PT PWP Diduga Rusak Kebun Kelapa di Enok, Bupati Inhil: Jabatan Saya Jadi Taruhannya
INHIL – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menggelar aksi unjuk rasa di kantor Bupati Inhil, Jumat (14/3/2025).
Mereka menuntut pemerintah daerah bertindak tegas terhadap PT Pelita Wijaya Perkasa (PWP), yang diduga merusak kebun kelapa masyarakat di Kecamatan Enok akibat aktivitas replanting.
Konflik antara masyarakat dan perusahaan ini telah berlangsung selama tiga tahun tanpa solusi jelas, sehingga memicu gelombang protes dari berbagai elemen, termasuk mahasiswa.
"Tiga tahun lamanya pemerintah menutup mata. Kami meminta OPD terkait untuk mencabut izin PT PWP," ujar Ryan, Ketua DPD IYE Inhil, yang juga merupakan bagian dari massa aksi GEMPAR, di halaman Kantor Bupati Inhil, Jumat, (14/3/2025).
Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tembilahan, Muhammad Yusuf, menegaskan bahwa masyarakat tidak menolak investasi, tetapi investor yang merugikan rakyat harus diusir dari Inhil.
"Kami tidak anti-investor, tetapi jika merugikan masyarakat, mereka harus diusir dari Indragiri Hilir!" tegas Muhammad Yusuf.
Adapun tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi GEMPAR adalah sebagai berikut:
1. Meminta Bupati Inhil mengevaluasi OPD terkait dalam penyelesaian konflik.
2. Meminta Bupati Inhil mengevaluasi izin PT PWP.
3. Mendesak PT PWP untuk memberikan kompensasi atau ganti rugi kepada masyarakat yang terdampak.
4. Jika dalam 14 hari PT PWP tidak memberikan ganti rugi, meminta Bupati Inhil untuk menutup aktivitas operasional PT PWP di Inhil.
Bupati Inhil, H. Herman, didampingi Asisten II Jhon Koteng dan Kepala Satpol PP, menemui massa aksi. Ia berjanji akan berpihak kepada masyarakat dan memastikan masalah ini segera terselesaikan.
"Jika ada persoalan, saya akan tetap berpihak kepada masyarakat. Jika masalah ini tidak selesai, maka jabatan saya yang jadi taruhannya," ujar H. Herman di hadapan massa aksi.
Sebagai bentuk komitmen, Bupati menandatangani empat tuntutan yang diajukan oleh massa aksi GEMPAR, menandai langkah awal penyelesaian konflik antara masyarakat dan PT PWP.
Penulis: Ayendra
Editor: M Iqbal
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :