INHU – Empat pelaku pemalsuan uang pecahan Rp 100 ribu berhasil dibekuk Polres Indragiri Hulu, Riau. Para pelaku tertangkap setelah menggunakan uang palsu tersebut untuk top up dana di sebuah counter handphone. Kasus ini menjadi sorotan karena terjadi menjelang Pilkada Serentak 2024.
Wakapolres Indragiri Hulu, Kompol Manapar Situmeang, mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap setelah dua pelaku, Raja Muhammad Yusuf (38) dan Suheri (29), melakukan transaksi top up sebesar Rp 200 ribu di counter milik warga. Mereka membayar menggunakan dua lembar uang pecahan Rp 100 ribu yang ternyata palsu.
"Setelah menerima uang, pemilik counter menyadari ada kejanggalan karena nomor seri pada kedua uang tersebut sama. Selain itu, gambar pada uang juga terbalik," jelas Manapar, Jumat (11/10/2024).
Tidak ingin membuang waktu, pemilik counter segera melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Indragiri Hulu. Ia membawa barang bukti berupa dua lembar uang palsu serta rekaman CCTV yang memperlihatkan kedua pelaku sedang bertransaksi di counter miliknya.
Setelah menerima laporan, pihak kepolisian segera berkoordinasi dengan Bank Indonesia di Pekanbaru untuk memastikan keaslian uang tersebut. "Hasil pengecekan menunjukkan bahwa kedua lembar uang itu memang palsu," kata Wakapolres.
Kasat Reskrim Polres Indragiri Hulu, AKP Arthur Josua Toreh, langsung memimpin pengejaran terhadap kedua pelaku. Mereka berhasil ditangkap di Pasir Kemilu, Rengat. Dari hasil pemeriksaan, kedua pelaku mengaku mendapatkan uang palsu dari Jaylani Panjaitan (39) dan Sujarwoko (46), yang juga akhirnya ditangkap bersama dengan barang bukti berupa alat cetak dan sejumlah uang palsu pecahan Rp 100 ribu yang belum diedarkan.
"Pelaku mengakui mencetak uang palsu menggunakan mesin fotokopi berwarna. Setelah dicetak, uang tersebut dipotong dan langsung digunakan," ujar Manapar, didampingi AKP Arthur Josua Toreh dan Aiptu Misran WB.
Kasus ini menjadi perhatian serius, terutama karena terjadi menjelang Pilkada Serentak 2024. Wakapolres Indragiri Hulu mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap peredaran uang palsu yang dikhawatirkan akan digunakan untuk money politics.
"Kami meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati, apalagi ini menjelang Pilkada. Jika menemukan uang palsu, segera laporkan ke pihak kepolisian," tegas Manapar dikutip dari detiksumut. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :