Jaga Tradisi dan Nilai Budaya, KomGas Teluk Belitung Gelar Tanding Gasing se-Riau
MERBAU - Komunitas Gasing (KomGas) Kelurahan Teluk Belitung, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti melaksanakan pertandingan gasing se Provinsi Riau.
Selain dari Kabupaten Kepulauan Meranti, turnamen gasing ini diikuti puluhan klub dari berbagai daerah seperti dari Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Siak dan dari daerah lainnya.
Open turnamen Gasing Pangkah ini diikuti oleh 33 klub, dimana setiap tim beranggotakan 8 orang pemain gasing yang akan beradu strategi dan keahlian.
Antusiasnya peserta yang ikut dan ingin
memperebutkan hadiah uang tunai dan tropi yang disediakan, membuat panitia melaksanakan pertandingan siang dan malam dengan estimasi waktu selama 4 hari berturut-turut hingga 20 September mendatang.
Pertandingan gasing yang diselenggarakan di Gelanggang Gasing Teluk Belitung, Kecamatan Merbau itu dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H Asmar, Jum'at (16/9/2022) sore.
Hadir dalam kegiatan tersebut, anggota DPRD Provinsi Riau, Misliadi, Ketua HNSI Kepulauan Meranti, Rony Samudra SH, Camat Merbau, Indat, Sekcam Tasik Putripuyu, Zainal, Field GPA Officer PT ITA, Iswardi besert staf didampingi Site Manager Security Nawakara, AKBP (Purn) Khairul Amin, Ketua LAMR Merbau, Datuk Syafruddin SHum dan lainnya.
Dalam sambutannya, Asmar mengapresiasi
panitia pertandingan gasing tersebut yang telah berjuang menghidupkan permainan tradisional masyarakat melayu ini.
Dia berharap, melalui open turnamen ini masyarakat bisa tergugah melestarikan permainan gasing ini agar tidak tergerus oleh zaman.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, saya sangat mendukung pelaksanaan turnamen gasing ini, tentunya kegiatan ini sangat penting untuk kita laksanakan karena permainan tradisional harus dilestarikan agar tidak tergerus oleh zaman," kata H Asmar.
Asmar juga mengapresiasi PT ITA yang ikut berkontribusi menjadi sponsor dan ikut membantu pengembangan kebudayaan dan olahraga di wilayah operasional perusahaan.
Dikatakan Asmar, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, semakin banyak pula permainan yang sangat canggih dan didukung dengan teknologi tinggi, dan biasanya permainan ini ditujukan bagi anak-anak. Maka tak heran jika anak-anak sekarang tidak mengenal beragam permainan tradisional yang ada di daerah, yang kaya akan seni dan budayanya.
"Berbeda ketika beberapa tahun atau beberapa puluh tahun yang lalu, ketika kita masih kecil mungkin kita lebih mengenal permainan tradisional seperti enggrang, congklak, layang-layang termasuk permainan gasing. Untuk itu kita perlu menyadari bahwa kemajuan teknologi tidak seluruhnya membawa dampak positif bagi kita namun juga membawa dampak negatif yang tanpa kita sadari, hal ini tentu cukup mengkhawatirkan bagi kita, terutama bagi anak-anak yang sedang mengalami fase perkembangan," ucapnya.
Dikatakan Asmar, tanpa adanya pengawasan dari orang tua permainan modern secara tidak sadar bisa menjerumuskan anak ke hal yang bisa berdampak negatif.
Seperti misalnya anak sulit untuk bersosialiasi, karena anak hanya selalu beriteraksi dengan permainan modern, dimana permainan-permainan modern saat ini biasanya hanya dilakukan sendiri tanpa adanya interaksi dengan orang lain.
Disebutkannya lagi, anak akan menjadi pasif dalam kehidupan nyata jika sudah kecanduan tehadap game dan lebih memilih berdiam diri di rumah sambil bermain game, dibandingkan bermain dengan teman-temannya.
"Untuk itu, maka perlunya kita untuk melestarikan kembali permainan tradisional yang hampir ditinggalkan oleh generasi muda saat ini, terutama bagi anak-anak," ujarnya.
"Kabupaten Kepulauan Meranti yang
kaya akan warisan budaya ini merupakan potensi lokal yang patut kita lestarikan, dan salah satunya adalah permainan tradisional. Jika kita bandingkan permainan modern dengan permainan tradisional, tentunya akan lebih banyak manfaatnya permainan tradisional. Oleh karena itu, melalui kegiatan turnamen gasing ini saya mengajak masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti untuk lebih mencintai permainan tradisional," pungkasnya.
Sementara itu ketua panitia, Andi Saputra menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PT Imbang Tata Alam yang telah mendukung kegiatan tersebut.
Dia juga mengucapkan rasa terimakasih kepada ketua HNSI Kepulauan Meranti, Rony Samudra yang juga turut berpartisipasi mensukseskan kegiatan olahraga masyarakat tersebut.
"Kami atas nama panitia dan Komunitas Gasing cukup bangga atas bantuan dari PT ITA dalam kegiatan ini, semoga terus jaya kedepan. Saya juga turut bangga, banyak peserta yang antusias untuk ikut, semoga kegiatan ini dapat menjadi ajang peningkatan silaturrahmi antar pecinta olahraga gasing di Provinsi Riau," ungkap pria yang akrab disapa Andi Goro itu.
Sementara itu Ketua HNSI Kepulauan Meranti, Rony Samudra SH yang juga merupakan bagian dari sponsor kegiatan tersebut mengatakan Gasing yang merupakan permainan rakyat kerap dimainkan oleh masyarakat melayu.
Meskipun faktanya, saat ini permainan rakyat ini sudah mulai ditinggalkan seiring dengan kemajuan teknologi.
"Jadi pertandingan gasing ini juga sebagai bagian untuk menjaga nilai kearifan lokal serta menjaga nilai tradisi kita masyarakat Melayu. Takkan Melayu hilang di bumi. saatnya membangkit khazanah ini," ujarnya
Permainan gasing juga dirasa sangat perlu untuk tetap menjaga silaturahmi antar daerah, karena kerap dilakukan di berbagai daerah dalam bentuk pertandingan.
"Jadi selain nilai budaya, silaturrahmi kita juga tetap terjaga karena permainan ini merupakan tradisi bersama kita," ujarnya
Dirinya berharap permainan gasing dapat terus dilestarikan dan diperkenalkan lebih mendalam kepada generasi muda. Sehingga apa yang menjadi warisan leluhur kita ini tidak punah dan terus terjaga sebagai bagian budaya dan sejarah.
Apapun total hadiah yang diperebutkan yakni uang tunai Rp 10 juta. Juara I akan mendapatkan hadiah Rp 4 juta + tropi dan medali, juara II mendapatkan Rp 3 juta + tropi dan medali, juara III mendapatkan Rp 2 juta + tropi dan juara IV mendapatkan Rp 1 juta + tropi.
Adapun tropi yang diperebutkan berbentuk gasing dipuncak nya yang terbuat dari kayu pilihan.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :