www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Pj Gubri Mulai Siapkan Sosok Pengganti SF Hariyanto jadi Pj Sekdaprov Riau
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Beri Pendidikan Bagi Suku Akit, Guru di Kepulauan Meranti Ini Dapat Penghargaan Wanita Berjasa di Provinsi Riau
Selasa, 06 Juni 2023 - 08:47:52 WIB

SELATPANJANG - Tanpa terkecuali, semua warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan. Begitulah yang ada di pikiran Norhayati (34) seorang guru yang mengajar di Sekolah Marginal Baran Melintang, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Ibu tiga anak ini sudah mengajar bagi anak-anak pedalaman (suku Akit) sejak 10 tahun silam atau tepatnya tahun 2013.

Mengajar di tempat yang jauh dan kondisi geografis yang sulit bukanlah hal yang mudah. Jauh dari akses kehidupan kota, sulitnya jaringan, jalanan yang rusak dan lainnya menjadi hal yang harus dilalui Norhayati setiap hari.

Namun demikian Norhayati tetap menikmati hal tersebut, semua didorong dengan motivasi dasarnya agar anak-anak di suku pedalaman tetap bisa mengeyam pendidikan seperti anak-anak lainnya.

Rita, panggilan akrabnya sehari-hari. Dia mengaku sudah mengajar di SD Marginal itu sejak tahun 2013. Walaupun Rita sendiri sebenarnya merupakan warga Desa Mekong, Kecamatan Tebingtinggi Barat.

"Sejak 2013 saya mengajar di Desa Marginal. Banyak suka dan duka untuk bisa mengajak anak-anak Suku Akit di sana. Tapi kita juga bersyukur bisa mengajar untuk anak-anak di sana," tuturnya.

Rita tidak memungkiri bahwa kesadaran orang-orang pedalaman akan pendidikan masih terbilang rendah. Keterisoliran disinyalir menjadi faktor utama yang membuat orangtua menilai pendidikan belum cukup penting saat ini.

"Orangtua anak-anak di sini cukup sibuk untuk bekerja dan kurang didorong oleh orangtua. Selain itu akses ke sini juga sulit artinya terisolasi jadi kurang memahami pentingnya pendidikan," ujarnya.

Rita juga sempat bercerita awal dirinya mengajar di sana. Kondisi anak yang kurang rapi dan tidak mementingkan kebersihan juga harus dihadapinya. Sampai-sampai Rita harus turun tangan sendiri untuk memandikan dan memberikan edukasi kebersihan kepada anak.

"Dulu anak-anak itu ke sekolah ada yang tak mandi saya mandikan, kukunya yang panjang saya potong, saya sisir rambutnya. Sekarang alhamdulilah sudah banyak perubahan," tuturnya.

Rita tercatat telah mengabdi sebagai guru selama 7 tahun di SD Negeri 14 Baran Melintang Sebagai guru kelas. Kemudian pada tahun 2013 ditempatkan bekerja di SD Marginal yang merupakan kampung atau daerah yang banyak suku akitnya.

Sehari-hari rita harus mengakses sekolah menggunakan sepeda motor. Namun demikian pada musim hujan dan air pasang dalam, dia harus menggunakan akses lain menggunakan kapal.

"Akses jalan yang sulit saya tempuh ketika musim hujan dan banjir rob yang menjadi kendala untuk menuju ke sekolah. Saya dan kawan-kawan guru seperjuangan harus berani melewati jalan tersebut untuk sampai ke sekolah," ceritanya.

Bisa mengajar di daerah terpencil merupakan suatu kebanggaan baginya karena bisa berbagi ilmu dan pengamalan dengan anak-anak di sana.

"Selama menghonor di SD Marginal, Alhamdulillah saya bisa melanjutkan studi ke UPBJJ-UT Pekanbaru Pokjar Selatpanjang. Saya lulus kuliah dan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada tahun 2021," katanya.

Tidak dipungkiri Rita, suka duka mengajar anak-anak suku akit memang beragam, namun bisa berbagi ilmu dan pengamalan dengan anak-anak suku akit selalu membuatnya tersenyum karena mereka juga memiliki semangat yang luar biasa dan rasa ingin tau seperti anak-anak pada umumnya. Mereka juga bersemangat dalam mengikuti pembelajaran apalagi jika diajak belajar sambil bermain di luar tempat belajar.

Anak-anak suku akit tidak semuanya rajin datang ke sekolah, apalagi pada musim hujan dan akses jalan yang putus seperti jembatan penyeberangan dari daerah hulu ke hilir tempat belajar (rumah salah seorang penduduk suku akit) yang mereka tumpangi sekarang.

Dirinya berharap pemerintah memperhatikan akses jalan ke sekolah yang sudah rusak dan bangunan sekolah yang saat ini sangat memprihatinkan.

"Kami berharap untuk akses jalan yang baik dan gedung sekolah yang layak. Karena sementara itu kami juga masih menumpang di rumah warga," aku Rita.

Dirinya juga memiliki mimpi agar tidak ada lagi anak-anak khususnya suku akit yang putus sekolah.

"Saya berharap anak-anak didik saya tidak putus sekolah dan hanya lulus SD. Alhamdulillah, beberapa tahun yang lalu alumni SD Marginal banyak yang melanjutkan ke SLTP dan 1 orang lulus di SLTP 3 Pulau Merbau. Namun yang lain putus sekolah karena jarak tempuh yang jauh dari rumah ke sekolah tersebut," pungkasnya.

Beberapa waktu yang lalu Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution menyerahkan penghargaan kepada 12 perempuan berjasa dan berprestasi di Povinsi Riau.

Penghargaan diserahkan pada peringatan puncak Hari Kartini tahun 2023 di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Jumat (26/5/2023). 12 perempuan penerima penghargaan ini diyakini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.

Rita menjadi salah satu yang menerima penghargaan mewakili Kepulauan Meranti bidang pendidikan. 

Penulis : Ali Imroen

 

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
SF Hariyanto bersama Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi.(foto: int)Pj Gubri Mulai Siapkan Sosok Pengganti SF Hariyanto jadi Pj Sekdaprov Riau
The Pekanbaru Tenayan Raya City Government ComplexThe Pekanbaru Tenayan Raya City Government Complex's Three Service Buildings Caught Fire
Anggota DPRD Pekanbaru dari Fraksi Golkar, Syafri Syarif soroti insiden kebakaran gedung Pemko Pekanbaru terulang (foto/ist)Kebakaran Gedung Perkantoran Tenayan Raya Pekanbaru, Dewan Soroti Sistem Keselamatan
Ilustrasi kunci menjaga keselamatan di jalan, khususnya jalanan Riau adalah konsentrasi (foto/ist)Capella Honda Berikan Tips Aman Berkendara, Fokus Jadi Kunci Utama
Ilustrasi Pemko kembali nunggak gaji RT/RW di Pekanbaru (foto/int)Kembali Nunggak 2 Bulan, Pemko Pekanbaru Didesak Bayar Insentif RT/RW: Jangan Dicicil
  Proses evakuasi jenazah Wilna dari rumah ibunya.(foto: tribunpekanbaru.com)Ibu di Kuansing 3 Hari Tidur Bersama Jenazah Putrinya, Terungkap Setelah Ada Aroma Busuk
Suzuki Hybrid solusi efisien untuk perjalanan jauh (foto/ist)Suzuki Hybrid Jadi Solusi Efisien untuk Perjalanan Jauh yang Irit dan Ramah Lingkungan
Lansia tewas diterkam buaya di Rohil (foto/antara)Pamit Mancing Tapi Tak Kunjung Pulang, Pria di Rohil Tewas Diterkam Buaya Muara
BRK Syariah bersama Yayasan BRKS melakukan penandatangan MoU tentang penerbitan produk CWLD Seri 001 (foto/ist)Terbitkan Produk CWLD Seri 001, BRK Syariah Gandeng Yayasan BRKS
Sekdaprov SF Hariyanto Kunker ke Desa Puo Raya, Rohul (foto/Yuni)Kunker ke Rohul, SF Hariyanto Kenang Saat Membangun Jalan Lintas Rantau Berangin-Pasir Pengaraian
Komentar Anda :

 
 
Potret Lensa
RGE Jurnalism Workshop Perkaya Pengetahuan Wartawan
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved