DPRD Kepulauan Meranti Awasi Ketersediaan dan Harga Sembako dan BBM Jelang Lebaran 1446 Hijriyah
SELATPANJANG – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriyah, Komisi II DPRD Kepulauan Meranti memanggil Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindag UKM) untuk membahas ketersediaan sembako dan stabilitas harga bahan pokok di pasaran. Rapat ini berlangsung di DPRD Kepulauan Meranti, dipimpin oleh Ketua Komisi II, Syafi’i Hasan, dan dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD sekaligus Koordinator Komisi II, Antoni Shidarta, serta anggota lainnya, seperti Jani Pasaribu, Sopandi, Pauzi, dan Lianita Muharni. Sementara dari pihak eksekutif hadir Kepala Disperindag UKM, Marwan bersama jajaran staf terkait, Senin (17/3/2025).
Dalam pertemuan ini, DPRD menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi dan harga sembako agar tidak terjadi lonjakan harga yang memberatkan masyarakat.
Ketua Komisi II, Syafi’i Hasan, menegaskan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok biasanya meningkat saat Ramadhan dan Idulfitri, yang sering kali memicu kenaikan harga. Oleh karena itu, Disperindag UKM diminta untuk melakukan pemantauan rutin guna memastikan harga tetap stabil dan pasokan mencukupi.
"Kami mengimbau Disperindag untuk secara berkala memantau ketersediaan dan harga bahan pokok di pasar. Jangan sampai ada permainan harga yang merugikan masyarakat," ujarnya.
Syafi’i juga meminta pemerintah untuk mengawasi jalur distribusi bahan pokok agar tidak terjadi spekulasi harga yang bisa merugikan warga.
"Harus ada pengawasan distribusi supaya tidak ada permainan harga yang membuat sembako mahal. Kami harap Disperindag benar-benar mengawal ini," tambahnya.
Wakil Ketua Komisi II, Mulyono, menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga selama periode Ramadhan dan Idulfitri. DPRD juga merencanakan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan gudang untuk memantau langsung ketersediaan bahan pokok serta mengantisipasi potensi kelangkaan.
Ia juga menyoroti peran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga selama periode tersebut. Langkah proaktif diperlukan untuk memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa terbebani oleh kenaikan harga yang tidak wajar
"Kami akan turun langsung ke pasar untuk memastikan harga tidak melonjak secara tiba-tiba. Stabilitas harga adalah tanggung jawab bersama, termasuk kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat," tegasnya.
Mulyono juga mengingatkan agar praktik penimbunan bahan pokok dapat dicegah.
"Jika ada yang sengaja menimbun barang untuk menaikkan harga, tentu akan merugikan masyarakat. Kami harap semua pihak bekerja sama untuk menghindari hal ini," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD sekaligus Koordinator Komisi II, Antoni Shidarta, menyoroti operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) selama Idulfitri. Menurutnya, SPBU di Selatpanjang harus tetap buka agar tidak terjadi kelangkaan BBM di tengah tingginya mobilitas masyarakat. Dimana adanya lonjakan permintaan BBM di seluruh SPBU selama periode mudik Lebaran.
"Kami meminta agar SPBU tetap buka selama Lebaran agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan BBM. Pengaturan jadwal petugas bisa disesuaikan agar tidak ada gangguan distribusi," jelasnya.
Antoni juga menekankan pentingnya pengawasan distribusi BBM agar tidak terjadi penimbunan yang berpotensi menyebabkan kelangkaan dan lonjakan harga.
Sementara itu Disperindag UKM Kepulauan Meranti memastikan bahwa stok sembako di wilayah ini dalam kondisi aman dan harga tetap stabil. Pemantauan intensif terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga akibat meningkatnya permintaan selama bulan Ramadhan dan menjelang Idulfitri.
Kepala Disperindag UKM, Marwan, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau ketersediaan dan distribusi bahan pokok agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Setiap hari kami turun ke lapangan untuk memastikan pasokan bahan pokok tetap terjaga. Sejauh ini, ketersediaan sembako cukup dan distribusinya lancar. Satu-satunya komoditas yang berasal dari produksi lokal adalah beras, yang akan mulai panen pada bulan Maret," ujar Marwan.
Selain memastikan stok mencukupi, Disperindag juga mencatat bahwa harga sembako sejak awal Ramadhan masih dalam batas normal, bahkan beberapa komoditas mengalami penurunan harga.
"Sejak awal Ramadan hingga saat ini harga bahan pokok masih stabil, tidak ada lonjakan yang signifikan. Misalnya, harga cabai merah yang sebelumnya Rp 60 ribu per kilogram kini turun menjadi Rp 55 ribu per kilogram," jelas Marwan.
Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kenaikan harga, Disperindag telah berkoordinasi dengan para agen dan distributor untuk mendapatkan suplai sembako dengan harga lebih terjangkau.
"Jika ada kelangkaan dari Sumbar atau Sumut, kami sudah berkoordinasi dengan agen agar dapat mengambil stok dari Batam yang notabene harganya lebih murah," tambahnya.
Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, baik oleh DPRD maupun Disperindag, diharapkan harga bahan pokok tetap stabil hingga Idulfitri. Masyarakat pun dapat menjalankan ibadah di bulan suci dan merayakan hari kemenangan tanpa khawatir terhadap lonjakan harga yang memberatkan.
"Kami akan terus melakukan pemantauan hingga menjelang Lebaran agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan bahan pokok dengan harga yang wajar," tutup Marwan.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :