www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
88 Kg Sabu Dimusnahkan, Kapolda Target Tak Ada Lagi Kampung Narkoba di Riau
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Bikin Bangga, ASN di Kepulauan Meranti Raih Beasiswa S3 di Republik Ceko
Jumat, 04 Maret 2022 - 10:41:20 WIB

SELATPANJANG - Seorang ASN di lingkungan pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Robert Saputra patut diacungi jempol. Sebab, ia berhasil mendapatkan beasiswa mahasiswa Charles University di Praha, Republik Ceko mengambil jurusan Social Geography and regional Development.

Pria yang akrab disapa Robert ini pun menceritakan bagaimana ia mendapatkan beasiswa di universitas tempat ilmuan terkenal Albert Einstein menimba ilmu.

Melansir situs resmi kampus Charles, ilmuwan asal Jerman tersebut lulus menjadi profesor fisika teoretis di Universitas Charles University pada sekitar tahun 1911.

Berbeda dengan mahasiswa lain yang kebanyakan mendapatkan beasiswa dari program khusus di luar kampus, anak pertama dari tiga bersaudara ini justru mendapatkan beasiswa langsung dari Charles University, tempat ia berkuliah.

"Kalau di Charles saya mendapatkan beasiswa penuh dari kampus. Jadi selain kuliahnya gratis juga mendapatkan biaya konsumsi dan jaminan kesehatan, bahkan bisa mendapat gaji untuk penelitian setiap bulan," ujarnya

Robert bercerita bahwa dirinya berhasil menjadi mahasiswa bukan tanpa halangan. Dalam meraih beasiswa diakuinya melalui jalan yang cukup panjang. Berawal dari mengirimkan proposal ke beberapa universitas di beberapa negara.

Bukannya juga tanpa penolakan. Meski begitu, keinginan dan cita-citanya untuk meraih beasiswa S3 selalu bisa mengalahkan penolakan yang mencapai berkali-kali. Tekadnya selalu kuat dan tak pernah berhenti mengajukan beasiswa ke berbagai kampus di luar negeri.

Atas dukungan yang kuat, Robert akhirnya mencoba mengirimkan proposal penelitiannya ke profesor di beberapa kampus terbaik di dunia. Termasuk di dalamnya ada Charles University.

Tidak tanggung-tanggung, ada belasan negara yang dikirimkannya proposal, beberapa negara tertarik dengan penelitian yang diajukan Robert. Namun kendalanya ia sangat sulit untuk mendapatkan supervisor atau dosen pembimbing. Adapun proposal yang dikirimkannya adalah pola pengembangan wilayah berbasis pedesaan dengan menggunakan teks bahasa Inggris yang diakui secara internasional, yaitu IELTS (International English Language Testing System).

Sebagai informasi, sebelum mendaftar beasiswa ke luar negeri, peserta beasiswa diimbau untuk mencari calon supervisor terlebih dahulu guna mendapatkan LoA (letter of acceptance) dari pihak kampus.

"Penelitian ini sudah saya kirimkan ke beberapa negara, jumlahnya mencapai belasan, diantaranya itu adalah Hungaria, Slovenia, Jerman, Inggris, Belanda dan Republik Ceko. Namun setelah diskusi dengan beberapa supervisor, banyak kendala yang didapatkan. Untuk program Doctoral ini agak berbeda, sebelum mendaftar kita terlebih dahulu harus mendapatkan supervisor yang linier dengan penelitian kita, rata-rata masalahnya sulit mendapatkan itu. Akhirnya setelah melalui beberapa tahapan, saya fokus ke Charles karena mereka yang paling terlihat minat dengan penelitian saya," ujarnya.

Ada beberapa alasan kuat yang membuat lulusan IPDN dan Universitas Islam Riau ini akhirnya mantap memilih kampus yang berada di pusat kota Praha ini.

Alasannya menerima beasiswa di Ceko karena Republik Ceko punya sejarah pendidikan yang panjang, Institusi Perguruan Tinggi Tertua di Eropa Tengah telah berdiri di Republik Ceko sejak tahun 1348.

Universitas Charles di Praha adalah universitas tertua dan terbesar di Republik Ceko. Didirikan tahun 1347, merupakan universitas pertama di Kekaisaran Romawi Suci dan Eropa Tengah. Termasuk dalam salah satu universitas tertua di Eropa.

Selain itu menurutnya, sistem pendidikan yang dibangun kurang lebih 673 tahun yang lalu telah terstruktur dengan sangat baik dan mumpuni. Sehingga, alasan kuat Robert terbang ke Ceko adalah banyaknya pemikir-pemikir dan ilmuan-ilmuan andal dunia di sana. Selain itu ada beberapa alasan lain yang berdasarkan berbagai pertimbangan ia harus memilih disana.

"Selain disana merupakan universitas tertua dengan sistem pendidikan yang sudah baik, Republik Ceko merupakan salah satu negara di Eropa yang biaya hidupnya relatif lebih murah. Selain termasuk kedalam 10 negara yang aman di dunia, Ceko juga punya program beasiswa kampus yang terintegrasi dengan yang lainnya yakni tambahan biaya untuk konsumsi dan jaminan kesehatan," ujarnya.

Dikatakan anak pasangan Yus dan Salmaini ini, restu dan dukungan dari orang tua adalah penentu dari kesuksesannya. Diceritakan, pada tahun 2021 dirinya sudah mendaftarkan diri untuk ikut beasiswa di Australia dan Korea Selatan, karena tidak mendapatkan supervisor akhirnya gagal.

"Tahun 2021 sempat mendapatkan peluang beasiswa S3 di Australia dan Korea Selatan, namun waktu itu tidak mendapatkan supervisor, akhirnya gagal. Saya akui juga waktu itu belum mendapatkan restu dari orang tua," ujarnya.

Seiring waktu berjalan, dirinya terus mencari peluang beasiswa program doktoral, sehingga akhirnya dia melabuhkan pilihannya ke negara yang bermata uang Koruna itu. Berbekal restu orang tua, banyak kemudahan yang didapatkannya, diantaranya mudah mendapatkan supervisor, menguasai bahasa Inggris dengan aksen IELTS, mendapatkan support dari pemerintah daerah dan lain sebagainya.

"Saya terus saja mencari informasi program doktoral itu. Saya akui saya bukanlah orang pintar, namun saya mempunyai tekad tidak mau menyerah sampai dengan keinginan saya tercapai. Waktu itu sebelum ikut tes saya pulang dulu ke kampung di Tanjung Samak untuk meminta restu orang tua. Awalnya selama seminggu ibu tidak memberikan jawaban, namun setelah itu ia memberikan restu. Selanjutnya mukjizat doa dari orang tua sangat dirasakan, dimana semua proses dilalui tanpa adanya hambatan," ujarnya.

Walaupun tidak memiliki titel sarjana, namun ia juga mendapatkan motivasi dan dorongan yang luar biasa dari sang ayah.

"Ayah saya hanyalah seorang pedagang, walaupun tidak memiliki latar belakang sarjana dan hanya mengenyam pendidikan sampai di bangku SMP, namun ayah memberikan motivasi dan dukungan yang luar biasa untuk anaknya," ucapnya.

Akan menjalani masa pendidikan 4 tahun lamanya memungkinkan Robert tidak bisa menahan rindu. Dia pun akan akan memboyong istri tercinta untuk ikut serta tinggal di negeri Seribu Kastil itu.

"Lama pendidikan disana selama 4 tahun sampai dengan menyusun proposal disertasi. Dua tahun ada mata kuliah yang harus diikuti, selanjutnya tahun ketiga sudah memulai penelitian dan bisa pulang ke Indonesia untuk mengambil data. Karena waktunya lama, makanya saya harus bawa istri kesana dan kami akan tinggal disana," ujar Robert.

Sebelum melanjutkan studi ke luar negeri, banyak yang harus dipersiapkan Robert, salah satunya adalah kemampuan bahasa Inggris dengan aksen IELTS yang menggunakan Bahasa Inggris British, sementara yang lazim digunakan di Indonesia adalah Test of English as a Foreign Language (TOEFL) atau Bahasa Inggris Amerika (American English).

Tes IELTS yang disyaratkan untuk studi ke luar negeri tidaklah mudah. Oleh karena itu, ia membutuhkan persiapan yang lama untuk tes bahasa Inggris tersebut.

"Untuk menguasai bahasa Inggris dengan aksen IELTS saya harus mengikuti Bimbel Online selama satu bulan dengan 16 kali pertemuan. Selanjutnya dilanjutkan dengan belajar mandiri untuk memperdalam kemampuan berbahasa Inggris saya, karena memang mulai dari nol" ujarnya lagi.

Diceritakannya lagi, untuk program studi doktoral ini sebenarnya ia telah lulus di salah satu universitas terbaik di Indonesia, namun ia mendapatkan tantangan dari Bupati Kepulauan Meranti agar melanjutkan studi ke Eropa.

"Sebenarnya saya sudah lulus program beasiswa S3 di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Namun waktu itu Bupati memberikan challenge agar saya bisa mendapatkan beasiswa dari Eropa dengan jalur mandiri, Bupati pun berjanji akan membayar berapa pun biaya kuliah saya jika lulus tes," ungkapnya.

Lebih jauh diceritakan Robert, bahwa dirinya sudah lama memotivasi diri untuk bisa melanjutkan studi ke negara Eropa.

"Sebenarnya saya sudah lama untuk memutuskan melanjutkan studi ke Eropa. Namun waktu saja yang belum menjawab. Namun saya terus memotivasi diri dengan mencari informasi mengenai beasiswa tersebut, dan saya pun sudah berjanji akan menyelesaikan pendidikan doktor menjelang usia 35 tahun. Untuk menjaga motivasi itu, saya pernah menulisnya di selembar kertas. Waktu mengikuti Diklat PIM 3 tepatnya 8 April 2021 saya menulis keinginan bahwa suatu saat ingin mengibarkan bendera Indonesia di Eropa," cerita Robert.

Motivasi lainnya kata Robert, dengan melanjutkan studi ke luar negeri tentu akan banyak ilmu dan pengalaman yang akan didapatkan.

"Banyak ilmu dan pengalaman yang akan didapatkan. Dari sana tentunya kita bisa belajar dan memahami persoalan dari berbagai perspektif dengan permasalahan tingkat global, selain itu tentunya banyak relasi Internasional yang bisa membantu kita dalam berbagai hal," ungkapnya.

Robert yang menjabat sebagai Kepala Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan di Kantor Bappeda itu pun bisa menjawab tantangan Bupati, kini ia pun bisa bernafas lega karena sudah mendapatkan izin untuk mengikuti tugas belajar, dimana biaya pendidikannya ditanggung oleh pemerintah.

"Saya sudah menjawab tantangan dari Bupati dan juga sudah mendapatkan izin dari kepala daerah untuk melanjutkan studi. Jika biaya kuliah didapatkan dari beasiswa, maka Pemda juga support untuk biaya lainnya seperti untuk akomodasi dan tempat tinggal. Saya mengucapkan terimakasih kepada Pemda dalam hal ini Bupati Kepulauan Meranti yang telah membantu dan memberikan kesempatan berharga ini," tuturnya.

Tak lupa ia membagikan tips untuk mendapatkan beasiswa di luar negeri. Baginya, yang paling penting menurut Robert adalah tidak malu bertanya dan mencari informasi dari sumber yang tepat mengenai beasiswa.

Robert juga berpesan kepada para pemuda dan ASN di Kabupaten Kepulauan Meranti untuk terus melakukan pengembangan diri dengan terus belajar karena beasiswa tersedia banyak, baik itu di dalam maupun di luar negeri.

"Sebenarnya motivasi kita ini sama, untuk itu jangan pernah ragu dan merasa minder. Kita ini punya potensi hanya saja kurang informasi, diluar sana banyak beasiswa yang tersedia dan rata-rata mereka welcome terhadap mahasiswa dari Indonesia. Jika anak kota ke luar itu sudah biasa, tapi jika anak pulau yang berkuliah di luar negeri itu baru luar biasa," tukas Robert.

"Untuk itu saya berpesan kepada para pemuda dan ASN yang masih berusia muda di Kabupaten Kepulauan Meranti untuk segera menyusul meraih pendidikan di luar negeri, karena investasi pendidikan itu tidak akan pernah sia-sia. Untuk itu saya punya prinsip, kejarlah ilmu ke penjuru dunia untuk mengabdi ke pelosok negeri," pesannya.

Saat ini, pria kelahiran 30 tahun yang lalu itu sudah memulai perkuliahan terhitung 1 Maret 2022 melalui daring dan akan berangkat seraya menunggu kelengkapan dokumen.

"Perkuliahannya sudah dimulai pada awal Maret lalu. Saat ini menunggu Visa keluar dan kelengkapan dokumen lainnya, karena SKCK nya itu dilegister di Kemenkumham, selain itu juga mengurus izin perjalanan luar negeri ke Mensesneg lewat BKD provinsi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah selesai," pungkasnya.

Penulis : Ali Imroen

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal memusnahkan 88,65 Kg barang bukti narkoba jenis sabu dan 2.401 butir ekstasi.88 Kg Sabu Dimusnahkan, Kapolda Target Tak Ada Lagi Kampung Narkoba di Riau
PDIP.Selain Edy Natar, Eks Gubernur Annas Maamun Ikut Ambil Formulir di PDIP Riau
Plt Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H. Asmar menerima penghargaan dari Indonesia Award Magazine (IAM) untuk kategori Most Inspiring Figure 2024.Plt Bupati Kepulauan Meranti, Asmar Terima Penghargaan Most Inspiring Figure 2024
Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto melayat ke rumah mantan Bupati Inhil, Indra Muchlis Adnan.(foto: mcr)Pj Gubernur Riau Melayat ke Rumah Duka Mantan Bupati Inhil
Personel Ditresnarkoba Polda Riau jalani tes urine.(foto: mcr)Puluhan Personel Ditresnarkoba Polda Riau Jalani Tes Urin, Hasilnya?
  Joao Rico.Hasil FP2 MotoGP Spanyol: Bagnaia Terdepan, Marquez Ketiga
Piala Asia U-23 2024.Jadwal Semifinal Piala Asia U-23 2024: Indonesia Vs Uzbekistan
Dr Afni mengembalikan formulir pendaftaran Bacalon Bupati Siak ke PDIP Siak.(foto: istimewa)Serius Maju Pilkada Siak 2024, Afni Daftar ke PDIP
ASN Pemko Pekanbaru.(ilustrasi/int)DPRD Pekanbaru Harap ASN Tetap Bekerja Profesional Dimasa Transisi Pj Walikota
Tumpukan sampah di TPS ilegal di Pekanbaru.(foto: dini/halloriau.com)Tumpukan Sampah di Pekanbaru Kian Bertambah, Kepala DLHK: Masyarakat Harus Ikut Berkontribusi
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved