KUANSING - Warga Desa Koto Tuo Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing, Riau, dikejutkan dengan penemuan jenazah seorang gadis muda yang sudah tiga hari membusuk di dalam rumahnya.
Sang ibu, Jurnaini (45), diketahui tidur bersama jenazah putrinya, Wilna (18), yang merupakan penyandang disabilitas, selama tiga hari sebelum warga akhirnya mencium aroma busuk yang menyebar di sekitar rumah tersebut.
Peristiwa ini terungkap Kamis (19/9/2024) sore, ketika Jurnaini pergi ke warung tetangganya untuk memesan mie rebus.
Warga yang mencium bau tak sedap dari rumahnya merasa curiga namun tidak berani langsung menanyakannya kepada Jurnaini.
Kepala BPBD Kuansing, Yulizar menjelaskan, warga khawatir menanyakan langsung pada Jurnaini, karena ia diketahui mengalami gangguan jiwa.
"Warga berhati-hati karena Jurnaini kerap marah jika ditanya-tanya. Mereka hanya memancing pembicaraan dengan menyinggung bau busuk yang muncul tiga hari terakhir," ujar Yulizar dilansir tribunpekanbaru.com, Jumat (20/9/2024).
Dari obrolan tersebut, Jurnaini akhirnya mengakui putrinya sudah meninggal. Menurut pengakuannya, sebelum meninggal, Wilna sempat kehilangan nafsu makan.
Namun, karena Jurnaini mengalami gangguan mental, ia tidak dapat menjelaskan dengan pasti kapan putrinya meninggal.
Warga yang mendengar pengakuan tersebut kemudian memberanikan diri untuk memeriksa kondisi Wilna.
Ketika dicek, gadis muda itu sudah dalam keadaan meninggal dengan tubuh yang sudah membengkak dan membusuk.
Menurut Yulizar, warga langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Satpol PP setempat dan diteruskan ke BPBD.
"Mendapat laporan, kami segera menuju lokasi dengan membawa kantong mayat. Kondisi tubuh Wilna sudah sangat membusuk dan lunak," ungkap Yulizar.
Meski demikian, warga setempat sepakat untuk tidak membawa jenazah Wilna ke RSUD dan memutuskan untuk segera memakamkannya malam itu juga.
Hal ini dilakukan atas kesepakatan warga dan tokoh masyarakat yang merasa tidak ada kejanggalan dalam kematian Wilna.
"Malam itu juga langsung dimakamkan di belakang rumah mereka," tambah Yulizar.
Sementara itu, Kades Koto Tuo Kopah, Suman Hijar mengungkapkan, keputusan untuk langsung menguburkan jenazah Wilna didasarkan pada pertimbangan tidak adanya tanda-tanda mencurigakan.
Ia juga menjelaskan, keluarga tersebut merupakan penerima BLT Dana Desa (DD), dan mereka hanya tinggal berdua di rumah itu.
"Keluarga ini baru saja menerima bantuan BLT DD. Kami yakin ini adalah musibah dan tidak ada kejanggalan yang kami temukan," tukas Suman Hijar.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)