ROHUL – Sindikat pencurian sapi yang meresahkan peternak di Kabupaten Rokan Hulu akhirnya berhasil diungkap. Jajaran Polres Rokan Hulu meringkus 10 pelaku, yang digerebek di sejumlah tempat berbeda.
Aksi mereka yang telah berlangsung sepanjang Oktober ini membuat resah para peternak yang kehilangan sapi-sapi berharga mereka.
Kapolres Rokan Hulu, AKBP Budi Setiyono, mengungkapkan bahwa penyelidikan berawal dari banyaknya laporan kehilangan sapi yang diterima polisi dari peternak di wilayah Negeri Seribu Suluk. Diketahui, setidaknya ada tiga titik lokasi pencurian di tiga kecamatan.
“Mereka memang sindikat pencurian sapi ternak warga, dan setiap aksi dilakukan di lokasi yang berbeda. Modusnya, para pelaku menggunakan mobil pickup untuk membawa sapi-sapi tersebut dalam keadaan hidup dan siap dijual,” ujar Budi pada Selasa (29/10/2024). Hingga kini, beberapa anggota sindikat masih berstatus buron.
Kasat Reskrim Polres Rokan Hulu, AKP Rejoice, merinci bahwa aksi pertama terjadi pada 24 Oktober 2024 di Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambah Samo. Saat itu, saksi melihat pickup melaju dengan seekor sapi di dalamnya, menimbulkan kecurigaan.
Tak lama kemudian, empat ekor sapi milik warga dilaporkan hilang, dengan total kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Dalam upaya penangkapan, dua pelaku, RMT dan SYD, berhasil diringkus di Simpang D, Kecamatan Rambah Hilir. Beberapa hari berselang, yakni pada 26 Oktober, polisi kembali menangkap NHD dan SYT di Desa Rambah Muda.
Di lokasi ketiga, tepatnya di kebun PT GS Pertamina Ranga Desa Bonai, penjaga ternak juga melaporkan kehilangan sapi betina, di mana pelaku lain turut diamankan bersama sejumlah barang bukti. Termasuk parang, surat hewan, tali tambang, dan sepeda motor.
Polisi kini terus memperketat patroli untuk mencegah terulangnya aksi pencurian serupa seerti dikutip dari detiksumut. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :