Kasino, Pemuda Asal Kepulauan Meranti Jadi Narsum Dalam Musyawarah Nasional Perhutanan Sosial
SELATPANJANG - Salah satu Pemuda Desa Nipah Sendanu, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti menjadi salah satu narasumber dalam Musyawarah Nasional Asosiasi Pengelola Perhutanan Sosial Indonesia (AP2SI), Selasa (23/5/2023).
Kegiatan yang bertajuk 'Perhutanan Sosial Sumber Penghidupan' itu diselenggarakan di Kelompok Perhutanan Sosial LMDH Pesona Alam Lestari dan KTH Rimba Makmur, Desa Padusan Kecamatan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur dibuka langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
Kasino sendiri berbicara di depan 18 ketua
AP2SI provinsi se Indonesia bersama dua orang lainnya yakni Muslihudin dari KPS Pesona Alam Lestari dan Saptoyo dari KTH Bhakti Alam Lestari.
Festival Perhutanan Sosial yang dilaksanakan selama empat hari sampai Jumat (26/5/2023) itu menjadi ajang memperkuat pengetahuan, praktik, serta memperkuat promosi dan pencapaian perhutanan sosial yang telah dilakukan oleh para pelaku dan pengelola perhutanan sosial.
Sebanyak 18 Kelompok Perhutanan Sosial hadir dalam agenda tersebut. Para pengelola ini merupakan Kelompok yang berasal dari 18 Provinsi dan selama ini telah mendapatkan akses dan kelola di kawasan hutan serta melakukan pemanfaatan terhadap areal perhutanan sosial untuk menunjang lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(LHK) Siti Nurbaya menegaskan Perhutanan Sosial bukan urusan KLHK saja. Ada BUMN Perbankan, perindustrian bahkan kementerian dan lembaga selain KLHK. Tujuannya adalah perbaikan ekonomi, penyelesaian konflik, mengatasi kerusakan dan perbaikan lingkungan.
"Saya kagum melihat KUPS dampingan AP2SI yang telah berkriteria Gold bahkan ada yang Platinum. Ini artinya sudah pasar ekspor. Perhutanan Sosial menjadikan ekonomi masyarakat meningkat" ujar Siti.
Sementara itu, Kasino yang juga sebagai Ketua AP2SI Riau mengatakan Perhutanan Sosial menjadi upaya peningkatan ekonomi dan menjaga lingkungan.
"Di Provinsi Riau, AP2SI baru terbentuk. Untuk itu kita fokus untuk pengurus izin dan penambahan anggota," kata Kasino.
Dikatakan, di Kabupaten Kepulauan Meranti, KPS dampingan AP2SI Riau mengelola sagu yang tumbuh bersama tanaman hutan yang menjaga gambut tetap basah. Hanya saja membutuhkan dampingan untuk peningkatan hasil produksi sagu saat ini.
"Di Kabupaten Kepulauan Meranti, baru bergabung 9 desa di Kecamatan Tebingtinggi Timur. Produk yang dihasilkan yakni baru tanaman sagu dan madu Kelulut dan itu sudah kita pamerkan dalam pameran di Mojokerto dan bingkisan ke ibu menteri," ujarnya.
"Khusus tanaman Sagu dalam Perhutanan Sosial sudah dikelola masyarakat sejak lama, namun modal dan pasar masih terbatas. KPS telah memiliki KUPS namun terbatas pada modal. Harapannya melalui AP2SI kedepannya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar Kasino lagi.
Dikatakan, program ini ditujukan untuk mengurangi ketimpangan penguasaan lahan dan meningkatkaan kesejahteraan masyarakat juga untuk mengurangi konflik lahan dan kedepannya bisa membantu mengatasi kemiskinan dengan harapan dapat mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat dan menimbulkan kesadaran untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan.
"Langkah itu sebagai ikhtiar untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan membangun ekologi yang berkelanjutan," pungkasnya.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :