Kerbau di Kampar Batal Jadi Kurban, Kadisbunnak: Mati karena Kembung Bukan Sakit Ngorok
Minggu, 02 Juli 2023 - 14:57:17 WIB
KAMPAR - Seekor kerbau batal dijadikan hewan kurban Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah di Kampar. Sebab kerbau mati mendadak sebelum disembelih petugas.
Itu dibenarkan Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Kampar, Ali Sabri. Ia mengatakan kematian itu terjadi di Desa Ridan Permai Kecamatan Bangkinang Kota.
Sabri menyebut, dokter hewan telah melakukan pemeriksaan terhadap bangkai kerbau. Hasilnya bukan karena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Septicaemia Epizootia (SE) atau penyakit ngorok.
"Kerbau itu mati karena kembung. Bukan karena PMK atau ngorok," ujar Sabri dikutip Tribunpekanbaru, Minggu (2/7/2023).
Ia menambahkan, kasus lain yaitu cacing hati yang ditemukan di beberapa lokasi.
Pihaknya sudah memberi imbauan agar hati yang terkena cacing hati tidak dibagikan dan dikonsumsi.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh. Deyus Herman menambahkan, kerbau mati itu didatangkan dari Kecamatan XIII Koto Kampar. Pemilik telah ikhlas sebab Kerbau tersebut batal dijadikan kurban.
Menurut Deyus, kembung disebabkan berbagai faktor. Misalnya karena perut kosong dalam beberapa jam selama pengiriman dan dapat karena embun.
"Kalau di manusia seperti angin duduk. Efeknya sampai ke kematian, prosesnya cepat," ungkapnya.
Sementara terkait penyakit cacing hati, menurut dia, sudah lazim ditemukan. Pada Hari Raya Kurban tahun ini, cacing hati ditemukan di Bangkinang Kota, Salo, Tapung, dan Tambang. Panitia kurban sudah diminta untuk menjalankan prosedur terhadap kasus cacing hati. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :