Petinggi BUMD Riau Tewas Usai Tabrak Mobil Pemilik Kos di Pekanbaru, Polisi: Ada Sakit Jantung
PEKANBARU - Seorang petinggi salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau, M Azwizah Hendry (53) meninggal dunia di Kota Pekanbaru, Minggu (29/1/2023).
Ia tewas usai menabrak bumper belakang pemilik kos-kosan di Jalan Selamat, Kelurahan Labuhbaru Timur, Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru, Minggu (29/1/2023) pagi.
Dikutip dari Antarariau.com, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan membenarkan hal itu. Ia korban kejang-kejang usai menabrak bumper belakang mobil pemilik sebuah indekos.
"Minggu pagi kami menerima laporan adanya penemuan mayat di Kecamatan Payung Sekaki. Korban seorang karyawan BUMD Riau," sebut Andrie melalui pesan WhatsApp, Minggu (29/1/2023) sore.
Dari hasil penyelidikan dan olah TKP, diduga kuat korban meninggal akibat serangan jantung. Apalagi keterangan dari keluarga disebut korban memiliki riwayat penyakit jantung.
"Dugaan korban memiliki riwayat penyakit jantung. Berdasarkan keterangan dari keluarga korban, korban sudah dilakukan pasangan dua ring pada jantung," sebut Kompol Andrie.
Berdasarkan yang dirangkum, kejadian bermula pada Sabtu (28/1) sekitar pukul 21.00 WIB saat korban datang ke kos tersebut mrmakai mobil Honda CR-V BM 1345 OE.
Lalu korban memarkirkan mobil di dalam kos. Kemudian korban masuk ke dalam kamar Wira Praja untuk bertemu.
"Korban ini datang dengan membawa beberapa makanan ringan serta minuman kaleng Fanta. Kemudian ia menerima telepon yang tidak diketahui oleh saksi Wira Praja," lanjut Andrie.
Sekitar pukul 23.00 WIB, korban keluar dari kamar kos Wira Praja untuk pulang. Tetapi saat mengeluarkan mobil dari parkiran, korban menabrak bumper belakang mobil pemilik kos sehingga korban kejang-kejang melipat lidah.
"Melihat hal itu, saksi sempat mencoba memberikan pertolongan pada korban namun korban sudah meninggal dunia," kata Kompol Andrie.
Sekitar pukul 06.00 WIB tim identifikasi Polresta Pekanbaru tiba di lokasi setelah menerima informasi adanya penemuan mayat.
Setelah korban dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Riau, di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan dikembalikan ke pihak keluarga.
"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi serta membuat surat penolakan autopsi. Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga," pungkas Andrie. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :