Siapa Saja yang Dapat Pertanyaan Malaikat Munkar-Nakir di Alam Kubur?
Rabu, 01 Maret 2023 - 07:16:24 WIB
|
ilustrasi |
Baca juga:
|
ALLAH menugaskan Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir sebagai juru tanya bagi orang-orang yang telah meninggal dunia. Siapa saja yang mendapat pertanyaan ini? Apakah seluruh manusia atau hanya terbatas bagi umat muslim?
Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam salah satu kitabnya yang berjudul Ar-Ruh li Ibnil Qayyim menjelaskan pendapatnya terkait hal ini. Ada beberapa pendapat yang diutarakan seputar pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir kepada orang yang telah meninggal dunia.
Pertama, pertanyaan kubur hanya ditujukan kepada umat Islam secara khusus, meskipun para rasul juga datang membawa risalah kepada umat-umat sebelum umat Nabi Muhammad SAW. Ini merupakan pendapat Imam at-Tirmidzi.
Orang yang mengkhususkan pertanyaan kubur hanya ditujukan kepada umat Islam berhujjah dengan sabda Nabi SAW, "Sesungguhnya umat ini akan diuji di dalam kuburnya." Begitu juga sabda beliau yang lain, "Diwahyukan kepadaku bahwa kamu sekalian akan diuji di dalam kubur kalian."
"Hal ini secara nyata menunjukkan bahwa pertanyaan kubur khusus ditujukan kepada umat ini," terang Ibnu Qayyim al-Jauziyyah seperti diterjemahkan oleh Kathur Suhardi.
Berbeda dengan At-Tirmidzi, Abul-Haqq Al-Asybaili dan Al-Qurthubi berpendapat bahwa pertanyaan kubur ditujukan kepada umat Islam dan juga umat-umat yang lain.
Golongan yang meyakini hal ini berpendapat bahwa sabda Nabi SAW, "Sesungguhnya umat ini" dalam hadits di atas bisa dimaksudkan sebagai umat manusia, sebagaimana firman Allah SWT,
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا طٰۤىِٕرٍ يَّطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ اِلَّآ اُمَمٌ اَمْثَالُكُمْ ۗ
Artinya: "Tidak ada seekor hewan pun (yang berada) di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat (juga) seperti kamu." (QS Al An'am: 38)
Ada pula yang mengambil posisi netral, seperti Umar bin Abdul-Barr. Ia berpendapat bahwa dalam hadits Zaid bin Tsabit disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya umat ini akan diuji di dalam kuburnya." Para ulama berpendapat, makna "diuji" dalam hadits tersebut bisa berarti hanya ditujukan kepada umat ini (Islam) secara khusus, tapi masalah ini pun tidak diputuskan begitu saja.
Mengutip buku At-Tadzkirah Jilid 1 Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi oleh Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, dijelaskan bahwa sebelum bertemu dengan malaikat Munkar dan Nakir, roh seseorang akan diminta untuk mencatat amal perbuatannya. Setelah itu barulah datang Malaikat Munkar dan Nakir yang akan mengajukan pertanyaan.
Maka kedua malaikat tersebut, Munkar dan Nakir lantas menyuruh mayit itu duduk, dan memulai pertanyaannya dengan keras. Mereka membentaknya dengan bengis, padahal tanah bagi mayit itu sudah seperti air saja, ke mana dia bergerak, tanah itu tembus.
Malaikat Munkar dan Nakir bertanya, "Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu? Apa kiblatmu?"
Pertanyaan ini diajukan kepada seluruh mayit. Setiap jawabannya akan menentukan nasib mayit tersebut di alam kubur. Bagi orang beriman, akan sangat mudah menjawab pertanyaan tersebut. Lain halnya dengan orang-orang yang zalim.
Wallahu a'lam.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :