Kepala Dinas PerkimtanLH Kepulauan Meranti Pungut Sampah yang Dibuang Sembarangan
SELATPANJANG - Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman Rakyat, dan Lingkungan Hidup (PerkimtanLH) Kepulauan Meranti, Saiful Bahri memberikan contoh kepada warga Kota Selatpanjang.
Saiful tak canggung memungut sampah yang dibuang sembarangan oleh warga dan membuangnya di tempat sampah, Jum'at (9/6/2023) lalu.
Kejadian itu tertangkap kamera, dimana seorang warga kedapatan membuang sampah sembarangan di tepi jalan sekitar jalan Banglas, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Aktivitas itu bahkan terlihat langsung oleh Kepala PerkimtanLH, Saiful Bahri, ia mengambil sendiri sampah tersebut lalu membuangnya ke keranjang sampah yang berada tidak jauh dari tempat kejadian.
Saiful hanya menyampaikan pesan kepada warga yang berada di lokasi agar tidak membuang sampah sembarangan sembari membuang sampah tersebut ke keranjang sampah.
Saiful saat diwawancara di ruang kerjanya, Senin (12/6/2023) membenarkan hal tersebut. Dirinya menyampaikan hal tersebut memang sengaja dilakukannya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kebersihan dengan cara yang lebih persuasif.
"Kalau ada masyarakat yang membuang sampah lagi di pinggir jalan, tolong disampaikan agar dimasukkan ke keranjang sampah yang disediakan," ungkapnya menirukan pesan yang disampaikannya kepada warga saat itu.
Dirinya mengaku tidak gengsi terhadap yang dilakukannya, karena menurutnya meningkatkan kesadaran masyarakat bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Saiful mengaku saat itu hendak pulang dari kantor, namun di pertengahan jalan Dirinya melihat warga tersebut yang meletakkan sampahnya di sebuah kardus di pinggir jalan.
Sontak syaiful langsung berhenti dan mengambil sampah tersebut dan membuangnya ke keranjang sampah yang tidak jauh.
"Yang perlu kita bangun kepada masyarakat bahwa kebersihan menjadi tanggungjawab kita semua. Karena apabila itu tidak dilakukan, apapun usaha pemerintah tidak akan berdampak," tuturnya.
Dijelaskan Saiful Untuk wilayah Selatpanjang saja, sebanyak 24 ton sampah diproduksi setiap harinya. Setiap harinya tim bekerja pagi, siang dan malam untuk mengangkut seluruh sampah tersebut ke TPS di Desa Gogok.
"Jadi setiap orang itu menghasilkan sekitar 0,4 kilogram setiap harinya. Diharapkan ini menjadi perhatian kota bersama," tuturnya.
Walaupun demikian Saiful tidak memungkiri bahwa saat ini memang tempat penampungan sampah belum mencapai ke seluruh permukiman warga. Namun untuk tempat-tempat krusial sudah disiapkan seperti di Pasar Sandang Pangan, Pasar Modern dan Jalan Dorak.
Pihaknya juga sudah bersurat kepada seluruh kelurahan untuk dicarikan tempat untuk dibangunkan tempat penampungan sampah sementara.
"Kita sudah bersurat dan masih menunggu kesepakatan dari lurahnya," jelasnya.
Selain itu pihaknya sudah membuat keranjang-keranjang yang dimodifikasi untuk menjadi tempat pembuangan sampah di titik-titik yang kerap banyak sampah.
Dirinya menyampaikan dengan keterbatasan yang ada pada pemerintah saat ini, diharapkan masyarakat juga berkontribusi dan ikut serta dalam menjaga kebersihan.
"Ini yang kita sampaikan terus-menerus, sehingga kesadaran kita bersama bisa tumbuh akan kebersihan," pungkasnya.
Menggunakan keranjang sampah yang dimodifikasi, kata Saiful bukan tanpa alasan. Dikatakan pihaknya sudah beberapa kali membuat tong sampah dengan berbagai bentuk, baik yang didanai dengan APBD, maupun CSR dari pihak perusahaan, namun tong sampah sering saja hilang dari tempatnya.
"Tong sampah yang kita letakkan sering hilang dari tempatnya. Sudah banyak bentuk yang kita buat, namun tetap saja raib, makanya kita buat dari barang bekas yang dimodifikasi," tuturnya.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :