Yayasan Sebaya Lancang Kuning-Diskes Pekanbaru Ambil Langkah Berani Tanggulangi Tuberkulosis
PEKANBARU - Indonesia menghadapi insiden tuberkulosis (TB) tertinggi kedua di dunia, menjadi tantangan besar dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini.
Menyuarakan kekhawatiran atas jumlah kasus TB yang mencapai 35.416, Diskes Pekanbaru bersama PKBI dan Yayasan Sebaya Lancang Kuning mengambil langkah tegas.
Pemerintah Indonesia menerapkan pendekatan District-based Public Private Mix (DPPM), melibatkan berbagai jenis fasilitas kesehatan.
"Menambah aksesibilitas layanan sangat penting dengan menerapkan DPPM kepada pasien TB," tegas Ketua Yayasan Sebaya Lancang Kuning, Roz Asnit, Selasa (5/12/2023).
Pendekatan ini berlandaskan pada Panduan Penerapan Jejaring Layanan TB di Fasilitas Kesehatan (Faskes) Pemerintah dan Swasta berbasis Kabupaten/Kota, memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam pengendalian TB.
Konsorsium Penabulu-STPI sebagai Principal Recipient (PR), bersama dengan komunitas PKBI Daerah Riau dan SSR Yayasan Sebaya Lancang Kuning, berperan aktif dalam mendukung DPPM.
"Kami memiliki mandat untuk melakukan advokasi, membentuk kemitraan, dan melacak pasien lost to follow up (LTFU), termasuk mereka yang menunda pengobatan setelah diagnosis atau memutuskan pengobatan selama proses," papar Rozi.
Dalam implementasi DPPM, Diskes Kota Pekanbaru melibatkan 24 Rumah Sakit, 9 Klinik, dan 21 Puskesmas pada bulan November 2023.
"Kami percaya, melibatkan berbagai jenis fasilitas kesehatan adalah langkah positif untuk memperluas layanan TB sesuai standar perawatan pasien," sebutnya dalam kegiatan Pertemuan Komunitas dan Pemangku Kepentingan Jejaring DPPM, Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di The Zuri Hotel Pekanbaru.
Dukungan dari Diskes Riau, Diskes Kota Pekanbaru, Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta membuat inisiatif ini mencapai pencapaian signifikan.
"Dengan kontribusi dari 647 pasien TB terkonfirmasi secara bakteriologis, kami berhasil melacak 59 kasus LTFU dan menemukan 747 kasus TB baru. Masyarakat pekanbaru berkomitmen mendukung eliminasi TB pada tahun 2030," tegas Rozi Asnita.
Tak kalah penting, dengan lebih dari 969.000 kasus dan tingkat kematian mencapai 55 per 100.000 penduduk, laporan Kemenkes 2023 menunjukkan, cakupan penemuan kasus TB baru masih jauh dari memuaskan, hanya mencapai 75 persen.
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :