Cefixime merupakan jenis obat yang termasuk kedalam golongan antibiotic sefalosporin generasi III. Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi dulu sebelum menkonsumsinya dengan dokter secara tepat. Download di sini, untuk konsultasi secara online melalui Klik Dokter.
Mengenai cara kerjanya, obat tersebut akan menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Dengan demikian, maka bakteri tidak bisa bertahan hidup sehingga infeksi bisa langsung diatasi. Akan tetapi, obat Cefixime tidak dapat mengatasi infeksi yang diakibatkan oleh serangan virus seperti flu. Itu artinya, obat Cefixime ini hanya digunakan untuk mengobati infeksi akibat bakteri saja.
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengonsumsi Cefixime
Pada dasarnya, Cefixime merupakan jenis obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai dengan resep dari dokter. Adapun mengenai beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum mengonsumsi Cefixime seperti berikut:
- Untuk kamu yang memiliki alergi terhadap jenis obat antibiotik, sebaiknya beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang kamu miliki.
- konsultasikan pada dokter apabila kamu pernah atau sedang mengidap penyakit ginjal, atau penyakit saluran pencernaan lainnya seperti kolitis.
- Beri tahu dokter bahwa selama menjalani pengobatan dengan Cefixime, kamu mempunyai rencana untuk melakukan imunisasi dengan vaksin tifoid.
- Informasikan pada dokter bahwa kamu sedang mengandung, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter bahwa kamu sedang menggunakan obat-obatan lain, entah itu berupa suplemen maupun produk herbal.
- Segera periksakan diri ke dokter ketika kamu mengalami reaksi alergi obat, efek samping samping yang cukup serius, atai overdosis setelah menggunakan obat Cefixime.
Dosis & Aturan Pakai Obat Cefixime
Perlu diketahui, setiap pasien itu memiliki dosis dan aturan cara pakai yang berbeda-beda. Pasalnya, dokter akan memberikan dosis serta menentukan durasi penggunaan obatnya yang sesuai kondisi dan usia pasien.
Adapun dosis yang umumnya diberikan pada Cefixime untuk pengobatan infeksi bakteri seperti berikut:
- Untuk Orang Dewasa: 200 sampai 400 mg per hari, yang dapat dibagi ke dalam 1 – 2 kali pemberian selama 7 hingga 14 hari.
- Untuk Anak Usia Diatas 6 Bulan Sampai 10 Tahun: 8 mg / kgBB per hari, yang dapat dibagi ke dalam 1 – 2 kali pemberian.
Bagaimana Cara Menggunakan Obat Cefixime?
Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya gunakan Cefixime ini sesuai dengan anjuran dari dokter. Selain itu, jangan lupa juga untuk membaca keterangan yang sudah tertera pada kemasan obatnya.
Jangan pula coba-coba untuk mengurangi atau menambahkan dosisnya, serta jangan gunakan obat melebihi jangka waktu yang telah ditetapkan. Cefixime hadir kedalam bentuk tablet, kapsul, dan sirup yang bisa kita konsumsi sebelum atau sesudah makan.
Penggunaan Cefixime Dalam Bentuk Tablet
Untuk yang bentuk kapsul, kamu hanya tinggal meletakkan satu kapsulnya ke dalam mulut, kemudian dorong dengan segelas air putih. Perlu diingat bahwa Cefixime kapsul ini harus ditelan secara utuh, dan jangan sampai dikunyah atau di tumbuk terlebih dulu.
Penggunaan Cefixime Dalam Bentuk Sirup
Sedangkan untuk Cefixime dalam bentuk sirup, maka kamu harus mengocok dulu botolnya sebelum dikonsumsi. Gunakanlah sendok takar yang ada di dalam kemasan obat agar mendapatkan dosis tepat.
Penggunaan Cefixime Dalam Bentuk Tablet
Pada penggunaan Cefixime tablet, maka harus dikunyah terlebih dulu dan jangan ditelan secara utuh.
Agar mendapatkan efektifitasnya dengan lebih baik, konsumsilah obat Cefixime pada jam yang sama di setiap harinya. Selain itu, pastikan juga ada jeda waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis selanjutnya.
Jangan hentikan penggunaan obat Cefixime sebelum waktunya meski kondisi keluhan atau gejalanya sudah mereda. Apabila lupa mengonsumsi Cefixime, segera minum ketika kamu ingat.
Akan tetapi, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, sebaiknya abaikan dosis yang terlewat. Denga kata lain, kamu jangan menggandakan lagi dosis obatnya untuk menggantikan dosis yang terlewat, kecuali atas saran dari dokter.
Agar kandungan zatnya tidak berkurang, sebaiknya simpan obat Cefixime pada suhu ruangan, tempat yang kering, serta jangan sampai terkena paparan sinar matahari secara langsung. Selain itu, jauhkan obat Cefixime ini dari jangkauan anak-anak.
Apakah Obat Cefixime Bisa Menimbulkan Efek Samping?
Sebenarnya kecil kemungkinan terjadi efek samping, apabila Cefixime dikonsumsi sesuai dengan anjuran dari dokter. Meski demikian, obat Cefixime ini bisa menimbulkan beragam efek samping seperti berikut:
- Kepala terasa sakit atau pusing
- Mual dan muntah
- Perut akan terasa kembung serta diare
Pada kasus lain, Cefixime ini bisa memicu efek samping dengan gejala yang lebih serius lagi. Oleh karena itu, hentikan penggunaan obatnya dan segera periksakan diri ke dokter ketika mengalami gejala yang lebih serius seperti di bawah ini:
- Sakit perut yang sangat menyiksa, mual dan muntah yang tidak kunjung mereda, atau penyakit kuning.
- Penyakit infeksi yang umumnya ditandai dengan gejala seperti demam, atau sakit tenggorokan yang tak kunjung membaik.
- Infeksi C difficie yang diketahui dengan gejala berupa diare hebat, kram perut, atau tinja yang berlendir dan berdarah.
Berbagai Merek Obat Cefixime
Obat Cefixime di pasaran terdiri dari beragam merk. Adapun mengenai merk obat Cefixime yang dimaksud seperti di bawah ini:
- Anfix
- Cefixime Trihydrate
- Cefacef
- Cefarox
- Cefila
- Fixam
- Fixacep
- Cefixstar
- Cefspan
- Ceptik
- Cerafix
- Fixatic
- Helixim
- Lanfix
- Inbacef
- Lanfix DS
- Oracef
- Profim
- Simcef
- Sporetik
- Nivaxen
- Starcef
- Tocef
- Trixim 200
- Ximecef
- Yafix
Tak cuma itu, penggunaan Cefixime dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur yang ditandai dengan munculnya sariawan di mulut dan lidah. *
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :