Harimau Sumatera Ditangkap Setelah Menyerang Pekerja Hingga Tewas
Rabu, 19 Maret 2025 - 06:36:17 WIB
PELALAWAN – Seekor harimau Sumatera berhasil ditangkap setelah memasuki perangkap yang dipasang oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Satwa yang dilindungi ini ditangkap setelah menyerang seorang pekerja hingga meninggal dunia.
Kepala BBKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi di Kabupaten Pelalawan. Korban, seorang pekerja berusia 50 tahun bernama Yafao Zebua, ditemukan tewas setelah diterkam harimau pada 14 Maret 2025.
"Korban, yang bekerja sebagai perawat satwa, mengalami luka-luka serius akibat serangan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Ia meninggal dunia akibat luka cakaran di kepala, leher, dan paha," ujar Genman dalam keterangan persnya pada Selasa (18/3/2025).
Mendapat laporan dari perusahaan tempat korban bekerja, BBKSDA Riau langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penanggulangan dan mendapatkan informasi lengkap mengenai insiden tersebut. Setelah melakukan penyelidikan, tim dari BBKSDA Riau mengidentifikasi jejak harimau di lokasi kejadian dan segera menurunkan Unit Penyelamatan Satwa (UPS) pada 14 Maret 2025.
"Tim kami melakukan kajian dan langkah penanggulangan dengan memasang dua unit boxtrap dan camera trap di sekitar lokasi kejadian serta area dekat camp pekerja, yang diketahui merupakan jalur lintasan harimau," tambahnya.
Dua hari setelahnya, pada 16 Maret 2025, harimau Sumatera tersebut berhasil terjebak dalam perangkap yang dipasang di lokasi kejadian. Tim BBKSDA Riau kemudian melakukan evakuasi menggunakan kendaraan air menuju camp pekerja, sebelum akhirnya membawa satwa tersebut ke kandang habituasi.
"Harimau ini kami evakuasi ke kandang habituasi untuk diberi perlakuan lebih lanjut sebelum akhirnya dilepasliarkan ke alam liar. Sebagai langkah pencegahan, kami juga meningkatkan patroli di kawasan rawan konflik harimau dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara yang benar jika bertemu satwa liar," jelas Genman.
BBKSDA Riau juga mendorong penerapan sistem peringatan dini di daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan habitat harimau Sumatera. Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait, diharapkan upaya konservasi harimau Sumatera dapat terus berjalan tanpa membahayakan keselamatan manusia maupun keberlanjutan satwa liar ini, seperti yang dilansir dari detik.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :