Diyakini Obat DBD, Ini Sekilas Tentang Beras Angkak Merah China
Kamis, 14 Maret 2024 - 15:10:39 WIB
|
Beras angkak merah dikonsumsi pasien DBD untuk menaikkan trombosit (foto/ilustrasi) |
Baca juga:
|
PEKANBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Riau tertinggi berada di Kota Pekanbaru. Beras angkak merah sebagian orang menjadi obat DBD.
Angkak obat China merupakan beras putih yang difermentasi dengan ragi Monascus purpureus. Budi daya itu menyebabkan warnanya menjadi merah.
Kini angkak yang juga disebut beras ragi merah sudah menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia. Beras angkak merah bisa dijumpai di toko-toko obat China di Pekanbaru.
Dikutip dari primayahospital, angkak merah diyakini bisa menaikkan kadar trombosit pasien DBD. Berdasarkan penelitian, sejumlah pasien yang mengonsumsi angkak saat dirawat di rumah sakit karena DBD didapati menunjukkan peningkatan jumlah trombosit yang lebih banyak daripada pasien yang tak mengonsumsi angkak.
Penelitian lain menemukan trombosit tikus yang diberi angkak naik drastis hingga lebih dari 150 persen dibanding tikus yang tak diberi angkak.
Pasien DBD dapat mengonsumsi beras angkak merah, tetapi perlu diingat ada efek sampingnya.
Seperti ibu hamil dan menyusui berisiko jika konsumsi angkak. Kandungan lovastatin pada angkak berisiko membuat bayi lahir cacat dan mempengaruhi kualitas air susu ibu.
Sebuah studi juga mendapati angkak mengandung kontaminan bernama sitrinin yang bisa menyebabkan gangguan hati. Meski begitu, penelitian terbaru terhadap sejumlah produk angkak tak menemukan kandungan sitrinin di dalamnya.
Artinya, harus berhati-hati saat mengonsumsi angkak, sebab dengan mudah ditemukan dalam bentuk suplemen. Sebaiknya, bertanya ke dokter terkait konsumsinya angkak untuk kondisi kesehatanmu. Sehingga bisa terhindar dari efek sampingnya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :