IDC 2024: Media Dituntut Berinovasi dalam Storytelling Hadapi Disrupsi Teknologi
Kamis, 29 Agustus 2024 - 10:38:52 WIB
JAKARTA - Di tengah disrupsi teknologi yang terus berkembang, perusahaan media kini dihadapkan pada tantangan besar, bersaing dengan platform digital yang semakin dominan.
Persaingan ini tidak hanya memaksa media untuk menghasilkan konten yang berkualitas tinggi, tetapi juga untuk menyajikannya dengan cara yang mudah dipahami oleh audiens.
Hal ini menjadi fokus utama dalam diskusi di Indonesia Digital Conference (IDC) 2024, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Hotel Santika Premiere, Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Chief Content Officer (CCO) Kapanlagi Youniverse (KLY), Wenseslaus Manggut mengungkapkan, inovasi dalam cara penyampaian berita melalui storytelling sangat penting untuk kelangsungan bisnis media di era digital ini.
“Pendekatan storytelling dalam pemberitaan bisa memengaruhi bisnis media. Kisah yang menarik tidak hanya mudah dimengerti oleh pembaca, tetapi juga menyisipkan pesan yang mendalam ke ingatan pembaca,” ungkap Wenseslaus.
Dalam diskusi yang bertemakan 'Inovasi Cara Bercerita (Storytelling) dan Jurnalisme untuk Audience Digital', Wenseslaus menekankan, di tengah melimpahnya konten di dunia maya, data yang akurat menjadi pilar utama bagi media.
Namun, tantangan utama adalah bagaimana menyajikan data yang sering kali kompleks dalam bentuk yang mudah dimengerti pembaca.
“Angka sulit diingat karena tidak menciptakan kesan mendalam di otak kita. Sebaliknya, cerita mudah diingat karena membentuk memori dan kenangan dalam diri kita,” jelas Wenseslaus.
Sementara itu, Co-Founder Whatisupindonesia (WIUI), Abigail Limuria juga berbagi pandangannya mengenai tantangan yang dihadapi media dalam menjangkau audiens muda.
Menurut Abigail, banyak anak muda yang enggan membaca berita karena penyajiannya yang kompleks dan sulit dipahami.
WIUI, yang berfokus pada menyederhanakan berita kompleks menjadi lebih mudah dicerna, hadir sebagai solusi untuk masalah ini.
"Data yang kompleks akan lebih mudah dimengerti jika dibungkus dengan storytelling. Banyak berita yang menjadi lebih efektif ketika disampaikan dengan cara ini," ucap Abigail.
"Kami menghadirkan informasi yang berkualitas, akurat, dan mudah dipahami dengan sentuhan kreativitas," sambungnya.
Ia menambahkan, WIUI telah berhasil membuat berita politik, yang sebelumnya dianggap membosankan oleh banyak orang, menjadi lebih menarik dan disukai.
Terpisah, Zen RS selaku Pemimpin Redaksi Narasi menuturkan, inovasi dalam penyajian berita bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak bagi media.
Ia mencatat, masyarakat sekarang lebih cenderung mencari informasi langsung dari akun media sosial narasumber, seperti akun Presiden Jokowi, daripada menunggu laporan dari media massa.
"Media harus berinovasi lebih jauh dengan mengandalkan kekuatan storytelling. Cerita yang baik bukan sekadar menarik dan enak dibaca, tetapi juga mampu mengajak orang lain untuk ikut bercerita," tambah Zen RS.
Ia juga menyebutkan, di era digital ini, kontribusi netizen dalam membantu media mendapatkan data dan informasi baru menjadi sangat penting, memungkinkan cerita untuk terus berkembang dan berlanjut.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :