Gambaran Sakaratul Maut, Benarkah Sakitnya Luar Biasa?
Selasa, 18 Juli 2023 - 05:14:36 WIB
GAMBARAN sakaratul maut jikalau diketahui oleh setiap manusia yang hidup, pasti semuanya akan selalu mengingat kematian. Begitulah kira-kira sekilas yang dapat menggambarkan rasa sakit dari sakaratul maut.
Allah SWT sendiri sudah menjelaskan mengenai 'kengerian' dari sakaratul maut ini. Dalam Al-Qur'an surat Qaf ayat 19, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ
Artinya: "(Seketika itu) datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak engkau hindari."
Dikutip dari tafsir Kementerian Agama (Kemenag), dijelaskan bahwa dalam ayat ini Allah menolak keingkaran dan kekafiran orang-orang kafir terhadap hari kebangkitan. Mereka akan meyakini kebenaran firman Allah tersebut ketika mereka menghadapi sakaratul maut (siksaan kematian) dan pada hari Kiamat.
Saat sakaratul maut datang, kenyataan yang sebenarnya terbuka dan keyakinan akan hari kebangkitan timbul. Sakaratul maut benar-benar mengungkapkan fakta yang selalu mereka hindari.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Subhanallah, Mahasuci Allah, sesungguhnya sakaratul maut ini mengandung kedahsyatan."
M. Khalilurrahman Al-Mahfani, MA, dan Abdurrahim Hamdi, MA, dalam bukunya Menguak Rahasia Kehidupan Setelah Kematian, memberikan gambaran tentang sakaratul maut berdasarkan hadits Rasulullah SAW dan pendapat para ulama.
Imam Al-Ghazali menggambarkan bahwa sakaratul maut adalah saat di mana rasa sakit menyerang jiwa secara intens dan menjalar ke seluruh bagian jiwa, sehingga tidak ada satu pun bagian jiwa yang terlepas dari rasa sakit tersebut. Misalnya, jika kita tertusuk duri, rasa sakitnya hanya terasa pada bagian tubuh yang tertusuk duri tersebut.
Di sisi lain, pengaruh luka bakar lebih luas karena api menyebar ke bagian tubuh lainnya, sehingga tidak ada bagian dalam ataupun luar yang terhindar dari terbakar, dan efek terbakarnya kulit dapat dirasakan oleh organ-organ yang berada di dalam daging. Sedangkan luka tersayat pisau hanya akan mempengaruhi bagian tubuh yang terkena sayatan, namun rasa sakit yang disebabkan oleh luka tersayat pisau lebih ringan daripada luka bakar.
Selama sakaratul maut, rasa sakit yang dirasakan menusuk jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh, sehingga orang yang sedang mengalami sakaratul maut merasakan seolah-olah organ-organ tubuhnya ditarik dan dicabut dari ujung kaki hingga ke kepala.
Maka, bagaimana rasa sakit dan penderitaan seseorang yang mengalaminya?
Jika kita tertusuk duri, tersayat pisau, atau terbakar api, kita masih dapat berteriak, berlari, atau melompat-lompat untuk mengurangi rasa sakit. Hal ini memungkinkan karena masih ada tenaga pada kaki, dan anggota tubuh lainnya.
Berbeda dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Dia tidak akan mampu meredakan rasa sakit yang dialaminya. Hal ini disebabkan karena rasa sakit yang dialaminya telah mencapai puncak kesakitan dari segala jenis rasa sakit yang ada.
Tenaga menjadi hilang, semua anggota tubuh melemah, dan tidak ada lagi kekuatan untuk berteriak meminta pertolongan. Rasa sakit yang luar biasa ini telah menghancurkan akal, membungkam lidah, dan melemahkan seluruh tubuh.
Gambaran Sakaratul Maut Oleh Nabi Idris
Mengutip buku Kisah dan 'Ibrah oleh Syofyan Hadi, suatu hari Nabi Idris penasaran dengan rasa sakaratul maut. Ia pun meminta Malaikat Maut mencabut nyawanya. Atas izin Allah SWT, Malaikat Maut pun mencabut nyawa Nabi Idris.
Malaikat maut kemudian bertanya kepadanya, "Ya nabi Allah! Bagaimana rasanya mati tadi?"
Nabi Idris menjawab, "Tidak bisa aku ceritakan betapa sakitnya, sekiranya kambing yang hidup itu dikuliti, lalu diberi asam pada tubuhnya, maka sakitnya tujuh kali lebih hebat dari itu".
Malaikat maut tersenyum sambil berkata, "Ketahuilah hai Nabi Allah! Selama saya mencabut nyawa makhluk, maka nyawa engkaulah yang paling lunak dan paling lembut saya cabut".
Nabi Idris pun terkejut mendengar jawaban malaikat maut, karena dia tidak bisa membayangkan, bahwa mati yang dirasakannya adalah mati yang paling lembut. "Lalu bagaimana dengan yang paling kerasnya. Tentu lebih hebat lagi rasa sakitnya," cetusnya di dalam hati, seperti yang dilansir dari detik.
Wallahua'lam. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :