Misteri Semburan Air Setinggi 20 Meter di Pelalawan, Warga Diimbau Tetap Waspada
Kamis, 12 September 2024 - 22:39:52 WIB
|
Lokasi sumur bor di Kerumutan, Pelalawan.(foto: tribunpekanbaru.com) |
Baca juga:
|
PELALAWAN - Sebuah fenomena alam mengejutkan warga Desa Tanjung Air Hitam, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Semburan air setinggi lebih dari 20 meter yang muncul sejak Rabu (11/9/2024) di lokasi pengeboran sumur, masih terus berlanjut hingga Kamis (12/9/2024), tanpa tanda-tanda akan berhenti.
Fenomena yang bermula dari pengeboran sumur di proyek pembangunan gedung SMPN 5 Tanjung Air Hitam ini menarik perhatian masyarakat luas.
Air tersebut muncul bersama material tanah napal yang menyerupai batuan, membuat situasi semakin mengkhawatirkan. Sebelumnya, sumur pertama di lokasi yang sama sudah ditutup lantaran mengeluarkan gas berapi.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan warga yang mendekati sumur tersebut. Ketinggian semburan air yang konstan membuat lokasi ini menjadi sangat berbahaya bagi siapa pun yang berada di sekitarnya.
Polsek Kerumutan bersama perangkat desa dan masyarakat setempat telah mengamankan area sumur untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Tempat kejadian perkara (TKP) disterilkan, mengingat banyak warga yang berdatangan untuk menyaksikan fenomena ini secara langsung.
"Rencananya, kita akan memasang larangan mendekat di sekitar TKP. Tujuannya jelas, agar masyarakat menjauh dan tidak membahayakan diri sendiri," ungkap Kapolsek Kerumutan, Ipda Jerry Sinaga SH dilansir tribunpekanbaru.com.
Selain itu, tim gabungan juga melarang anak-anak bermain di sekitar lokasi semburan karena risiko keselamatan yang tinggi.
Imbauan untuk tidak merokok di area tersebut juga disampaikan mengingat potensi adanya gas yang keluar bersama semburan air.
"Kami juga meminta pekerja untuk tidak melakukan pengeboran sumur baru di lokasi ini hingga ada kepastian dan pengecekan lebih lanjut," tambah Ipda Jerry.
Menurut penuturan tokoh masyarakat Desa Tanjung Air Hitam, fenomena semburan air dan gas ini diyakini berkaitan erat dengan aktivitas pengeboran minyak yang pernah dilakukan di desa tersebut pada era 1970-an.
Pada masa itu, Pertamina memiliki ladang minyak di Tanjung Air Hitam, dan besar kemungkinan ada kaitan antara aktivitas tersebut dengan kejadian saat ini.
Menanggapi fenomena ini, pihak kecamatan dan perwakilan dari Pertamina direncanakan akan segera turun ke lokasi untuk melakukan investigasi lebih lanjut.
Fenomena yang telah viral di media sosial ini pun semakin menjadi sorotan banyak pihak, mengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :