PEKANBARU - Sejak tahun lalu pelanggan Perumdam Tirta Siak mengalami hal yang tidak mengenakan, karena meteran air yang digunakan untuk menyambungkan instalasi ke dalam rumah pelanggan dicuri.
Setelah melalui berbagai cara, Selasa (30/1/2024) salah satu pelaku pencurian meteran air berhasil diamankan pihak keamanan Sukaramai Trade Centre (STC) yang kemudian diserahkan ke polisi.
Tertangkap tangannya pelaku karena memang sudah diperhatikan pihak keamanan STC, karena banyak pelanggan yang ada di sana kehilangan meteran air.
Diketahui, pelaku pencurian bernama Jimi Susanto Hutabarat yang mengaku hanya disuruh seseorang untuk mencuri meteran air tersebut.
"sayar disuruh pak, nanti di kasih rokok. Disuruh sama orang namanya hendrik," ungkap Jimi dihadapan penyidik.
Walau begitu, hingga kini belum jelas siapa yang dimaksud pelaku pencurian tersebut, namun pihak kepolisian akan mengembangkan kasus ini.
Terkait dengan penangkapan ini, Direktur Perumdam Tirta Siak, Agung Anugrah mengaku bersyukur dan mengharapkan ada efek jera kepada pelaku.
"Kami cukup berterimakasih dengan penangkapan pelaku ini. Karena kita tau apa yang dilakukan ini merugikan banyak pihak, terutama pelanggan yang merupakan masyarakat pekanbaru," kata Agung, Rabu (31/1/2024).
"Jadi, kami berharap kenyamanan pada pelanggan kami, sekaligus rasa aman. Kami sangat mengapresiasi semua pihak, baik pihak keamanan STC maupun para penyelidik di Polresta pekanbaru," sebutnya.
Selain itu, ketika diamankan, tersangka Jimi membawa satu water meter yang telah dipotong, serta berbagai material seperti gate valve pvc 3/4 lebih dari lima buah, kemudian juga ada gunting pipa, lem pipa, dan bahkan dop yang biasa digunakan untuk menutup pipa saat WM dipotong agar air berhenti mengalir.
Sementara itu, Kepala Staf Pengawas Internal (SPI) Perumdam Tirta Siak, Agus Effendi juga berkomitmen akan menindak tegas dugaan keterlibatan orang dalam Tirta Siak dalam kasus ini.
"Memang pencuri ini seperti seorang yang mengerti dengan teknik perpipaan air, jadi ada spekulasi keterlibatan pihak kita, spekulasinya tentu belum bisa kita buktikan karena masih menunggu penyelidikan lebih lanjut," tuturnya.
"Jika memang terbukti ada, ya tentunya akan kita tindak tegas, hukuman maksimal dari kami pun akan dilakukan," pungkasnya.
Penulis: Rivo Wijaya
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :