JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengumumkan, warga sipil Indonesia berkesempatan untuk ikut dalam misi perdamaian di Gaza.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk membantu warga Palestina yang terdampak konflik berkepanjangan.
"Semua ini akan diatur kementerian luar negeri (Kemlu). Kemungkinan warga sipil akan bergabung dengan satuan pasukan perdamaian batalion zeni," ujar Jenderal Agus dilansir detik.com, Sabtu (15/6/2024).
Misi ini bertujuan untuk membangun fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, tempat tinggal, tempat ibadah, dan tempat rehabilitasi, yang akan diisi tenaga ahli yang siap melayani warga Palestina.
Selain itu, peran ahli psikologi dari kalangan sipil juga dibutuhkan untuk memberikan trauma healing kepada para korban perang.
"Untuk rehabilitasi, butuh personel yang punya kemampuan psikologi untuk trauma healing. Mungkin bisa juga dari sipilnya," tambah Agus.
TNI telah menyiapkan tiga pesawat untuk mengangkut warga Palestina yang terluka akibat invasi Israel ke Indonesia.
Pesawat tersebut terdiri dari Boeing-737 400/500 serta Hercules C-130 tipe J dan H.
Boeing mampu mengangkut 41 kru, 86 penumpang, dan logistik hingga 10 ribu kilogram.
Sedangkan Hercules tipe J dapat menampung 51 orang dan tipe H sebanyak 55 orang.
"Warga Palestina itu direncanakan untuk mendapatkan perawatan setibanya di Tanah Air," jelas Agus.
Pemerintah Indonesia telah menyiapkan dua rumah sakit milik TNI, yaitu RSPAD Gatot Soebroto dan RS Panglima Besar Soedirman, yang mampu menampung hingga 1.000 pasien.
Selain perawatan medis, Indonesia juga menyediakan petugas khusus untuk mengobati trauma para warga Palestina.
Bantuan lanjutan berupa KRI yang akan menjadi rumah sakit apung, alutsista tambahan, hingga bantuan logistik juga telah dipersiapkan.
Dalam rangka memperkuat misi ini, Jenderal Agus telah berdiskusi dengan militer Australia dan Singapura.
"Saya sudah bertemu dengan panglima australia dan panglima singapura, mereka juga menginginkan untuk joint operation," ungkapnya.
Agus menekankan pentingnya kerja sama antarnegara, khususnya di wilayah Asia, untuk mendamaikan konflik di Gaza.
Ia yakin dengan kekuatan penuh dari negara-negara Asia, misi perdamaian dapat dilaksanakan dengan maksimal dan memberikan dampak positif pada situasi konflik di Gaza.
Namun, Agus tidak merinci lebih lanjut tentang skema kerjasama militer tersebut dan kapan akan dimulai.
TNI sendiri telah menyiapkan 1.394 personel pasukan perdamaian yang akan bertugas di bidang pengamanan, pembangunan fasilitas umum, hingga tenaga medis.
Agus menegaskan, bantuan tersebut akan dikirimkan jika gencatan senjata telah terjadi di Gaza dan pihak TNI mendapatkan mandat dari PBB.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :