana pusat melalui DAK. Namun dikatakan Irwan, hal itu harus pula mencermati variabel yang telah ditentukan, salah satunya adalah dengan memenuhi kriteria umum dan khusus serta adanya pertimbangan dengan memperhatikan kondisi daerah.

"Tidak sembarangan juga kita bisa mendapatkan dana pusat itu, harus mengerti dan paham terkait adanya rumus dan variabel yang telah ditentukan, makanya saya pikir tidak mudah juga mendapatkan DAK sebanyak itu," pungkasnya.

Penulis : Ali Imroen

BERITA LAINNYA
Polsek Simpang Kanan Intensifkan Cooling System Pasca Pilkada 2024 Buntut Penolakan Aduan Bos Rental, Kapolsek Cinangka dan Anak Buahnya Kena Sanksi Makan Pedas hingga Diare: Penyebab Sensasi Terbakar Saat Buang Air Besar Harga TBS Kelapa Sawit Riau Turun, Petani Plasma Alami Penurunan hingga Rp149,56/Kg Harga Emas Batangan Pekanbaru Hari Ini Naik, Ini Rinciannya		Cara Membuat Tra Chanh, Es Teh Segar ala Vietnam yang Bisa Kamu Buat di Rumah BRK Syariah Gandeng Aulia Hospital, Nasabah Bisa Manfaatkan Diskon 10 Persen Ramalan Zodiak 8 Januari 2025, Aquarius dan Pisces: Waspada Komunikasi, Nikmati Harmoni dalam Hubungan Siswa SD Gorontalo Viral Karena Simpan Makanan Gratis untuk Ibu: Di Rumah Tak Ada Nasi Nikmati Sarapan Lezat dengan Telur Dadar Keju yang Gurih dan Creamy, Begini Resepnya