Tewaskan 125 Aremania
Supporter Anarkis dan Serang Petugas Jadi Alasan Polisi Tembak Gas Air Mata di Kanjuruhan
Minggu, 02 Oktober 2022 - 09:13:31 WIB
MALANG - Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta beralasan, anggotanya menggunakan gas air mata untuk mengendalikan massa Aremania suporter Arema FC yang turun ke tengah lapangan karena merasa kecewa timnya kalah.
Nico menyebut Aremania telah bertindak anarkis dengan menyerang petugas, merusak stadion hingga berusaha mencari para pemain dan official Arema FC.
"Oleh karena pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan mengincar para pemain," ujar Nico dilansir detik.com, Minggu (2/10/2022).
"Dalam prosesnya itu, untuk melakukan upaya-upaya pencegahan sampai dilakukan (penembakan) gas air mata karena sudah anarkis, sudah menyerang petugas, merusak mobil, dan akhirnya kena gas air mata," sebutnya.
Setelah polisi menembakkan gas air mata, para suporter langsung berhamburan ke satu titik keluar stadion. Saat itulah terjadi penumpukan suporter hingga kekurangan oksigen, pingsan dan akhirnya terinjak-injak.
Diketahui dari total 125 Aremania yang tewas akibat kricuhan dan tembakan gas air mata itu, ada sebanyak 34 supporter yang meregang nyawa di Stadion Kanjuruhan, sedangkan sisanya meninggal dunia di rumah sakit.
Diberitakan sebelumnya, merujuk pada peraturan FIFA, penggunaan gas air mata di stadion dilarang. Mengacu pada pasal 19 b pengaman pinggir lapangan dari regulasi Keamanan dan Keselamatan Stadion.
Dengan demikian digunakannya gas air mata dalam pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang dan menewaskan seratusan supporter, telah melanggar aturan FIFA.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :