www.halloriau.com  


BREAKING NEWS :
Jordan Johan dan Amato Rudolph Harumkan Nama Toyota di Seri Penutup ISSOM 2024
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Anak Diduga Alami Kekerasan di TPA Pekanbaru, Wali Murid Tempuh Jalur Hukum
Senin, 03 Juni 2024 - 18:06:53 WIB

PEKANBARU - Seorang anak perempuan berusia 5 tahun di Kota Pekanbaru, diduga menjadi korban kekerasan pihak Tempat Penitipan Anak (TPA). Kasus ini terungkap saat ayah korban PD mendapat laporan dari pengasuh anaknya.

PD menyebutkan pada Selasa (28/5/2024) lalu saat dirinya menjemput sang anak di TPA yang berlokasi di Jalan Kaharuddin Nasution itu, seorang pengasuh meminta kontak istrinya. Padahal kontak istrinya sudah dimiliki pemilik TPA.

"Waktu itu saya tanya, kenapa minta lagi kan sudah ada sama pemilik TPA, tapi akhirnya saya kasih juga. Malamnya dihubungi lah sama mereka (5 orang pengasuh), katanya anak saya mengalami kekerasan," kata PD, Senin (3/6/2024).

Dikatakannya, menurut pengakuan pengasuh, anak PD mengalami kekerasan berupa diikat kaki pada baby chair (kursi bayi) dan juga mulutnya menggunakan lakban, bahkan kejadian ini berlangsung selama satu hari penuh. Sudah berlangsung lama.

"Kata pengasuhnya itu, anak kami tu diikat seharian sejak kami antar sampai mau kami jemput, sekitar jam 3 atau jam 4 sore baru dilepasnya," katanya.

Sempat tidak ingin memberikan bukti sebab takut dijadikan saksi, PD dan istri meyakini pengasuh bahwa mereka tidak akan terlihat apapun dalam dugaan kasus kekerasan tersebut.

"Kami bilang, tak akan kalian kena kasusnya karena kalian yang mengungkapkan. Akhirnya mereka kasih bukti berupa foto-foto dan video," ucapnya.

Melihat bukti tersebut, PD dan istri mengingat sebelumnya anak mereka juga didapati dalam keadaan lebam pada bagian pinggang. Hal itu, menurut PD diakibatkan oleh sang anak yang memberontak saat diikat.

"Baby chair itu kan untuk anak bayi, sedangkan anak kami 5 tahun dengan kondisi spesial (speechdelay dan hiperaktif). Tapi dari awal kami survey TPA, kami sudah menjelaskan kondisi anak kami dan mereka bilang bisa menyanggupi, serta memberikan testi bahwa ada anak dengan kondisi yang sama dengan anak kami yang dititipkan di sana dan sudah bisa bicara sejak empat bulan dititipkan. Atas janji-janji dan program kegiatan anak yang dijabarkan membuat kami yakin dan menitipkan anak kami disana, agar bisa bergaul dengan anak seusianya,” ujarnya.

Selain itu, dikatakan PD bahwa anak mereka tidak diberikan makan dan minum oleh pihak TPA. Padahal orang tua telah membayar Rp1,3 juta untuk biaya pengasuh dan catering.

"Kata pengasuh anak kami tak dikasih makan dan minum dari pagi, baru dikasih makan di jam 3. Saat akan dijemput oleh orang tua. Selain yang bayar Rp1,3 juta itu anak kami juga kami bekali jajan, tapi jajannya tak dikasih ke anak kami. Alasannya itu makanan manis, micin dan tidak baik untuk anak. Anehnya mereka tidak pernah melarang orang tua untuk tidak membawa snack yang dilarang. Bahkan kata pengasuhnya, makanan anak anak dikumpulkan satu tas semua untuk disimpan oleh pemilik TPA," katanya.

"Tapi belakangan saya dikasih tahu pengasuh, karena pemilik TPA tak mau kalau anak-anak nanti kencing atau berak selama di TPA," sambungnya.

Atas perlakuan yang dialami anaknya, PD dan istri akhirnya melaporkan kasus tersebut ke PPA Polresta Pekanbaru. Dikatakannya, saat ini dirinya dan keluarga tengah menunggu pemanggilan lanjutan.

"Hari Jumat kemarin saya sudah lapor ke PPA Polresta, udah BAP. Jadi sedang menunggu lanjutan," katanya.

"Hati orang tua mana yang tak hancur anak yang disayangi dicintai dengan kondisi apapun, disiksa sedemikian rupa. Kami harap kasus ini mendapat perhatian khusus pihak berwajib dan pemerintah. Karena masih banyak anak anak yang dititipkan di sana, dengan kondisi orang tuanya tidak tau apa yang terjadi. Karena pihak TPA sangat pandai berkelit. Mohon kawal kasus ini sampai selesai supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," sambung PD.

Penulis: Sri Wahyuni
Editor: Riki

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ajang balap ISSOM 2024.(foto: istimewa)Jordan Johan dan Amato Rudolph Harumkan Nama Toyota di Seri Penutup ISSOM 2024
Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa terjaring OTT KPK.(foto: int)KPK Pastikan Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa Terjaring OTT
AMAn Wins 2024 Pekanbaru mayor election in 14 districts (photo/int)Vote Counting Completed, AMAn Wins 2024 Pekanbaru Mayor Election in 14 Districts
Kasatpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian (kanan) turunkan personel bantu amankan rekapitulasi suara Pilkada (foto/dini)Besok Pengamanan Sidang Pleno Rekapitulasi Suara Tingkat Kota Diperketat: Satpol PP Turunkan 90 Personel
Kepala BKPSDM Pekanbaru, Irwan Suryadi (foto/int)2.903 Pelamar PPPK Pemko Pekanbaru Ujian CAT 11 Desember
  Aksi Ormas Petir desak Kejari Inhil umumkan tersangka korupsi Baznas Inhil.(foto: yendra/halloriau.com)Pemuda Tri Karya Desak Kejari Inhil Umumkan Tersangka Kasus Korupsi Baznas
Rapat Pleno terbuka Pilkada Serentak 2024 di KPU Inhil.(foto: yendra/halloriau.com)KPU Inhil Mulai Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Pilkada Serentak 2024
Ilustrasi KPK OTT sejumlah pejabat di Pekanbaru (foto/int)Pejabat di Pekanbaru Terjaring OTT KPK, Ini Kata Nurul Ghufron
APBD Riau 2025 Senilai Rp 9,2 Triliun Disahkan, Draf Siap Diserahkan ke Kemendagri untuk EvaluasiAPBD Riau 2025 Senilai Rp 9,2 T Disahkan, Draf Diserahkan ke Kemendagri Besok
Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi (foto/int)Inflasi November 2024 di Riau Terkendali, Pj Gubri Optimis Stabilitas Ekonomi Terjaga
Komentar Anda :

 
 
 
Potret Lensa
Masyarakat Antusias Datangi TPS saat Pilkada Serentak 2024
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved