SELATPANJANG - Seorang Pasien Dalam Pemantauan (PDP) berinisial F (26) warga Kampung Baru Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti dinyatakan positif terjangkit virus corona setelah menjalani pemeriksaan dengan Rapid Test.
Meski demikian, PDP tersebut perlu pemeriksaan lebih lanjut menggunakan swab tenggorokan untuk memastikan keberadaan virus corona.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan yang juga sebagai ketua tim penanggulangan Covid-19 dihadapan masyarakat Kampung Baru. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Halaman Mesjid Al Hidayah Jalan Alah Cik Puan Kelurahan Selatpanjang Selatan, Jumat (10/4/2020) sore.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat, Anggota DPRD Kepulauan Meranti Dedi Putra dan M Khozin, Kepala Dinas Kesehatan, dr Misri Hasanto, Jubir Gugus Tugas Covid-19, M Fahri, Kepala Badan Kesbangpol, Tasrizal Harahap dan Camat Tebingtinggi, Rayan Pribadi.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menceritakan bahwa PDP yang menunjukkan gejala seperti pasien Covid-19 itu memiliki riwayat perjalanan ke Cipocok Jaya, Serang, Banten.
"Sekira tiga Minggu yang lalu yang bersangkutan diundang oleh sahabatnya untuk menghadiri pesta pernikahan di Serang Banten. Kemudian dari sana sempat menginap di Jakarta 2 atau 3 hari baru pulang ke Selatpanjang melewati Pekanbaru. Beberapa hari setelah yang bersangkutan sampai di Selatpanjang menurut keterangan keluarganya yang bersangkutan terserang penyakit flu dan disertai dengan panas yang tinggi," ujar Bupati.
Diceritakan lagi, F sempat berobat ke Puskesmas Alahair dan diberikan obat. Setelah beberapa hari sampai dengan obatnya habis dia tidak kunjung sembuh juga lalu beliau melanjutkan berobat ke Klinik dokter William kemudian setelah obatnya habis juga tidak sembuh dan pada hari ke 15 yang bersangkutan kembali masuk kantor yakni di kantor Baznas yang ada di Masjid Agung Selatpanjang.
Ketika itu yang bersangkutan sempat tidak tidak sadarkan diri atau pingsan kemudian setelah itu yang bersangkutan dibawa pulang kembali ke rumah untuk dirawat oleh keluarganya. Beberapa hari kemudian beliau pergi keluar ke pasar dan jatuh pingsan lalu dibantu tukang becak dan dibawa ke RSUD.
Berdasarkan riwayat tersebut, pihak RSUD lalu melakukan tes menggunakan Rapid Test, dan ternyata hasilnya menunjukkan positif. Kemudian dilakukan tes selanjutnya yakni spesimen swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) dimana sampel lendirnya sudah dibawa ke Badan Penelitian Pengembangan Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.
"Dengan hasil yang positif ini memberikan informasi kepada kita bahwa yang bersangkutan ini berpotensi tertular Covid-19, namun demikian bukan berarti beliau ini sudah pasti tertular virus Corona, karena ini harus dibuktikan lagi dengan tes PCR," kata Bupati.
Dikatakan Bupati, menanggapi hal tersebut tim gugus tugas Covid-19 bergerak cepat dengan melakukan tracking dan mendata dengan siapa saja yang bersangkutan pernah melakukan kontak langsung.
"Sudah kita data dan dilakukan Rapid Test. Alhamdulillah semuanya hasilnya negatif dan masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Irwan.
Saat ini F sedang menjalani perawatan di ruang isolasi khusus RSUD Kepulauan Meranti sambil menunggu hasil laboratorium.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, dr Misri Hasanto mengatakan jika hasil Rapid Test bertujuan untuk screening mana ODP yang berisiko dan mana yang tidak berisiko.
"Hasil positif Rapid Test tidak menentukan bahwa seseorang positif Corona," kata Misri.
Misri menerangkan, jika Rapid Test hasilnya positif, maka ODP harus dilakukan swab. Kalau hasil swab negatif, maka ODP dinyatakan aman terpapar virus Corona," ujarnya.
Penulis: Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :