Krisis Kemanusiaan Akibat Serangan Zionis Israel: Warga Gaza Terpaksa Makan Rumput
JAKARTA - Selain terus dihadapkan dengan ancaman serangan bom dari penjajahan tentara Zionis Israel, masyarakat Gaza, Palestina, kini berjuang mengatasi krisis pasokan makanan dan minuman yang makin menipis.
Sebuah laporan dari Badan amal ActionAid menyoroti kondisi memprihatinkan di Rafah, sebuah kota di Gaza bagian selatan.
Beberapa warga pengungsi di sana terpaksa memakan rumput sebagai upaya terakhir untuk mengatasi rasa lapar yang melanda.
"Mereka saat ini sangat putus asa sampai-sampai memakan rumput sebagai upaya terakhir untuk menahan rasa lapar," kata Perwakilan ActionAid, Riham Jafari, dilansir detik.com, Sabtu (10/2/2024).
Tidak hanya kesulitan mendapatkan makanan, para pengungsi juga mengalami krisis air bersih.
Mereka bertahan hidup dengan mengonsumsi air yang sudah tercemar, mendapat hanya 1,5 hingga 2 liter air tidak bersih setiap hari menurut pernyataan ActionAid.
Dampaknya terhadap kesehatan menjadi sorotan. Selain harus berhadapan dengan serangan pasukan penjajah Zionis Israel, para pengungsi kini menghadapi risiko penyakit dan infeksi yang menyebar dengan cepat.
"Tanpa makanan dan pakaian yang layak untuk melindungi dari cuaca dingin dan hujan, orang-orang akan lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi yang menyebar dengan cepat ke seluruh populasi," ucap ActionAid.
Hanadi Gamal Saed El Jamara, seorang pengungsi, menyampaikan bahwa keluarganya mengalami masalah kesehatan karena kekurangan pasokan makanan yang layak.
"Mereka sekarang lemah, mereka selalu mengalami diare, dan wajah mereka berwarna kuning," ungkapnya.
"Kami mati secara perlahan. Saya pikir lebih baik mati karena bom, karena setidaknya kami syahid. Tapi sekarang kami mati secara perlahan karena kelaparan dan kehausan," pungkasnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :