Konflik PT SLS dengan Masyarakat, Ini Tanggapan Tomas Pelalawan Azmun Jaafar
Selasa, 23 Januari 2024 - 14:12:42 WIB
|
H. Tengku Azmun Jaafar |
Baca juga:
|
PELALAWAN - PT. Sari Lembah Subur (PT. SLS ) anak perusahaan dari PT Astra Agro Lestari belakangan ini sering terjadi konflik dengan masyarakat sekitar yang berada di zona satu. Lahan PT SLS yang berada di Kecamatan Pangkalan Lesung dan Kerumutan mengalami Konflik dengan masyarakat sekitar, bahkan hingga menurunkan kekuatan Brimob untuk pengamanan di lokasi kebun sawit yang berada di Pangkalan Lesung.
Konflik PT SLS dengan masyarakat diduga terkait penanaman sawit diluar HGU, Pola KKPA, lahan masyarakat yang belum diganti rugi dan masalah lainnya.
Terkait konflik masyarakat dengan perusahaan PT SLS, tokoh masyarakat Kabupaten Pelalawan H. Tengku Azmun Jaafar, SH angkat bicara, Azmun mengatakan bahwa dirinya telah mengkontak Gubernur Riau Edy Afrizal Natar Nasution, S.IP, dan dalam waktu dekat Gubri akan memanggil seluruh perusahaan sawit yang ada di Riau yang mengalami konflik dengan masyarakat.
Sambung Azmun, nantinya seluruh Bupati, perusahaan Forkompinda dan pihak-pihak yang terkait akan duduk satu meja membahas masalah ini bersama Gubernur dan Tim Gakkum.
"Ini merupakan peluang bagi masyarakat Pelalawan yang sedang berkonflik dengan PT SLS," ujar Azmun, Senin, (22/01/2024)
Menurut Azmun, masyarakat yang sedang mengalami konflik dengan perusahaan PT SLS agar menyampaikan aspirasinya kepada Bupati Pelalawan dan nantinya bupati akan meneruskan aspirasi tersebut kepada Gubernur dan pihak Gakkum.
Kita tidak tahu persoalan mendasar terkait persoalan ini, bisa jadi masalah perusahaan serobot lahan masyarakat atau masyarakat serobot lahan perusahaan dan bisa saja persoalan 20 persen kewajiban perusahaan yang terabaikan.
Azmun percaya jika persoalan tersebut dibawa duduk bersama dengan Gubernur dan Gakkum akan menemui titik temu dalam penyelesaiannya, karena Gubernur mempunyai kewenangan terkait HGU Perusahaan dan tim Gakkum itu adanya di Provinsi.
"Saya meminta agar masyarakat jangan arogan dalam menghadapi konflik dengan perusahaan," harapnya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :