Tombol starter sepeda motor itu dipencet. Mesin menyala, lalu sang polisi menggeber sepeda motornya, Senin (12/6/2023) sore. Matahari mulai turun, pertanda petang segera menjemput.
Bagi kebanyakan anggota polisi, sore hari adalah waktunya beristirahat di rumah lepas dinas. Namun tidak untuk Brigadir Khairi, ia mesti memantau kondisi desa dengan sepeda motor dinas kesayangannya.
Berkeliling Desa Kayu Ara, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kepulauan Meranti, Riau sebelum matahari tenggelam, adalah jadwal rutinnya. Sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), ia memiliki tanggung jawab memastikan daerahnya aman dan terkendali. Setidaknya mendapat informasi peristiwa yang terjadi di masyarakat.
Desa Kayu Ara merupakan wilayah Sumatera di ujung utara bagian Barat Indonesia. Letaknya hanya sekitar 75 kilometer ke daratan negeri jiran tepatnya wilayah Kukup, Johor, Malaysia.
Pulau di teras NKRI ini masih minim infrastruktur dan fasilitas publik. Layanan pendidikan hanya berupa sekolah. Akses informasi seadanya.
Tapi, bagi Brigadir Khairi, kondisi desa itu justru menjadi tantangan sekaligus perjuangan. Ia punya kerinduan dan beban moral tentang masa depan anak-anak pulau tersebut.
"Anak-anak Indonesia di pulau perbatasan negara memiliki impian yang sama dengan yang tinggal di perkotaan. Memang mereka terkendala pada akses dan fasilitas untuk mengejar impian," kata Brigadir Khairi.
Khairi rindu anak-anak pulau itu maju dan berhasil. Karenanya, ia pun menyulap sepeda motor dinas menjadi perpustakaan keliling. Sembari memantau situasi kamtibmas, layanan baca gratis keliling kampung pun terlaksana.
Khairi adalah sahabat bagi anak-anak di Desa Kayu Ara. Saban waktu berkeliling kampung, ia memonitor titik tempat anak-anak bermain. Di tempat itu ia menghentikan sepeda motornya, lalu menggelar tikar plastik dan duduk bersila bersama anak-anak.
Barulah sang polisi mengeluarkan aneka koleksi buku yang ada di boks sepeda motor yang telah dimodifikasinya. Ada seratusan judul buku yang ia siapkan untuk anak-anak. Mulai buku cerita, mata pelajaran sampai pada gambar komik.
Anak-anak yang sudah duduk rapi di tikar plastik, bebas memilih buku yang mereka suka untuk dibaca. Terkadang, Brigadir Khairi pun menjadi pendongeng. Anak-anak serius mendengar.
Khairi punya resep agar anak-anak kampung itu betah. Ia membawa oleh-oleh berupa jajanan kecil, seperti permen, snack dan makanan lain yang disukai para bocah. Alhasil, sambil membaca buku dan mendengar cerita, para anak itu pun betah duduk berlama-lama.
Sering Lihat Anak Bermain
Inovasi Brigadir Khairi ini bermula dari pengalamannya berkeliling desa. Kerap ia melihat anak-anak menghabiskan waktu hanya untuk bermain. Bahkan, sebagian mereka merupakan anak putus sekolah.
"Anak-anak itu saya lihat banyak bermain. Makanya saya cari cara agar sembari bermain, mereka bisa juga membaca buku dan mendengar cerita," kata Khairi.
Awalnya Khairi pusing bagaimana cara membawa buku tersebut agar bisa dibawa berkeliling desa. Lantas, ia pun menyulap motor dinasnya dengan membuat kotak (boks) agar bisa menjadi rak buku.
Ia pun meminta izin atasan untuk memodifikasi sepeda motor dinas yang dipakainya. Inovasi itupu didukung sang atasan Kapolsek Rangsang Pesisir, Iptu AGD Simamora. Jadilah motor dinas itu merangkap perpustakaan keliling desa.
Dalam satu hari, ia bisa menyambangi tiga hingga empat dusun saat jam anak sudah pulang sekolah. Anak-anak yang belum bisa membaca juga diajarinya.
Polisi dan Literasi
Khairi mengaku kepeduliannya terhadap anak-anak itu dilakukan dengan ikhlas. Itu sebabnya ia tak merasa lelah meski beraktivitas seharian.
"Berilah pengabdian terbaik untuk masyarakat. Lakukan dengan ikhlas dan jadikan pengabdian sebagai jalan menuju surga. Mudah-mudahan, selama dinas tidak terbebani karena obsesi kita akhirat," kata Khairi.
Ia pun bertekad akan terus melanjutkan program perpustakaan keliling selagi dia bertugas di pelosok kampung itu. Soalnya, manfaatnya sangat besar bagi anak-anak. Minat baca mereka di tengah terbatasnya akses informasi makin tumbuh. Hari-hari mereka tidak hanya dihabiskan untuk bermain.
"Kegiatan perpustakaan keliling desa ini akan terus kita lakukan. Semangat anak-anak makin tumbuh. Tentu saja ini untuk mendukung mereka, selain yang telah diterima di sekolah," pungkas Khairi.
Upaya yang dilakukan Brigadir Khairi ini mendapat apresiasi dari Kepala Desa Kayu Ara, Jhon Pattimura.
"Selain menjaga kamtibmas, beliau juga menjadi sosok polisi yang peduli dengan pendidikan anak-anak di kampung kami," kata Jhon.
Apa yang dilakukan Brigadir Khairi merupakan sesuatu yang istimewa bagi masyarakat. Kini anak-anak pulau itu makin dekat dengan polisi dan literasi.
"Anak-anak sekarang jadi tahu kalau polisi tidak hanya menangkap orang atau mengatur lalulintas. Anak-anak senang baca diajarkan mereka cara membaca bagi yang belum bisa," paparnya.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul Lapawesean Tendri Guling SIk MH menilai aktivitas sosial Brigadir Khairi merupakan ide kreatif dan terobosan sebagai upaya mendekatkan Polri dengan masyarakat.
Selain melakukan tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), hal ini menjadi bukti Bhabinkamtibmas juga ikut berperan mencerdaskan anak bangsa walaupun dengan pola dan cara yang sangat sederhana.
"Apa yang dilakukan oleh Brigadir Khairi ini hendaknya menjadi contoh bagi personel yang lain," ungkap AKBP Andi Yul.
Menurutnya, penyediaan perpustakaan keliling bertujuan membantu program pemerintah dalam meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada masyarakat pulau terluar.
"Itu yang selalu saya tekankan kepada seluruh jajaran di Polres dan Polsek agar dapat hadir di tengah masyarakat bukan sekedar menjalankan tugas pokok sebagai anggota Polri, tetapi bagaimana bisa bermanfaat bagi kehidupan sosial terutama itu menyangkut generasi muda agar gemar membaca. Silahkan berkarya mengembangkan potensi diri dengan tetap melaksanakan tugas pokok sebagai anggota Polri," pesannya.
Jajaran Bhabinkamtibmas dan anggota Polri bisa saja mengikuti serta berinovasi seperti yang telah dilakukan Brigadir Khairi. Menurutnya, slogan Polri Presisi bukan hanya ucapan belaka, melainkan harus dibuktikan dalam menjalankan tugas.
Polisi harus bisa menjadi solusi permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat dan mampu membangun ikatan emosional dengan masyarakat. Anggota Polri juga harus menjunjung sikap humanis, inspiratif, dan mengedepankan integritas yang tinggi.
Kapolsek Rangsang, Iptu AGD Simamora SH MH menilai program perpustakaan keliling desa bermanfaat untuk pemerataan akses informasi dan bacaan bagi anak-anak.
"Ini bahkan menjadi sarana bermain sambil belajar bagi anak-anak di desa pulau terluar. Sehingga dapat mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat, seperti bermain game online dan sebagainya," tutur AGD Simamora.
Minat membaca yang awalnya kurang, namun dengan aktifnya kegiatan Brigadir Khairi menyambangi anak-anak membuat minat membaca mereka mulai meningkat.
“Sekarang anak-anak di sana sudah rajin membaca. Terimakasih Brigadir Khairi," ucapnya.
Brigadir Khairi kini tak lagi sekadar menjadi polisi. Namun, ia adalah agen literasi di wilayah ujung Pulau Meranti. Sosok matahari literasi bagi anak-anak di ujung negeri yang mengejar mimpi tinggi.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :