INHU - Warga Binaan Pemasyarakatan (Wbp) Rutan Rengat lakukan Budidaya Ikan pada kolam ikan di area blok hunian. Ikan-ikan yang ada di dalam kolam adalah patin dan nila dengan jumlah total 8 ribu ekor.

"Ikan patin tergolong ikan yang memiliki pertumbuhan yang cepat, sehingga budidaya ikan patin sangat menjanjikan," kata Karutan Rengat, Julius Barus SE MH, Ahad (21/1/2024).

Julius Barus mengatakan, warga binaan dibantu  staf terus melakukan kontrol kolam pembinaan kemandirian Ikan air tawar.

"Setelah memberikan pakan ikan dan memantau kondisi kolam karutan memberikan sedikit pengarahan kepada warga binaan yang mengikuti pembinaan kemandirian budidaya ikan air tawar untuk lebih serius menjalani pembinaan kemandirian" jelasnya.

Karutan berharap bahwa dengan semakin berkembangnya pembinaan kemandirian ikan air tawar, maka komitmen Rutan Rengat sebagai tempat pembinaan kemandirian bagi Warga semakin terwujud.

"Pembinaan semacam ini merupakan salah satu sarana yang sangat penting dalam proses rehabilitasi WBP. Hal ini dapat mengembangkan keterampilan mereka sehingga ketika mereka keluar dari penjara, mereka siap untuk kembali ke masyarakat dan hidup secara mandiri," terang Julius.

Penulis: Andri
Editor: Riki

BERITA LAINNYA
Mahasiswa KKN MBKM Fisip Unri Dorong Kampung Pangkalan Makmur Menuju Era Digital Disdukcapil Pekanbaru Buka Rekam e-KTP Khusus Warga Usia 17 Tahun Saat Hari Pencoblosan Anies Baswedan Dukung Abdul Wahid-SF Hariyanto Menangkan Pilgub Riau 2024 HMI Kritik Keras Bawaslu Bengkalis: Sekedar Terima Laporan, Mending Komisioner Tidur di Rumah Bawaslu Ingatkan Pukul 00.00 Malam Ini Alat Peraga Kampanye Mulai Ditertibkan		Banjir Bandang Terjang Limapuluh Kota: Sepasang Suami Istri Jadi Korban, Satu Tewas Masa Tenang Pilkada Riau 2024 Dimulai: Ini Aturan dan Larangan yang Harus Dipatuhi Waspada Banjir, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Berpotensi Guyur Riau Siang Hingga Malam Disdukcapil Pekanbaru Tetap Buka Layanan Rekam e-KTP Besok dan Hari Pencoblosan Survei Elektabilitas Nasir-Wardan Unggul di Kampar, Wahid-Haryanto Moncer di Pekanbaru