www.halloriau.com  


BREAKING NEWS :
Bendahara Desa Kelumpang Inhil Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Rp1,3 Miliar
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Bongkar Dugaan Korupsi Proyek PHR, Hinca Panjaitan Serahkan Berkas Rahasia ke Kejati Riau
Minggu, 21 Juli 2024 - 16:35:41 WIB

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Hinca Panjaitan, kembali menegaskan komitmennya dalam mengungkap kasus dugaan korupsi di tubuh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Terbaru, Hinca menyerahkan sejumlah dokumen penting setebal 400 halaman kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.

Hinca, yang juga mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, berharap dokumen yang diserahkan dapat mempercepat proses penyelidikan.

"Sudah saya serahkan lewat penyidik, hampir 400 halaman. Ini untuk memudahkan penyidik. Dengan memberikan dokumen yang cukup kepada mereka (Kejati), harusnya (penanganan kasus) ini bisa lebih cepat. Biar ini pembuka kotak pandoranya, serius enggak kejaksaan ini untuk membongkar kasus ini," tegas Hinca, Sabtu (20/7/2024).

Kasus yang dilaporkan Hinca terkait dengan dugaan korupsi proyek geomembran di wilayah kerja Blok Rokan PT PHR, yang bernilai ratusan miliar rupiah. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi limbah B3 dari hasil pengeboran minyak. Hinca melaporkan empat nama, yakni Edi Susanto, Ivan Zainuri, Fatahillah, Romi Saputra, dan beberapa lainnya.

"Yang paling bertanggung jawab itu Irvan Zainuri dan Edi Susanto," ungkapnya.

Salah satu isu utama dalam laporan Hinca adalah dugaan kecurangan, manipulasi, dan pemalsuan beberapa kebijakan serta tindakan tidak profesional PHR dalam proses tender pengadaan geomembran. Material ini sangat penting untuk menjaga lingkungan di sekitar proyek.

"Nilai proyek Rp 50-75 triliun, untuk plastiknya (geomembran) Rp 209 miliar. Kalau ini dikelola dan berdampak buruk, enggak jadi ini dibor. Kalau tak jadi dibor, target Presiden Jokowi 1 juta barel per hari sampai hari ini belum tercapai," jelasnya.

Hinca juga menyoroti bahwa plastik geomembran yang digunakan dalam proyek tersebut seharusnya diuji kelayakannya oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Namun, surat dari BRIN diduga dipalsukan sehingga seolah-olah ada pengesahan dari BRIN. Akibatnya, proyek yang sudah berjalan mengalami masalah dan dihentikan dengan kerugian sementara sebesar Rp 16 miliar dari Rp 209 miliar.

"Saya minta BRIN pro-aktif melaporkan karena lembaga ini harus kita jaga. Jelaskan secara benar apa saja yang salah agar ini cepat selesai," ujarnya.

Lebih lanjut, Hinca meminta agar seluruh pegawai kejaksaan yang menduduki posisi strategis di BUMN segera ditarik untuk menghindari konflik kepentingan dalam penegakan hukum.

"Agar instansi kejaksaan kembali pada rohnya sebagai seorang penuntut mewakili negara bukan penurut. Dia menjadi penurut kalau sudah menjadi tim legalnya di sana karena menjadi bagian, hilanglah fungsi penuntutan itu. MoU antara kejaksaan dan BUMN khususnya Pertamina dan seluruh sub-holdingnya seperti PHR tampaknya dijadikan sebagai tameng bagi individu-individu yang terlibat dalam tindakan melawan hukum," urainya.

"Pikiran yang saya sampaikan ini sangat serius untuk perbaikan ke depan. Saya sudah sampaikan kepada Kejati Riau. Hari ini saya kasih dokumennya biar lebih cepat kerja. Saya minta yang diperiksa bukan hanya bawah, termasuk dirut paling atas dari Pertamina. Saya berharap teman-teman Kejaksaan Agung masuklah ke wilayah ini untuk menyehatkan sumber daya alam kita seperti yang dilakukannya di Babel," pungkasnya dikutip dari beritasatu.com.

Sebelumnya, Hinca Panjaitan melaporkan dugaan korupsi dan manipulasi tender proyek geomembran di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) ke Kejati Riau pada Rabu (26/6/2024), dengan mengungkap adanya dugaan pemalsuan dokumen dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). (*)

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Tersangka DN saat diperiksa di Mapolres Inhil.(foto: yendra/halloriau.com)Bendahara Desa Kelumpang Inhil Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Rp1,3 Miliar
Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah (foto/int)Pemko Pekanbaru Fokus Perbaikan Jalan Rusak, Overlay Jadi Prioritas 2025
Ratusan pengungsi Rohingya yang tinggal di tenda akan dipindahkan (foto/int)Pemko Pekanbaru Siapkan Pemindahan 277 Pengungsi Rohingya ke Lokasi Lebih Layak
Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi (foto/int)Jelang Masa Tenang Pilkada, Pj Gubri Ajak Masyarakat Jaga Kondusivitas
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kepulauan Meranti, Romi IndraKPU Kepulauan Meranti Ajak Warga Gunakan Hak Pilih pada 27 November 2024, Begini Mekanismenya
  Jajaran Direksi Perumda Tirta Inhu dan Manajemen BRK Syariah.(foto: sri/halloriau.com)Pelanggan Tirta Indra di Inhu Sudah Bisa Bayar Tagihan Air di BRK Syariah
Ditreskrimum Polda Riau berhasil mengungkap 16 kasus (foto/ist)Polisi Ungkap 16 Kasus TPPO di Riau, Selamatkan 41 Korban
Kondisi PLTA Koto Panjang usai hujan lebat di Kampar (foto/tribunpku)Curah Hujan Tinggi Tak Signifikan Tingkatkan Debit Waduk PLTA Koto Panjang
Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa (foto/dini)Pj Wako Pekanbaru Harap Zero PSU di Pilkada Serentak 2024
Suzuki luncurkan Jimny 5-Door White Rhino Edition di GJAW 2024 (foto/ist)Suzuki Luncurkan Jimny 5-Door White Rhino Edition, Perpaduan Elegan dan Ketangguhan di GJAW 2024
Komentar Anda :

 
 
 
Potret Lensa
Honda CDN Riau Kunjungi www.halloriau.com
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved