Tim Polri Pimpinan Brigjen Ferdy Sambo Berhasil Ungkap Peredaran Narkoba 6,92 Ton
JAKARTA - Peredaran narkoba di Indonesia bisa dikatakan cukup pesat. Hal itu terbukti dengan selalu diungkapnya kasus-kasus narkoba yang berjumlah besar.
Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen Pol Heru Winarko pada Desember 2019 lalu mengatakan ada peningkatan peredaran narkoba selama tahun 2019 dari tahun sebelumnya sebesar 0,03 persen. Pengguna paling banyak berusia 15 hingga 65 tahun dan menembus angka tiga juta orang.
"Jadi narkoba ini bukan hanya di Indonesia ya, di seluruh dunia hampir sama. Tapi di Indonesia kita meningkat 0,03 persen. Lebih kurang jumlahnya 3.600.000 yang menggunakan (narkoba) di Indonesia ini," kata Heru di Kantor Kemenko Polhukam, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).
Di Polri sendiri, keseriusan untuk memberantas narkoba juga kian ditunjukkan oleh jajaran Korps Bhayangkara di bawah pimpinan Jenderal Idham Azis. Baru-baru ini Polri kembali mengungkap jaringan narkoba internasional. Total sudah 1.2 ton narkoba berhasil diamankan selama 2 minggu belakangan.
1.2 ton tersebut didapat dari dua kali pengungkapan, yaitu 821 kg di Serang, Banten yang dirilis pada Sabtu (23/5/2020) serta Kamis (4/6/2020) sebanyak 402 kg. Maka dengan hasil pengungkapan tersebut, total sudah 6,92 ton yang disita oleh polisi selama rentang waktu Januari hingga Mei 2020.
“Selama enam bulan, total 6,9 ton narkotika yang digagalkan. Itu artinya sudah 27 juta masyarakat yang berhasil diselamatkan Polri dari bahaya narkoba,” kata Idham dalam keterangan persnya, Kamis (4/6/2020).
“Kalau tidak dicegah, berapa banyak generasi muda kita yang akan kena dampak narkoba,” lanjut Idham. Keberhasilan Kapolri tentu tidak lepas dari kinerja anak buahnya. Kapolri juga tidak lupa mengapresiasi tim Satgasus Bareskrim Polri. Idham berpesan agar selalu bertindak tegas dan terus berkomitmen untuk selalu melakukan pemberantasan narkoba.
“Saya apresiasi atas kerja tim yang mampu mengungkap ini, saya tekankan, jangan segan-segan untuk beri tindakan tegas kepada para bandar,” tandasnya.
Apresiasi Kapolri tersebut bukan tanpa alasan. Sebab dalam lima bulan terakhir Januari-Mei, Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Polri Merah Putih Bareskrim Polri berkolaborasi dengan aparat kepolisian daerah (polda) berhasil mengungkap belasan ribu kasus peredaran narkoba.
Data yang diterima, total kasus tindak pidana yang berhasil diungkap sebanyak 19.468 kasus dengan jumlah tersangka 25.526 orang dan barang bukti 6,92 ton narkoba.
Perinciannya, Januari 4.561 kasus, Februari 5.225, Maret 4.728, April 2.893, dan Mei 2.241 kasus. Sedangkan jumlah tersangka, Januari 5.984 orang, Februari 6.674 tersangka, Maret 6.177, April 3.718, dan Mei 2.973 orang tersangka.
Lalu siapakah orang di balik tim yang terkenal tegas terhadap narkoba tersebut? Satgas yang dibentuk saat era Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian sekitar 2016 dengan komposisi personel dari unsur reserse, intelijen dan tim teknologi informasi kini dipimpin oleh sosok Jenderal bintang satu yaitu Brigjen Pol. Ferdy Sambo, S.H., S.I.K., M.H.
Pria kelahiran Barru, Sulawesi Selatan, 47 tahun yang lalu ini berpengalaman di bidang reserse. Bahkan hampir seluruh jabatan yang diembannya selalu di lingkungan reserse. Saat diwawancarai, Ferdy mengungkapkan bahwa dirinya hanya bekerja sesuai dengan amanat tugas dan profesional, bahkan prestasi yang selama ini diterima dianggap Ferdy sebagai pelecut dan motivasi untuk lebih baik dari sebelumnya.
"Ya begitulah berikan kinerja yang terbaik dan yang penting saya bisa ikut berkontribusi untuk negara," ujar Ferdy di Bareskrim Mabes Polri (5/6/2020).
Namun di balik kemurahan senyum tersebut, Ferdy dikenal sebagai orang yang tegas terhadap pelaku-pelaku kejahatan. Di wilayah Jakarta Timur sendiri, saat Ferdy Sambo pernah menjadi kepala tim Tekab Polres Jakarta Timur (1995), tim pimpinan Ferdy sangat ditakuti oleh pelaku-pelaku kejahatan seperti pelaku 365,368, dan pelaku kejahatan jalanan lainnya.
Ya, saat itu memang Jakarta Timur bisa dianggap zona merah. Pelaku kejahatan kerap menebar teror kepada masyarakat. Tak jarang dalam melakukan aksinya, para penjahat tersebut sering melukai bahkan membunuh korban yang dianggap melawan oleh penjahat.
Ferdy Sambo yang saat itu masih berpangkat perwira pertama langsung menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan rasa aman dan kondusif. "Ya itu awal-awal saya lulus Akpol, saya langsung dipercaya untuk mengurus kejahatan jalanan," kenang Ferdy.
Mengenang perjalanan karir, Ferdy Sambo hanya mengucapkan syukur sebab hingga kini ia masih dipercaya dan menyelesaikan tugas dengan baik. "Yang penting kita sehat dan berbuat terbaik untuk masyarakat. Saya tidak mau generasi muda kita hancur karena narkoba. Mereka harapan kita saat nanti kita semua sudah tua," kata Ferdy Sambo, ditulis Law-Justice.co.
Ferdy mengatakan banyak belajar dari senior-seniornya agar bisa bekerja sebagai polisi profesional yang melindungi rakyat dan menjaga keamanan yang kondusif.
"Kalau polisi yang baik dan profesional bisa menjadi panutan, maka dengan mitra dan dukungan rakyat maka tugas polisi bisa terlaksana dengan maksimal," tuturnya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :