Basarnas dan BPBD Kepulauan Meranti Gelar Latihan Evakuasi Korban Dari Ruang Beracun
SELATPANJANG - Pepatah mengatakan sedia payung sebelum hujan. Maka kalimat tersebut sangat cocok dengan agenda Badan SAR Nasional (Basarnas) Kepulauan Meranti.
Saat ini Basarnas di kabupaten termuda di Provinsi Riau itu menggelar latihan latihan bersama mengevakuasi korban di ruangan beracun.
Latihan ini melibatkan peserta dari personel kantor Basarnas dan juga anggota dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti.
Kepala Basarnas Pekanbaru, I Nyoman Sidakarya melalui Kepala Unit Siaga SAR Kepulauan Meranti, Prima Herrie mengatakan, latihan SAR ini menitikberatkan pada keahlian petugas yang melakukan evakuasi korban menggunakan tali dan alat bantu pernapasan.
"Latihan bersama personel Basarnas dan anggota dari BPBD ini merupakan bagian dari operasi penyelamatan teknis yang melibatkan penyelamatan dan pemulihan korban yang terperangkap di ruang terbatas atau confined space. Seperti kita ketahui, ruang terbatas mengandung banyak potensi bahaya diantaranya kekurangan oksigen, gas yang mudah meledak dan terbakar, gas beracun. Disini kita mengajarkan anggota bagaimana cara mengevakuasi korban menggunakan tali atau disebut dengan Mechanical Advantage System Rescue di ruang bawah dan juga cara menggunakan peralatan alat bantu pernapasan atau SCBA (self contained Breathing Apparatus) di ruangan beracun," ungkap PrimaPrima, Jum'at (19/5/2023).
Kepala Unit siaga SAR itu juga mengatakan semua orang tidak mengharapkan akan terjadinya kecelakaan kerja, tetapi sebelum itu terjadi semua personil sudah siap untuk melakukan penyelamatan.
Prima mencontohkan, seperti yang terjadi di Kota Dumai beberapa waktu lalu, bahwa ada dua orang pekerja yang meninggal dunia akibat terjebak di dalam palka kapal Tangker.
"Saat ini di BPBD Kepulauan Meranti, dari segi peralatan untuk penyelamatan sudah lengkap, tinggal melatih SDM nya dan ketika ada kecelakaan kita bisa bergerak cepat. Jadi intinya, latihan yang digelar ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan," ungkapnya.
Disampaikannya, bahwa latihan ini sangatlah penting untuk penyelamatan korban, untuk mengantisipasi hal seperti itu Basarnas Kepulauan Meranti sudah menyiapkan diri.
"Misi kami adalah penyelamatan dan mencari korban, sehingga korban cepat ditemukan dan diselamatkan. Untuk itu menyikapi kejadian di Dumai beberapa waktu lalu, jika ada kejadian seperti itu disini, kita sudah siap secara alat dan personil," tuturnya.
Ditambahkan Prima, setelah latihan bersama ini pihaknya akan kembali menggelar latihan gabungan bersama pihak terkait. Selanjutnya ia punya rencana akan membentuk tim Meranti Resque yang akan ikut membantu misi penyelamatan.
"Kedepannya kami akan menggelar latihan gabungan bersama pihak terkait, diantaranya TNI, Polri, BPBD, dan pihak perusahaan dengan mendatangkan instruktur khusus dari Basarnas. Selain itu kami juga akan segera membentuk Meranti Resque yang terdiri dari beberapa unsur termasuk dari Pramuka dan tenaga kesehatan, jadi ketika ada bencana dan kecelakaan mereka lah yang ikut bertugas. Karena kita juga butuh tim yang diandalkan," pungkasnya.
Sementara itu Plt Kalaksa BPBD Kepulauan Meranti, Tunjiharto mengapresiasi kegiatan latihan bersama yang digagas oleh Basarnas tersebut. Menurutnya kegiatan ini sangat penting dilaksanakan, sehingga para anggotanya bisa terampil dan siaga saat dibutuhkan dalam operasi penyelamatan.
"Latihan ini sangat penting dilaksanakan dan kita dukung penuh kegiatan simulasi operasi penyelamatan seperti ini. Kedepannya diharapkan bisa juga diajak bergabung anggota Damkar dan Satpol-PP untuk latihan bersama sehingga sewaktu-waktu jika ada kejadian kecelakaan, anggota telah siaga," ujarnya.
Kepala Satpol-PP Damkar itu juga mengharapkan Basarnas untuk melakukan sosialisasi di seluruh kecelakaan di Kepulauan Meranti agar keberadaan lembaga pemerintah yang bertugas melaksanakan melakukan pencarian dan pertolongan bisa dirasakan masyarakat. Selain itu diharapkan masyarakat akan lebih terampil dalam menghadapi situasi darurat bencana.
"Pelatihan seperti ini juga diharapkan
berkelanjutan dari pemahaman dasar hingga praktik dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat di semua kecamatan, sehingga tanggap darurat cepat dilakukan," tuturnya.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :