Bupati Kepulauan Meranti Keluar Dari PKB Bergabung ke PDIP, Wakil Bupati Malah Sebaliknya
SELATPANJANG - PDI Perjuangan (PDIP) di Kabupaten Kepulauan Meranti seperti mendapat amunisi baru untuk mengarungi Pemilu 2024.
Bupati H Muhammad Adil bergabung dengan PDIP setelah memutuskan keluar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang notabene sebagai partai pengusung yang memberikannya tiket pilkada dan mengantarkannya ke kursi orang nomor satu di negeri Sagu.
Terhitung hari ini, Adil sudah sekitar 7 bulan bergabung sebagai kader partai besutan Megawati itu.
Fenomena pindah partai bagi Muhammad Adil bukanlah sesuatu hal yang baru. Sebelum di PKB, dia sendiri merupakan kader Partai Hanura.
Sebelumnya menyatakan diri keluar, Muhammad Adil sempat melepas jabatan Ketua DPC PKB Kepulauan Meranti dengan alasan ingin fokus menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai Bupati.
Hal itu dilakukannya sehari setelah menyatakan diri untuk maju dalam bursa pencalonan Gubernur Riau tahun 2024 mendatang.
Belakangan diisukan, Adil yang keluar dari partai kaum nahdliyin itu karena berkaitan dengan keinginannya maju sebagai Gubernur Riau. Sementara ada Abdul Wahid, anggota DPR RI juncto Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB yang juga akan diusung sebagai kandidat pemimpin di Bumi Lancang Kuning.
Langkah Adil bergabung ke PDIP membuat wakilnya AKBP (Purn) H Asmar menjadi tidak enak hati. Dimana waktu Pilkada lalu, Asmar diusung oleh partai yang berlambang Banteng itu.
Asmar yang juga mantan polisi itu pun menyatakan diri keluar dari PDIP dan bergabung ke partai yang mengusung Muhammad Adil jadi Bupati yakni PKB.
Hal tersebut terlihat dari foto beredar, yang memperlihatkan H Asmar mengenakan jaket PKB dan berpose dengan Ketua PKB Riau Abdul Wahid dan petinggi PKB Riau lainnya, Sabtu (4/2/2023) malam.
Asmar yang dikonfirmasi terkait hal tersebut membenarkan bahwa dirinya bergabung ke partai besutan Cak Imin tersebut dan mundur dari PDIP.
"Iya benar, saya bergabung ke PKB dan saya juga mengundurkan dari dari PDIP," kata Asmar
Lebih jauh Asmar menjelaskan alasan dirinya mundur dari PDIP karena merasa minder dengan kehadiran Adil disana.
"Saya keluar dari PDI Perjuangan karena merasa tidak enak saja dengan teman saya Bupati. Jika kedepannya badan sehat dan keadaan yang memungkinkan, saya akan mencalonkan diri maju jadi Bupati di 2024, namun jika terus bertahan disana tak kan mungkin saya dapat dukungan itu. Karena di berbagai kesempatan, PDI Perjuangan menyatakan memberi kesempatan lebih kepada kepala daerah," tuturnya.
Kemudian kata Asmar, menyatakan diri bergabung ke PKB merupakan satu langkah maju dan itu pilihannya di dunia politik. Menurutnya bergabung di partai berlambang bola dunia itu karena merasa klop dan mempunyai hubungan emosional sejak lama dengan pengurus di DPW.
"Saya merasa klop dengan PKB. Dengan apa-apa yang menjadi visi misi PKB. Maka saya memilih PKB sebagai partai pilihan saya ke depannya. Selain itu saya juga sudah lama mengenal baik pengurus di DPW PKB ini, saya juga menganggap mereka adalah saudara saya," tukas Asmar.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :