SELATPANJANG - Rute kapal roll on-roll off (Roro) KMP Tirus Meranti yang melayani penyeberangan lintasan Alai Insit- Pecah Buyung akan segera diaktifkan. Saat ini, aktivasi rute itu sudah mendapatkan izin operasional dan penetapan tarif juga sudah ditentukan.

Kapal yang dikelola oleh BUMN dalam hal ini adalah PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), selain melayani penyeberangan Alai Insit-Pecah Buyung juga melayani Alai Insit- Dumai.

Kasi Transportasi Sungai, Danau dan Penyebrangan, Komersial dan Perintis, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah 4 Riau Kepri, Riskan SE MM mengatakan operasional kapal Roro direncanakan pada Minggu pertama bulan Februari 2022.

"Inshaallah jika tidak ada halangan, rencana pengaktifan operasional Roro KMP Tirus Meranti yakni pada tanggal 2 Februari 2022," kata Riskan.

Dikatakan dimulainya operasional kapal ini setelah mendapatkan izin berlayar dan penetapan tarif dari Kabupaten Kepulauan Meranti dan provinsi Riau, setelah sebelumnya dilakukan uji kelayakan dan bongkar muat.

"Karena KMP Tirus Meranti melayani dua jalur lintasan yakni luar dan dalam kabupaten, maka penetapan tarif itu dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan provinsi. Tarif itu juga sudah mendapatkan subsidi dari kementerian melalui skema angkutan penyeberangan Perintis," ujarnya.

Adapun tarif kapal roro tujuan Dumai - Alai Insit, untuk penumpang dewasa sebesar Rp 62.000, bayi Rp 6.400 sementara Alai-Insit tujuan Pecah Buyung penumpang dewasa dan bayi sama yakni Rp 1.700.

Untuk kendaraan Golongan I tujuan
Dumai - Alai Insit sebesar Rp 98.000 dan Alai-Insit tujuan Pecah Buyung Rp 2.790. Kendaraan Golongan II tujuan Dumai - Alai Insit sebesar Rp 170.000 dan Alai-Insit tujuan Pecah Buyung Rp 4.400, kendaraan Golongan III tujuan Dumai - Alai Insit sebesar Rp 338.000 dan tujuan Alai-Insit - Pecah Buyung sebesar Rp 10.110.

Untuk kendaraan penumpang Golongan IV tujuan Dumai- Alai Insit sebesar Rp 1.307.000 dan tujuan Alai-Insit - Pecah Buyung Rp 28.485. Untuk kendaraan barang Golongan IV tujuan Dumai - Alai Insit sebesar Rp 1.080.000, sementara tujuan Alai-Insit - Pecah Buyung Rp 23.945. Kendaraan penumpang Golongan V tujuan Dumai - Alai Insit Rp  2.274.000 dan tujuan Alai-Insit - Pecah Buyung Rp 50.815. Kendaraan Barang Golongan V tujuan Dumai- Alai Insit sebesar Rp 1.896.000 dan tujuan Alai-Insit - Pecah Buyung Rp 41.055

Sementara itu kendaraan Barang Golongan VI tujuan Dumai- Alai Insit sebesar Rp 3.142.000 dan tujuan Alai-Insit - Pecah Buyung Rp 77.355. Kendaraan Penumpang Golongan VI tujuan Dumai- Alai Insit sebesar Rp 3.855.000 dan tujuan Alai-Insit - Pecah Buyung Rp 84.875.
 
Kendaraan Golongan VII tujuan Dumai- Alai Insit sebesar Rp 3.964.000 dan tujuan Alai-Insit - Pecah Buyung Rp 109.505, kendaraan Golongan VIII tujuan Dumai- Alai Insit sebesar Rp 5.926.000 dan tujuan Alai-Insit - Pecah Buyung sebesar Rp 158.175

Sementara untuk jadwal penyeberangan juga sudah diatur. Untuk tujuan Alai Insit - Dumai berangkat Senin dan Rabu pukul 18:00 WIB dari Pelabuhan Alai-Insit, sedangkan hari Selasa dan Jum'at berangkat pukul 20:00 WIB dari Pelabuhan Dumai.

Untuk tujuan Alai-Insit - Pecah Buyung berangkat pada hari Senin, Rabu, Sabtu dan Minggu pada pukul 07:00 dan pukul 13:00. Sebaliknya tujuan Pecah Buyung- Alai-Insit berangkat pada Senin, Rabu, Sabtu dan Minggu pukul 10:00 WIB dan pukul 16:00 WIB.

Sebelumnya kapal berukuran 300 gros ton itu dibangun oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang dibuat di galangan kapal PT. Multi Ocean Shipyard, tepatnya di Desa Pangke, Kecamatan Meral, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Kapal yang diberi nama Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Tirus Meranti ini akan melayani penyeberangan lintas pendek di Kepulauan Meranti yakni antara Pelabuhan Insit (Pulau Tebingtinggi) dan Pecah Buyung (Pulau Rangsang).

Adapun nama kapal itu diambil dari nama ikan endemik yang hidup di perairan Kepulauan Meranti. Dimana gelembung ikan tersebut bernilai ekonomi sangat tinggi hingga mencapai ratusan juta rupiah.

Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang yang menggunakan anggaran APBN ini memakan biaya senilai Rp34,71 miliar yang terdiri dari Rp33,21 miliar untuk pekerjaan pembangunan fisik kapal dan supervisi senilai Rp1,5 miliar. Dimana ada dua tahap penganggaran, diantaranya
tahap 1 tahun 2020 sebesar Rp10,8 miliar dan tahap 2 tahun 2021 sebesar Rp23,91 miliar.

Secara spesifikasi dijelaskan lagi, kapal RoRo 300 GT ini mempunyai ukuran utama panjang keseluruhan LOA (length over all) 39,38 meter, panjang antara garis tegak LBP (length between perpendicular) 34,50 meter, lebar modul 11 meter, tinggi modul 3,30 meter, sarat air 2,35 meter, kecepatan percobaan 10,00 knot, daya mesin induk 2 x 441 Kw serta daya mesin bantu 2 x 80 kVa. 

Penulis : Ali Imroen

BERITA LAINNYA
Kapolres Rohil Cek Pos Pengamanan Lebaran di Perbatasan Riau-Sumut Kondisi Terkini Polisi Jatuh Saat Patroli di Kuansing: Kapolsek Kuantan Mudik Operasi di Kaki Apel Perdana Usai Libur Lebaran, Bupati Zukri Minta ASN Saling Memaafkan Pj Gubernur Riau Tegaskan ASN Tambah Libur Lebaran Terancam Kena Sanksi Stok Pertalite di Kepulauan Meranti Aman, Masyarakat Diminta Tidak Khawatir		Pj Gubri Minta Kepala OPD Kejar Ketertinggalan Kerja Selama Cuti Idulfitri Usai Libur Lebaran, Harga Emas 1 Gram di Pekanbaru Tembus Rp1.321.000 Jaga Kepuasan Pelanggan, Suzuki Resmikan Produk Quality Update untuk Jimny 3-Door Puncak Arus Balik Usai, Jumlah Penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru Melandai Ratusan ASN dan THL Pemko Pekanbaru Apel Perdana, Pj Wako Soroti Serapan Anggaran