Jambret Ibu dan Anak hingga Tewas di Pekanbaru Ditangkap
Kamis, 04 Januari 2024 - 05:47:55 WIB
PEKANBARU - Jambret yang menyebabkan korban meninggal di Pekanbaru, Riau, dibekuk polisi. Tengku Sahrial, pria berusia 44 tahun itu dibekuk setelah menjambret ibu dan anak hingga tewas.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Herry Murwono mengatakan insiden jambret terjadi pada Rabu (27/12) lalu. Saat itu, korban Siswati (61) mengendarai sepeda motor bersama putrinya Lia Prahesti (25).
"Korban saat kejadian mengendarai motor bersama anaknya. Lalu dibuntuti pelaku dari belakang," kata Herry di Mapolda Riau, Rabu (3/1/2024).
Setiba di Jalan Rokan, korban dipepet dua pelaku tak dikenal pakai motor. Tiba-tiba, pelaku menarik tas yang dibawa korban di bagian tengah.
Melihat aksi tersebut, kedua korban coba melakukan pengejaran. Mereka juga terus teriak maling hingga membuat dua pelaku ketakutan dan tancap gas.
"Waktu mengejar itu korban jatuh. Korban berinisial SI meninggal dunia dan anaknya LA mengalami luka-luka dan kritis," tegas Herry.
Keluarga yang dapat kabar lalu melapor ke Polsek Limapuluh Pekanbaru. Selanjutnya jajaran Polsek Limapuluh, Satreskrim dan Ditreskrimum Polda Riau bergerak menuju lokasi.
Hasil pemeriksaan polisi mengidentifikasi identitas pelaku bernama Tengku Sahrial dan SU. Keduanya tercatat warga Rumbai, Pekanbaru.
"Dua hari kemudian pelaku TS diamankan di Jalan Nelayan, Rumbai. Satu pelaku SU dalam pengejaran dan status DPO," imbuh Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan didampingi Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana.
Asep menyebut Sahrial adalah eksekutor sekaligus otak pelaku. Sementara pelaku SU baru satu kali beraksi karena diajak oleh Sahrial yang merupakan residivis 3 bulan lalu.
"Otak pelaku dan eksekutor ini TS. Pelaku juga residivis kasus lain dan baru keluar 3 bulan lalu," kata Asep.
Sementara Sahrial mengakui sebagai otak pelaku. Aksi dilakukan karena butuh biaya hidup setelah keluar dari penjara dan juga belum ada pekerjaan.
"Belum ada kerja pak, sebenarnya saya itu mau buat SIM untuk kerja. Tetapi tiba-tiba saja terpikir mau itu (jambret)," ujar Sahrial.
Sahrial mengaku awalnya tak tahu jika ada korban tewas. Ia baru tahu setelah dibekuk polisi dan rumah temannya digrebek.
"Enggak tahu ada meninggal. Kami juga itu hanya dapat Rp 450 ribu, saya dapatnya Rp 150 ribu karena ada bagian pemilik motor. Makanya kaget juga dapat kabar korbanya meninggal," kata dia, seperti yang dilansir dari detik. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :