M Nasir Laporkan Akun Medsos yang Sebut Dirinya Makelar Tender dan Setor Uang ke Ketua KPK
PEKANBARU - Anggota Komisi VII DPR RI, M Nasir, melaporkan dua akun media sosial (medsos) dan satu pihak lainnya atas dugaan pencemaran nama baik.
Didampingi Ketua Dewan Kehormatan DPP Demokrat Hinca Panjaitan dan perwakilan Subdit V Ditreskrimsus Polda Riau Hendri Joni SH, Nasir menyebut bahwa laporan tersebut sudah dalam proses pemanggilan saksi-saksi.
"Saya ada tiga buat LP (laporan polisi) di Polda Riau. Satu TikTok yang mengatasnamakan @hauskeadilann, yang kedua Wakil Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) dan yang ketiga akun Tiktok yang lain tapi diduga orang di belakangnya sama (dengan akun pertama)," kata dia pada halloriau.com di Pekanbaru, Sabtu (14/10/2023).
Diketahui, video yang diunggah oleh akun @hauskeadilann di kanal Tiktok itu sudah ditonton oleh 140,9 ribu orang, disukai 2.118 kali, dikomentari sebanyak 327 kali dan disebarkan sebanyak 552 kali.
"Anggota DPR RI Komisi VII Muhammad Nasir diduga kuat rutin setor uang ke Ketua KPK Firli Bahuri. Firli Bahuri diketahui melakukan pemerasan dan menerima gratifikasi dari tersangka korupsi, Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Firli diduga kerap melakukan modus serupa yakni kongkalikong dengan para pejabat termasuk Muhammad Nasir. Anggota DPR RI dari Dapil Riau 2 itu meraup pundi uang haram dengan menjadi makelar tender pengadaan di Pertamina Hulu Rokan atau PHR," bunyi narasi dalam video tersebut.
Sementara laporan kepada Wakil Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) dilaporkan, karena narasinya yang beredar di berbagai media lokal Riau bahwa Nasir telah mempermalukan Riau.
Nasir menegaskan bahwa ia merasa karakternya telah dibunuh atas narasi yang telah beredar di mana-mana itu.
"Saya minta tolong di masa politik ini janganlah bermain politik sekotor ini. Janganlah membuat politik hitam, membunuh karakter seseorang dan berpolitiklah yang adil. Lapangan ini sudah dibuka oleh KPU, silahkan berpolitik dengan adil," pungkasnya.
Nasir juga membantah tuduhan bahwa dirinya memberikan sejumlah uang kepada Firli Bahuri, dengan melakukan pemerasan kepada PT PHR.
"Kalau ada urusannya dengan mitra-mitra saya, administrasi manajemennya ada di mereka. Silahkan tanya mereka. Saya tidak pernah menyentuh urusan apapun dengan kepentingan pribadi saya, apalagi kepentingan yang dicatut di sini, apalagi yang berurusan dengan Ketua KPK. Saya tidak punya urusan dengan ketua KPK," sebutnya.
Tak tanggung-tanggung, adik dari politisi Muhammad Nazaruddin itu bahkan berani bersumpah atas nama Tuhan bahwa ia tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan akun tersebut.
"Demi Allah, atas nama anak dan istri saya, saya selama 15 tahun (jadi anggota DPR RI) tidak punya satu butir pun proyek di pemerintahan ataupun di mitra saya. Silahkan dicek, silahkan didatangi, silahkan ditanya, silahkan dikonfirmasi. Jadi clear hubungan saya dengan urusan yang disampaikan tadi mencatut-catut nama saya dan nama ketua KPK itu fitnah dan tidak benar," tegasnya.
Sementara itu perwakilan Subdit V Ditreskrimsus Polda Riau Hendri Joni SH mengatakan bahwa pihaknya sudah menyurati perusahaan meta TikTok di Singapura untuk menangguhkan (suspend) akun @hauskeadilann sementara proses hukum tetap dijalankan.
Mengenai keterkaitan PT PHR sebagai pihak yang disebut dipaksa untuk meloloskan berbagai proyek dari M Nasir, ketika dikonfirmasi hingga berita ini dinaikkan belum memberi respon.
Penulis: Rinai
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :