PEKANBARU- Kepolisian telah menyimpulkan kematian PNS Pemprov Riau di dalam mobil, merupakan gantung diri, Jumat (17/9/2022). Sebagaimana diketahui PNS inisial FY (40) itu ditemukan sudah tak bernyawa dengan keadaan tergantung di dalam mobil.
Kesimpulan polisi sempat membuat warga Pekanbaru masih bingung dengan kematian gantung diri di dalam mobil. Keterangan Kabid Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau Yanmed, Kompol Supriyanto menegaskan amat mungkin FY meninggal gantung diri. Berikut fakta-fakta yang dikutip dari antarariau.com:
1. Badan Tergantung Tak Sempurna
Meski kondisi tubuh tidak tergantung sempurna, tetap bisa menghilangkan nyawa. Dalam dunia forensik dikenal dengan istilah incomplete hanging atau gantung tidak sempurna.
"Ini yang banyak dipertanyakan. Tapi seperti itu sudah dapat membuat seseorang mati. Polanya sesuai. Tak ditemukan pula patah tulang rawan di leher yang mengindikasikan mati akibat cekikan," sebut Kabid Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau itu.
Kalau completed hanging atau tergantung sempurna yang seluruh bobot tubuh di udara. Tetapi incomplete hanging cukup dengan memakai berat kepala saja bisa menekan arteri sehingga menutup jalan nafas.
2. Kematian incomplete hanging Relatif Lama
Kompol Supriyanto menjelaskan kematian incomplete hanging itu biasanya relatif lebih lama ketimbang completed hanging. "10 persen dari 407 kasus autopsi yang saya tangani merupakan kasus gantung. Setiap tahunnya pasti ada sekitar lima kasus gantung tidak sempurna," sebut Supriyanto.
Selain itu pola kekerasan benda tumpul di leher sesuai dengan pola kasus gantung diri. Sedangkan mekanisme matinya ialah asfiksia atau sumbatan jalan nafas. "Kami yakini gantung diri karena jejak jerat di leher itu mengarah dari arah depan ke belakang atas. Ada pula luka lecet tekan yang melingkari leher yang menyerupai seperti kertas perkamen. Luka dan pola ini akibat gantung diri," sambungnya.
3. Darah dari Hidung Lazim di Kasus Gantung Diri
Memang benar ada darah yang keluar dari hidung FY. Menurut Kompol Supriyanto hal tersebut lazim ditemukan pada kasus gantung diri. Sebab pembuluh darah di hidung relatif lebih sensitif dan tipis, makanya ketika ada penekanan yang menyumbat pernafasan dan darah ke otak bisa menimbulkan gangguan.
4. FY Sudah Tewas Lebih Satu Hari
Kematian FY dinyatakan sudah lebih dari sehari. Hasil pemeriksaan forensik perkiraan PNS wanita tersebut meninggal sekitar 24 sampai 36 jam saat akan diautopsi. "Kematian lebih dari 24 jam, kurang dari 36 jam. Hal ini berdasarkan pembusukan, kaku dan lebam mayat. Semuanya sesuai dengan hasil penyelidikan Polresta Pekanbaru," pungkasnya.
5. Sempat Berkomunikasi dengan Teman Sebelum Mati
Pada pukul 14.12 WIB Jumat (9/9/2022), korban FY masih berkomunikasi dengan temannya. Sehingga diyakini korban meregang nyawa sekitar pukul 14.13 WIB hingga 16.10 WIB dengan didukung fakta ilmiah dari pemeriksaan.
Dari semua hasil penyelidikan termasuk pemeriksaan saksi-saksi, aparat Polresta Pekanbaru, menyimpulkan kasus kematian PNS yang ditemukan dalam mobil di basement Kantor DPRD Riau, Sabtu (10/9/2022) murni bunuh diri. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :