Pintu Surga Dibuka dan Neraka Ditutup Selama Ramadan, Apa Maksudnya?
Selasa, 12 Maret 2024 - 07:23:55 WIB
JAKARTA -- Ramadhan adalah bulan suci yang penuh dengan keberkahan dan kenikmatan. Bahkan di bulan suci tersebut, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka.
Hal tersebut sebagaimana hadits berikut ini:
عن أبي هريرة رضي الله عنه : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ، فُتِحَتْ أبْوَاب الجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ، وَصفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ»
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ketika datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, dan pintu neraka ditutup. Setan dirantai." (HR. Bukhari dan Muslim)
Pesan bahwa pintu surga dibuka selama Ramadhan, yang terkandung dari hadits tersebut merupakan dorongan bagi setiap Muslim untuk senantiasa meningkatkan amal ibadah selama bulan suci Ramadhan. Misalnya, dengan memperbanyak amalan sholat sunnah, bersedekah, dzikir, tilawah Alquran dan amal ibadah lainnya.
Adapun makna dari tertutupnya pintu neraka, yaitu tidak adanya dosa bagi orang-orang beriman. Sebab, ada begitu banyak pintu-pintu ketakwaan pada setiap aktivitas yang dijalankan oleh seorang Muslim selama Ramadhan. Dan ganjarannya dibalas langsung oleh Allah SWT.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
" كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ . وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ " .
"Setiap amal kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisalnya, hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, 'Kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.' Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi." (HR. Bukhari)
Terkait setan-setan dirantai, yang disebutkan dalam hadits pertama di atas, mengacu pada setan-setan yang menjadi musuh utama bagi anak keturunan Adam. Adapun rantai, maknanya tangan-tangan setan itu dirantai sehingga tidak bisa mencapai sesuatu yang diinginkan, yakni menggoda orang beriman.
Apa yang disampaikan oleh Nabi SAW ini merupakan nasihat bagi umat Islam dan pendorong untuk meningkatkan ketakwaan serta amal ibadah selama Ramadhan. Juga sebagai peringatan atas keburukan setan.
Faedah hadits tersebut menunjukkan betapa tingginya kemuliaan bulan Ramadhan. Hadits ini juga berisi kabar gembira bagi orang-orang beriman yang berpuasa bahwa Ramadhan ini adalah musimnya ibadah dan amal shaleh.
Juga tidak ada alasan untuk menuai maksiat di bulan Ramadhan, sebab, sumber-sumber kemaksiatan telah dibelenggu atau berkurang. Tidak ada kebaikan yang direnggut dari seorang Muslim, kecuali hanyalah terhalang. Artinya, kalau pun ada seorang Muslim yang melakukan kemaksiatan di bulan Ramadhan, ia hanyalah orang yang merugi, seperti yang dilansir dari republika. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :