MAKASSAR - Seorang pria di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Haerul (30) akhirnya ditangkap setelah penyamarannya sebagai anggota Brimob gadungan dibongkar istrinya sendiri.

Aksi Haerul itu ternyata sudah berlangsung sejak 2018 silam atau sekitar 5 tahun lamanya, yang akhirnya dibongkar istri sendiri karena curiga.

"Terbongkarnya penyamaran Haerul dikarenakan istri haerul yang mulai curiga terhadap gerak geriknya tidak seperti anggota Polri pada umumnya," ujar Kabag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando dilansir detik.com, Sabtu (25/2/2023).

Istri Haerul yang curiga kemudian mendatangi markas Brimob di Pa'baeng-baeng. Intel Brimob kemudian menyelidiki identitas Haerul dan mengetahui dia hanya polisi gadungan.

"Unit Intel melakukan pendalaman dan mengetahui haerul merupakan anggota Polri gadungan sehingga langsung diamankan di Mako Brimob Pa'baeng-baeng," tuturnya.

Lando mengungkapkan, pihaknya masih mendalami motif Haerul menjadi polisi gadungan. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Haerul mengaku hanya ingin disegani.

"Motif penyamaran haerul mengaku sebagai anggota Polri hanya ingin disegani dan ditakuti beberapa anggota keluarganya yang nakal," pungkasnya.(*)

BERITA LAINNYA
Abdul Wahid-SF Hariyanto Inaugurated February 6 2025, Riau Regional People's Representative Council: Infrastructure and Budget Deficit Become Big PR KPK Lanjutkan Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Flyover SKA di Pekanbaru Building a Future Without Forest and Land Fires, the RAPP Fire-Free Village Program Empowers Local Communities KPU Siak Ungkap Fakta TPS Siluman dalam Dalil Gugatan Alfedri-Husni di MK 4.100 Dosis Vaksin PMK di Riau Mulai Didistribusikan		United E-Motor Tawarkan Diskon Besar di Awal Tahun 2025 Shio yang Diprediksi Mengalami Tantangan Keuangan di Tahun Ular Kayu 2025 Selesai Diaspal, Jalan Lintas Riau-Sumbar di Tanjung Alai Sudah Kembali 2 Arah Banjir Jalintim Pelalawan, Polisi Terapkan Sistem Buka-Tutup 15 Kepala Desa di Kepulauan Meranti Akan Kembali Dikukuhkan, Perpanjangan Masa Jabatan Sesuai Keputusan MK