Gegap Gempita Masyarakat Sambut Kepulangan Kafilah MTQ, Zulkhairil : Ini Tamparan Bagi Pemda
SELATPANJANG - Peserta kafilah Kabupaten Kepulauan Meranti yang berhasil meraih juara dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XL tingkat Provinsi Riau di Rokan Hilir disambut meriah oleh masyarakat.
Masyarakat yang antusias berdatangan ke Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang, mereka gegap gempita melakukan penyambutan kafilah yang tidak didukung oleh pemerintah daerah ini.
Penyambutan itu diawali dengan pengalungan bunga oleh tokoh masyarakat dan Pemuda sambil menyalami dan memeluk erat satu persatu saat peserta qari dan qoriah dan pendamping yang turun dari kapal, Sabtu (30/7/2022).
Taburan beras kunyit dan tabuhan bunyi kompang juga bersahut-sahutan menyambut kedatangan kafilah yang telah mengharumkan nama daerah ini.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Pemuda Pancasila, Asnan Mahadar, Tokoh masyarakat, Sugianto alias Mas Tato, tokoh Pemuda, Hery Saputra dan segenap pengurus Pemuda Pancasila dan ratusan masyarakat yang menyalami para qori dan qoriah. Mata mereka terlihat berkaca- kaca, terbaru dengan kemenangan yang diraih, yang notabene tidak ada perhatian.
Dalam penyambutan tersebut, jangankan Bupati, kepala OPD dan pejabat di teras Pemkab Kepulauan Meranti tidak satu pun yang hadir.
Untuk diketahui, Kepulauan Meranti menempati urutan ketujuh dengan perolehan nilai 26. Nilai tersebut diperoleh dari tujuh juara yang diperoleh.
Masing masing 4 juara satu yang diraih
Abdurrahman Sulaiman Saputra Hifzhil Qur'an 1 juz cabang Tilawah, Gusnanda Tartil Qur'an 3-8 juz cabang Tuna Netra, Eko Sarjono Tartil Qur’an 5-10 juz cabang Qiroat Mujawad dan Azza Afkarina cabang Hifzhil Qur'an 5 juz.
juara 2 diraih Muhammad Habbibul Haq Al Hanif, Hifzhil Qur'an cabang 10 juz dan Yogi Zatmika Khaththil Qur’an cabang dekorasi. Sedangkan juara Harapan 2 diraih oleh Laila Tartil Qur'an 9 juz cabang Tartil.
Selanjutnya kafilah tersebut diarak keliling kota menggunakan mobil dan becak motor dan selanjutnya dibawa ke markas Pemuda Pancasila yang berada di Jalan Tebingtinggi Kelurahan Selatpanjang Kota
untuk dilaksanakan prosesi Tepuk Tepung Tawar.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan kegiatan tahunan Pemuda Pancasila dalam menyambut tahun baru Islam dengan menggelar Pekan Muharram. Pada acara tersebut diisi tausiyah dan dia bersama.
Salah satu masyarakat, Budiman menyampaikan rasa harunya dengan kedatangan para peserta kafilah Meranti yang disambut antusias masyarakat. Dikatakan hingga tak sadar ia meneteskan air mata melihat kehadiran para peserta kafilah di sambut hangat dan sangat meriah.
"Saya tak menyangka keberangkatan dan kepulangan kafilah kita ini sampai sini meriahnya, karena saya tau pasti dari mana para relawan mendapatkan donasi menggalang dana untuk keberangkatan sampai dengan menyambut kedatangan para peserta kita ini," ujarnya.
Dikatakan, walaupun tidak ada campur tangan pemerintah daerah, namun kepedulian dan simpati masyarakat lebih berharga dari itu.
"Alhamdulillah, sampai saat ini tanpa kurang sedikit pun, ini adalah bentuk kepedulian masyarakat Meranti dan donatur dan simpatisan lainnya. Walaupun pemerintah daerah sudah tidak acuh terhadap persoalan ini," ujarnya lagi.
"Kami atas nama relawan dan tokoh masyarakat dan tokoh pemuda mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan donatur sehingga penyambutan ini meriah. Ucapan terima kasih juga kepada peserta qori dan qoriah yang sudah mempersembahkan yang terbaik untuk masyarakat Meranti. Selain itu kepada pak Zulkhairil sebagai pendamping yang sudah mengorbankan waktu dan memberikan yang terbaik untuk kabupaten Meranti kita ini dengan mengurus peserta kita selama pelaksanaan lomba MTQ di Rokan Hilir," tambahnya.
Official pendamping Kafilah Kabupaten Kepulauan Meranti, Zulkhairil mengatakan prestasi yang telah diraih itu tidak terlepas dari dukungan yang diberikan oleh masyarakat, disaat pemerintah daerah tidak ingin ikut campur terlalu banyak dalam syiar agama tersebut.
"Kami bersyukur kepada Allah dari apa yang telah diraih oleh kafilah Kepulauan Meranti. Kemudian ucapan terimakasih juga kami kepada seluruh masyarakat Kepulauan Meranti dimana pun berada yang telah mendoakan dan mendukung perjuangan anak anak mengikuti MTQ, dan Allah lah yang menentukan takdir atas hambanya. Ternyata anak-anak kita berkualitas, bukan seperti apa yang di sangkakan oleh segelintir orang selama ini," kata Zulkhairil.
Dikatakan, disaat Kabupaten Kepulauan Meranti mendapatkan dukungan dari Kabupaten dan kota lainnya di Riau, pemerintah daerah malah diam seribu bahasa. Secara tidak langsung ini menampar muka pemerintah daerah.
"Semua kabupaten dan kota di Riau mendukung dan memberikan semangat kepada kita, kafilah Kepulauan Meranti, namun dari pemerintah daerah hanya diam saja. Bahkan mereka sangat menyayangkan sikap pemerintah daerah yang berbuat seperti ini. Secara tidak langsung ini menampar pemerintah daerah, karena ini tanggungjawab dia sebagai pemangku negeri, lagi pula kegiatan rutinitas ini sudah diatur dari pusat sampai daerah," kata Zulkhairil lagi.
Ditambahkan Zulkhairil, bahwa keberangkatan kafilah mengikuti MTQ Riau itu juga untuk menjawab keprihatinan orang-orang yang mengatakan para qori dan qoriah tidak berkualitas.
"Prestasi ini juga untuk menjawab keprihatinan orang-orang yang mengatakan kita ini tidak berkualitas dan menjawab tantangan yang telah melontarkan pernyataan itu. Dimana seharusnya perhatian itu diberikan oleh rumah besar yang bernama pemerintah daerah," ujarnya.
"Yang saya takutkan itu adalah
si buta yang memimpin si celik, dan tujuh qori dan qoriah ini adalah jawaban dari orang-orang yang meragukan kualitas anak-anak kita, begitu juga dukungan masyarakat yang menjawab bahwa justru kualitas anak kita itu luar biasa. Dimana mereka sangat terdidik, padahal pembinaan yang dilakukan sangat minim, namun saat lomba mereka maksimal menunjukkan kemampuan mereka yang sesungguhnya," ujarnya lagi.
Kedepannya, Zulkhairil berharap Pemkab Kepulauan Meranti melalui LPTQ bisa memberikan pembinaan rutin kepada qori dan qoriah sebagai langkah menciptakan sumber daya manusia yang handal.
"Kedepannya Pemkab Kepulauan Meranti buka mata lah, berikan lah pembinaan kepada qori dan qoriah kita. Banyak anak-anak kita yang tersita waktunya untuk menghafal yang seharusnya dia punya waktu bermain bagi anak usia dini dan saat dia mengikuti perlombaan dia mengharumkan nama kabupaten. Dan itu lebih berharga daripada kita harus hitungan menghabiskan anggaran cuma satu miliar," ucapnya.
Terkait persoalan ini, Zulkhairil mengatakan tidak mungkin batalnya keberangkatan kafilah ini hanya karena persoalan anggaran. Disebutkan jangan sampai Bupati disebut melakukan pembangkangan terhadap aturan diatasnya.
"Ini bukan persoalan tidak ada duit, ini sudah jadi kegiatan rutinitas. Tak mungkin tidak ada anggaran, karena ini sudah dialokasikan, jika hanya 1 miliar dari jumlah APBD sekarang bukan sesuatu yang susah. Selain ini syiar, juga marwah daerah, jangan sampai Bupati Kepulauan Meranti itu dianggap melakukan pembangkangan terhadap pemimpin diatasnya. MTQ ini sudah diatur dalam SKB tiga kementerian. Ini adalah bagian dari membangun SDM yang tidak sama halnya seperti membangun infrastruktur. Mereka yang juara adalah hasil dari kita melakukan pembinaan 9 tahun lalu. Sekali lagi kami ucapkan terimakasih kepada masyarakat, berangkat dari hasil donasi juga bagian dari menutup malu kita sebagai sebuah kabupaten," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, qori dan qoriah asal Kepulauan Meranti yang berjumlah 7 orang yang diikutsertakan dalam MTQ Riau 2022 tersebut semuanya meraih juara.
Dengan raihan tersebut, Kepulauan Meranti berada di atas Kabupaten Rokan Hulu, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Kota Dumai.
Sebelumnya Bupati Kepulauan Meranti secara tiba-tiba membatalkan mengirimkan kafilah untuk mengikuti MTQ dan itu dilakukan sehari jelang keberangkatan.
Akhirnya para qori dan qoriah terpaksa berangkat mandiri tanpa adanya dukungan biaya sepeser pun dari Pemkab Kepulauan Meranti. Berbekal dengan semangat, mereka pun berangkat dengan dana seadanya hasil donasi masyarakat yang telah terkumpul sebelumnya, simpati masyarakat yang mempunyai rasa kepedulian tinggi terhadap syiar agama Islam tersebut.
Tidak sampai disitu, setibanya di Kabupaten Rokan Hilir, kafilah juga tidak mendapatkan perhatian, justru hal itu malah diberikan beberapa pihak yang terenyuh melihat kondisi para qori dan qoriah, bukan dari unsur pemerintah daerah Kepulauan Meranti.
Sementara itu pada saat acara penutupan MTQ tingkat Provinsi Riau itu, Ketua Umum LPTQ Riau H. Ahmad Syah Harrofie memberikan apresiasi bagi kafilah Kepulauan Meranti.
“Kita memberikan apresiasi pada qori dan qoriah dan LPTQ Kabupaten Kepulauan Meranti dengan memberangkat 7 orang peserta, dan 4 orang peserta menjuarai beberapa cabang yang diikuti," kata H Ahmad Syah Harrofie, Sabtu (30/07/2022) malam.
Dia juga berharap kedepan tidak ada lagi kepala daerah untuk tidak merestui keberangkatan bagi qori dan qoriah untuk mengikuti ajang MTQ di Riau.
“Jangan sampai ada lagi kabupaten dan kota yang tidak mendukung dengan tidak mengirim kafilah MTQ. Walaupun semua itu sudah dibuktikan oleh Kabupaten Kepulauan Meranti dengan membawa penghargaan juara, walaupun mereka tidak menempati di posisi 5 besar dan tidak dapat dukungan penuh dari pemerintah daerah," ujarnya
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :