Kisah Istri Abu Lahab, Wanita Pembawa Kayu Bakar di Neraka
Jumat, 01 September 2023 - 06:11:21 WIB
|
ilustrasi Neraka |
Baca juga:
|
ISTRI Abu Lahab disebut-sebut sebagai pembawa kayu bakar karena suka menyebar fitnah. Kisah istri Abu Lahab diabadikan dalam Al-Qur'an.
Kisah istri Abu Lahab tidak lepas dari kisah suaminya, yaitu Abu Lahab. Mereka berdua merupakan pasangan yang mendapat laknat dari Allah SWT atas perbuatan tercelanya.
Istri Abu Lahab bernama Ummu Jamil binti Harb. Ia merupakan wanita yang memiliki akhlak yang sangat buruk. Bahkan di dalam Al-Qur'an ia mendapatkan gelar khusus, yakni "Hammaalah al-Hathab" yang artinya wanita pembawa kayu bakar, terang Hamid Ahmad Ath-Thahir dalam Hayah Ash-Shahabah lil Athfal.
Ummu Jamil dan Abu Lahab adalah orang yang paling memusuhi Nabi SAW dan istrinya, Khadijah binti Khuwailid. Gelar yang didapatkan oleh Ummu Jamil disebabkan karena ia sangat memusuhi dan membenci Nabi SAW.
Saking bencinya kepada Rasulullah SAW, keduanya bahkan sampai menyuruh kedua anak mereka, 'Utbah dan 'Utaibah untuk menceraikan istri mereka, Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Keduanya merupakan putri Rasulullah SAW.
Dalam buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW karya Abdurrahman bin Abdul Karim, diterangkan bahwa Abu Lahab dan istrinya merupakan tokoh Quraisy yang tidak pernah gencar untuk menyerang dan menghadang dakwah Nabi SAW.
Kisah istri Abu Lahab dan istrinya bahkan diabadikan di dalam Al-Qur'an surah Al-Lahab yang bunyinya:
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia.
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ
2. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ
3. Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka),
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ
4. (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ
5. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.
Diceritakan dalam sumber yang sama, istri Abu Lahab sering memanggul kayu yang berduri dengan tali di lehernya dan diletakkan pada jalan-jalan yang biasa dilalui Nabi Muhammad SAW pada malam hari. Dengan niat agar Nabi Muhammad SAW tertancap duri tersebut apabila melewatinya. Lalu ia akan senang bila Nabi SAW menginjak kayu berduri itu sampai terluka.
Selain itu, ia juga suka mengadu domba dan memfitnah agar orang-orang Makkah membenci Nabi Muhammad SAW.
Ia dijuluki sebagai pembawa kayu bakar karena dirinya yang suka membakar emosi, mengadu domba, dan menimbulkan kebencian orang-orang Makkah pada islam.
Ajalnya tidak jauh dari apa yang sering Ummu Jamil lakukan. Ia meninggal karena tercekik tali yang sering digunakannya untuk membawa kayu berduri untuk mencelakai nabi Muhammad SAW.
Di akhirat kelak, ia akan disiksa juga dengan tali seperti yang telah dijelaskan Allah SWT dalam surah Al-Lahab sebelumnya. Di mana tali tersebut terbuat dari api neraka Jahannam yang sangat panas.
Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya saat menafsirkan surah Al-Lahab menyebut, Ummu Jamil kelak akan memanggul kayu bakar, lalu melemparkannya kepada suaminya agar api yang membakarnya bertambah besar. Mujahid dan Urwah mengatakan, makna yang dimaksud adalah api neraka, seperti yang dilansir dari detik.
Mendengar dirinya dan suaminya akan diazab di neraka, Ummu Jamil langsung marah dan menemui Nabi Muhammad SAW sambil membawa segenggam batu. Saat itu Nabi SAW sedang duduk di masjid dekat Ka'bah bersama Abu-Bakar Ash-Shiddiq.
Selagi Ummu Jamil sudah berada di atas kepala keduanya, Allah SWT menutupi pandangannya dari Rasulullah SAW sehingga ia tidak bisa melihat, kecuali Abu Bakar.
Ia lalu bertanya, "Wahai Abu Bakar! Mana temanmu? Kudengar ia menyindirku. Demi Allah SWT, andai kata aku melihatnya, tentu kutimpukkan batu ini ke mulutnya. Demi Allah SWT, aku adalah seorang penyair wanita."
Lalu ia mengucapkan syair tersebut yang bunyinya, "Kami mungkir sekalipun ia membenci. Terhadap urusannya, kami tiada sudi. Terhadap agamanya, kami membenci."
Setelah itu, Ummu Jamil pun pergi meninggalkan keduanya. Abu Bakar lantas bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, tidakkah engkau melihatnya dan Ia melihat engkau?"
Beliau menjawab, "Ia tidak melihatku, karena Allah SWT telah menutupi pandangannya sehingga tidak bisa memandangku." (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :