Turnamen ML di Kepulauan Meranti Tuai Kontroversi, Ini Kata Bupati dan Pihak Dinas
SELATPANJANG - Pengumuman rencana pelaksanaan turnamen Mobile Legends (ML) Bang Bang memperebutkan piala Bupati Kepulauan Meranti beredar di Facebook. Pamflet turnamen tersebut terpampang foto bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil SH, MM.
Tak pelak, pelaksanaan turnamen elektronik sport (e-sport) dalam rangka menyambut hari jadi Kabupaten Kepulauan Meranti ke-14 itu mendapatkan banyak sindiran yang bersifat kontroversi dari masyarakat luas maupun warganet.
Perbincangan hangat dan berbagai opini muncul ditengah masyarakat khususnya di Kota Selatpanjang. Bagaimana tidak, pertandingan yang digelar oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata itu menyiapkan hadiah total sebesar Rp 45 juta.
Terkait akan diadakannya pertandingan tersebut, banyak masyarakat yang menilai kegiatan itu tidak bermanfaat bagi masyarakat, dan terkesan pemborosan anggaran daerah. Apalagi disaat sekarang ini Pemkab dalam keadaan defisit anggaran.
Seperti diungkapkan oleh salah seorang warga Kota Selatpanjang bernama Agus, dia mengatakan pelaksanaan turnamen yang digandrungi anak muda tersebut belum bermanfaat untuk dilaksanakan seperti kondisi saat ini.
"Pelaksanaan permainan game Mobile Legends ini sangat tidak bermanfaat sama sekali karena hanya untuk pemborosan anggaran untuk daerah saja,"ujarnya.
Disaat kondisi keuangan yang defisit, ia juga mengkaitkan dengan tidak dikirimkannya kafilah MTQ dan insan olahraga ke Porprov Riau.
"Disaat terjadinya defisit anggaran daerah mengapa pemerintah membuat kegiatan yang tidak ada manfaatnya bagi masyarakat banyak. Kemarin agenda MTQ Riau dan iven Porprov tidak ada bantuan dari pemerintah, kok untuk permainan game seperti ini ada anggarannya, kan masih banyak kegiatan lain yang memerlukan anggaran lagi," ujarnya.
Salah satu netizen atas nama akun Hendri *** berkomentar dan mengatakan jika yang salah itu bukan pergelaran turnamennya, melainkan sangat kontras saat Pemkab tidak mendukung kegiatan agama seperti mengirimkan kafilah MTQ.
"Mobile legend ni klw tak salah masuk dalam olahraga e-sport.. klw salah mohon koreksi permasalahannya bukan mobile legend Nye. Permasalahannya, ketika MTQ pemerintah tak mendukung,Porprov yg juge resmi event provinsi juge tidak didukung...lah ini malah buat event dengan biaya luo biase.klw saye menilai disitu aje masalahnye," tulisnya.
Sementara itu akun Kang **** berkomentar, ivent itu dibuat untuk mendapatkan suara dari kaum milenial.
"Game itu kan didukung pak Presiden, jadi mgkin lebih bisa mengundang daya tarik milenial, dan menjadikannya sebagai lumbung suara atau minimal mengenalkan calon2 kandidat, mumpung duit ada buat aja," tulisnya.
Terkait hal tersebut, wartawan mencoba melakukan konfirmasi langsung ke Bupati Kepulauan Meranti melalui pesan Whatsapp nya. Dengan singkat Bupati menjawab, bermanfaat tidaknya kegiatan tersebut tergantung pandangan orang memaknainya.
"Bermanfaat tidak bermanfaat tergantung yang memaknai, dan langsung saja tanya sama kadisnya langsung," kata Bupati.
Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Kurniawan yang dikonfirmasi mengatakan pertandingan tersebut dilaksanakan bertujuan dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Kepulauan Meranti pada Desember mendatang.
"Kita laksanakan permainan game mobile legends untuk memperingati hari ulang tahun Kabupaten Kepulauan Meranti nantinya," kata Kurniawan.
Dikatakan, turnamen itu untuk mencari bibit-bibit baru dari anak-anak milenial yang mumpuni untuk dilakukan pembinaan nantinya melalui KONI.
"Kalau sudah dilakukan pembinaan nya nanti kita akan PPLP kan siapa-siapa yang bagus dipersiapkan sebagai atlet daerah Meranti, bukan hanya permainan mobile legends aja, bidang olahraga lainnya termasuk bola kaki, bola voly juga sesuai dengan arahan pak Bupati kita terus fokus melakukan pencarian bibit-bibit daerah," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Istiqomah menjelaskan berkembangnya industri gaming mulai digolongkan dalam salah satu cabang olahraga yang disebut sebagai e-sport (electronic sport) atau olahraga elektronik yang diakui secara nasional oleh Pengurus Besar Esports Indonesia
Bahkan di ajang PON XX Papua pun sudah dipertandingkan. Begitu juga saat SEA Games XXXI yang digelar di Vietnam, Timnas E-sport Indonesia meraih enam medali dengan rincian dua emas, tiga perak dan satu perunggu dari lima game yang dipertandingkan.
"Pemerintah daerah melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata memberi wadah dengan pelaksanaan Turnamen E-Sport Mobile Legend Bupati Cup 2022. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan minat kunjungan ke Kabupaten Kepulauan Meranti yang akan berpengaruh pada industri jasa pariwisata seperti perhotelan, kuliner, destinasi wisata, UMKM dan ekonomi kreatif serta jasa transportasi karena terbuka untuk umum," kata wanita yang akrab disapa Hesty.
Disebutkan, dengan adanya perhelatan tersebut akan banyak pihak yang diuntungkan, dimana kegiatan tersebut juga bertujuan membantu percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
"Selain membantu masyarakat juga bisa
mampu meningkatkan PAD Meranti, karena turnamen ini terbuka umum dan peserta dari seluruh Indonesia bisa ikut bertanding disini, dengan begitu banyak pihak yang akan diuntungkan. Contohnya dari pajak UMKM jelas akan meningkat, dimana pada iven ini dinas akan menyiapkan stand bazar untuk UMKM kita berjualan. Memang ada 45 juta yang dianggarkan, tapi berapa keuntungan yang akan kita kembalikan untuk Pemda," tuturnya.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :