JAKARTA - Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggambarkan kondisi di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza sebagai pembantaian besar-besaran dilakukan Zionis Israel.

"Yang saya lihat di RS al-Aqsa di Deir Al-Balah adalah pembantaian besar-besaran," kata Gemma Connell dari PBB OCHA dilansir detik.com, Rabu (27/12/2023).

Tom White, Direktur UNRWA, melaporkan bahwa sekitar 150.000 orang di Gaza tengah diperintahkan untuk evakuasi oleh militer Zionis Israel.

Sementara Benjamin Netanyahu menegaskan operasi militer Zionis Israel di Gaza belum berakhir dan akan diintensifkan dalam beberapa hari mendatang.

Menteri Luar Negeri AS mendesak Zionis Israel untuk mengurangi intensitas serangan, namun Netanyahu berjanji untuk terus melawan Hamas.

Perang yang dimulai pada 7 Oktober 2023 telah menelan korban, dengan lebih dari 20.674 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Netanyahu menolak seruan gencatan senjata sementara Mesir mengusulkan rencana pembebasan sandera dan tahanan Palestina. Saat ini, konflik terus berlanjut tanpa kesepakatan gencatan senjata.

Serangan udara Israel di Gaza terus memakan korban, termasuk di kamp pengungsi Al-Maghazi. Pejabat PBB menyatakan keprihatinan atas situasi kritis di rumah sakit dan keamanan warga sipil.(*)

BERITA LAINNYA
Petani Kelapa Kuala Kampar Senang Harga Kelapa Naik Drastis, Capai Rp 6.930 per Kg Putusan MK Hari Ini: Nasib Pilkada Kampar dan Siak Akan Ditentukan Ramalan Zodiak Hari Ini: Cancer Manfaatkan Waktu, Pisces Antara Hobi dan Kerja, Aries Penuh Percaya Diri		Menteri ESDM Bahlil Tinjau Distribusi LPG 3 Kg di Pekanbaru Pedasnya Harga Cabai di Pekanbaru, Disperindag Ungkap Penyebabnya Harga TBS Sawit Riau Pekan ini Merosot, Apa Penyebabnya?