Ops Lilin Lancang Kuning, 3.063 Personel Gabungan Diturunkan Amankan Nataru di Riau
PEKANBARU - Sebanyak 3.063 personel gabungan diturunkan dalam Operasi Lilin Lancang Kuning 2022. Ribuan personel dikerahkan untuk pengamanan momen Nataru.
Personel terdiri dari 1.188 personel polisi dan 1.875 personel dari instansi terkait itu dikerahkan untuk melakukan pengaman perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Kapolda Riau, Irjen Pol M Iqbal mengungkapkan, pihaknya juga menyiapkan 56 Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan yang disebar di beberapa titik di Riau. Yakni 34 Pos Pengamanan dan 22 Pos Pelayanan.
"Apel Gelar Pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarana prasarana. Dengan demikian, diharapkan pengamanan dapat terselenggara secara optimal dan sinergi, sehingga perayaan Natal 2022 serta Tahun Baru 2023 mampu berjalan dengan kondusif," kata Iqbal saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Lancang Kuning, Kamis (22/12/2022).
Dalam amanatnya, Iqbal mengatakan terdapat berbagai potensi gangguan yang harus diwaspadai. Pertama pada sisi kesehatan, di mana seluruh personel diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya lonjakan Covid-19.
"Lakukan penguatan prokes terutama pada lokasi-lokasi dengan tingkat interaksi tinggi, imbau masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi booster guna meningkatkan imunitas dan optimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi," ujar Kapolda.
Selanjutnya pada sisi keamanan, ada beberapa potensi gangguan yang juga perlu diwaspadai. Seperti kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas jalan dan penyeberangan antar pulau, serta kepadatan pada bandara, terminal dan pelabuhan.
"Jadikan pengaturan rekayasa lalu lintas pada Idul Fitri 2022 sebagai acuan. Penerapan contra flow dan one way pada jalur tol maupun arteri harus dilakukan secara fleksibel, menyesuaikan dengan situasi di lapangan dan mengacu data volume kendaraan dari traffic counting PT. Jasa Marga. Selain itu, lakukan sosialisasi secara masif sebelum rekayasa lalu lintas sehingga masyarakat terinformasi dengan baik," ujarnya.
"Selain jalur tol maupun arteri, rekayasa lalu lintas juga harus dilakukan pada pelabuhan penyeberangan. Pastikan tidak ada penumpukan kendaraan yang akan melakukan penyeberangan dengan menambah jumlah kapal, memanfaatkan pelabuhan alternatif dan menyediakan kantong parkir yang memadai," tambahnya.
Penulis: Bayu Derriansyah
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :