Bukan Dikerahkan PT SLS, Kehadiran Aparat untuk Jaga Keamanan
Jumat, 08 September 2023 - 07:36:23 WIB
PELALAWAN - Informasi yang menyatakan bahwa perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sari Lembah Subur (SLS) diduga mengerahkan aparat keamanan patut dipertanyakan.
“Kehadiran aparat yang sebenarnya adalah untuk menjaga keamanan,” kata Community Development Officer PT SLS, Muhammad Dwiky Yudhistira atau yang biasa disapa Tora.
PT SLS merupakan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi sejak 1987 di Desa Genduang, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Di lapangan, menurut Tora, situasi makin rawan. Karyawan perusahaan yang akan memanen buah kelapa sawit tidak dapat menjalankan tugasnya. Mereka diintimidasi. Tidak hanya itu, beberapa orang yang mengaku memiliki hak atas lahan juga memanen sendiri buah dari pohon kelapa sawit yang ditanam PT SLS.
“Untuk menghindari bentrok dan mengembalikan semua ke jalur hukum, perusahaan menyerahkan penanganan keamanan kepada aparat,” tegas Tora.
Dampaknya sangat baik. Paling tidak, karyawan bisa bekerja. Tidak khawatir diintimidasi. Mereka justru cemas jika aparat keamanan tidak ada.
“Kami ada rasa takut memanen jika tak ada aparat yang menjaga," kata Surakhman, pria berusia 41 tahun yang bekerja di PT SLS sejak 2013.
“Kami juga dilarang untuk memanen karena lahan yang diklaim warga. Serba bingung dan serba salah," tandasnya.
Begitu juga pengakuan Eko Bagus dan Sujirin, yang sama-sama bekerja sebagai karyawan di PT SLS. Mereka sangat menyayangkan ancaman dari sebagian oknum warga saat bekerja.
"Output jelas berkurang," tukas Eko
Bagus menjelaskan pengaruh ancaman itu terhadap pekerjaannya. Situasi itu membuat penghasilan yang bisa dibawa pulang untuk keluarga ikut menurun.
PT SLS, menurut Tora, berupaya memberi pengertian pada warga masyarakat. Sosialisasi dan musyawarah dengan kepala desa sudah dilakukan. Para klaimer lahan pun sudah diajak berdialog. Perusahaan mencoba menegaskan bahwa seharusnya semua pihak berlandaskan pada hukum dan peraturan yang berlaku.
"Kami juga berharap klaimer lahan tidak melakukan pencurian buah," kata Tora. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :