www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Masih Ada Sekolah di Pekanbaru Jual LKS, Pj Wako: Tidak Boleh Dipaksa Beli
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


RSUD Teluk Kuantan Bantah Dugaan Malpraktik Terkait Kasus Almarhumah Atin Farida
Jumat, 31 Januari 2025 - 17:13:28 WIB
Direktur RSUD Teluk Kuantan, dr Benny Antomi MKed (An) SpAn saat memberikan klarifikasi terkait dugaan malpraktik.(foto; ultra/halloriau.com)
Direktur RSUD Teluk Kuantan, dr Benny Antomi MKed (An) SpAn saat memberikan klarifikasi terkait dugaan malpraktik.(foto; ultra/halloriau.com)

Baca juga:

KUANSING - Menanggapi pemberitaan yang beredar mengenai dugaan malpraktik yang dialami almarhumah Atin Farida (42), pihak RSUD Teluk Kuantan mengkalim tindakan medis yang dilakukan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Seandainya jarum infus tidak masuk ke dalam pembuluh darah seperti yang diberitakan, maka infus tidak akan berjalan," ujar Direktur RSUD Teluk Kuantan, dr Benny Antomi MKed (An) SpAn, Jumat (31/1/2025).

"Namun, dalam kasus ini, infus tetap berfungsi selama pasien dirawat di rumah sakit," sambungnya dalam konferensi pers didampingi Kabid Keperawatan, Masni SST MKM, serta dua dokter yang menangani pasien, dr Rangga SpPD (Spesialis Penyakit Dalam) dan dr Ryan SpB (Spesialis Bedah).

Diketahui, Atin Farida yang menderita diabetes, masuk ke RSUD Teluk Kuantan pada 27 Desember 2024 dengan keluhan badan lemas, nyeri perut, sesak, mual, serta tidak buang air besar selama beberapa hari.

Pasien awalnya dirawat di ruang interne atas dan kemudian dipindahkan ke ruang VIP pada 29 Desember 2024 atas permintaan sendiri.

Pada 30 Desember 2024, sekitar pukul 01.30 WIB, pasien mengalami demam dan menggigil.

Saat diperiksa, tangan kanan yang terpasang infus terlihat bengkak dan kemerahan. Perawat menyarankan pemindahan infus, namun pasien dan keluarga awalnya menolak.

"Kami sudah memberikan edukasi bahwa ini bisa menjadi penyebab demam, namun keluarga tetap meminta agar infus tidak dipindahkan. Beberapa saat kemudian, mereka berubah pikiran dan meminta infus dipasang di tangan kiri, dengan syarat hanya satu kali tusukan," tuturya.

"Namun, karena tusukan pertama gagal, kami meminta persetujuan untuk mencoba kembali, dan akhirnya berhasil," jelasnya.

Pada pagi harinya, pasien mengeluhkan telah ditusuk dua kali, namun pemeriksaan menunjukkan infus berjalan normal tanpa bengkak.

Pada 1 Januari 2025, tangan pasien kembali mengalami pembengkakan, dan perawat kembali menyarankan pemindahan infus, namun keluarga kembali menolak.

"Saat itu, perawat sudah memberi edukasi mengenai kondisi pasien. Namun, beberapa saat kemudian, keluarga malah meminta pasien dipulangkan atas permintaan sendiri (PAPS)," sebut dr Benny.

Meski telah diberikan penjelasan medis mengenai risiko yang mungkin timbul, keluarga tetap memilih membawa pulang pasien setelah menandatangani blangko PAPS pada 1 Januari 2025.

Seperti yang diberitakan, Atin Farida meninggal dunia pada 29 Januari 2025 setelah menjalani perawatan di Eka Hospital, Pekanbaru selama 15 hari.

Keluarga menduga bahwa pembengkakan tangan yang dialami pasien disebabkan oleh kesalahan pemasangan infus di RSUD Teluk Kuantan.

Namun, dr Benny membantah dugaan ini dan menegaskan bahwa pihaknya telah mengonfirmasi informasi tersebut ke Eka Hospital.

"Pihak Eka Hospital secara tegas menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa infeksi tersebut terjadi akibat kesalahan pemasangan infus di RSUD Teluk Kuantan," tegasnya.

dr Benny juga turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhumah.

"Atas nama keluarga besar RSUD Teluk Kuantan, kami turut berduka cita atas berpulangnya Atin Farida," pungkasnya.

Penulis: Ultra Sandi
Editor: Barkah

 
    Berita Terkait

 


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Pj Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat ingatkan sekolah jangan paksa siswa beli LKS (foto/dini)Masih Ada Sekolah di Pekanbaru Jual LKS, Pj Wako: Tidak Boleh Dipaksa Beli
Ilustrasi ancaman banjir di Riau selama masa peralihan musim (foto/MCR)Pemprov Riau Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Ini Alasannya
Direktur RSUD Teluk Kuantan, dr Benny Antomi MKed (An) SpAn saat memberikan klarifikasi terkait dugaan malpraktik.(foto; ultra/halloriau.com)RSUD Teluk Kuantan Bantah Dugaan Malpraktik Terkait Kasus Almarhumah Atin Farida
Rumah Tamadun adakan transfer soft skill untuk warga binaan Lapas Kelas II Bagansiapiapi (foto/Afrizal)Rumah Tamadun Beri Tips Berwirausaha untuk Warga Binaan Lapas Bagansiapiapi
Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru dari Fraksi PDI Perjuangan, Zakri Fajar (foto/Mimi)Dukung Larangan Sekolah Jual LKS, DPRD Minta Disdik Pekanbaru Tegas
  PSPS Pekanbaru kalah di markas Deltras FC Sidoarjo (foto/MCR)Kekalahan Beruntun, PSPS Pekanbaru Takluk 2-0 dari Deltras FC di Sidoarjo
Pj Sekda Riau, Taufiq OH masih tak tahu pasti jadwal Gubri dan bupati terpilih dilantik (foto/Yuni)Bukan 6 Februari, Pemprov Pastikan Pelantikan Gubernur Riau Diundur
Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Rizky Bagus Oka (foto/ist)Oka Minta Disperindag Pekanbaru Perketat Pengawasan Peredaran Minyak Goreng
Pj Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat.(foto: dini/halloriau.com)Dana Reses DPRD Pekanbaru Belum Cair, Pj Wako Sebut Begini
Banjir di Pekanbaru.(ilustrasi/int)DPRD Pekanbaru Minta Pemko Maksimalkan Eksekusi Masterplan Penanganan Banjir
Komentar Anda :

 
 
 
Potret Lensa
Tingkatkan Kualitas SDM, PT BSP - UMRI Teken MoU
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved