SUKABUMI - Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo mendatangi kosan yang dijadikan tempat tinggal WS alias Papih, pembuat sekaligus admin twitter prostitusi online "Sukabumi Asyik".
Kosan itu berlokasi di Gang Surya II, RT 01 RW 04 Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Dari lokasi tersebut, Papih mengoperasikan akun twitter bersama USJ alias Jay yang bertugas menjadi admin harian akun twitter prostitusi online tersebut. Kamar kosan itu juga jadi tempat aktivitas seksual.
Kamar kosan itu berada di sebuah gang sempit yang hanya bisa dilintasi satu motor. Beberapa kamar terlihat berjejer saling berhadapan. Garis polisi terlihat masih melintang di kamar No 7 dan 8 yang digerebek polisi pada Sabtu (17/11/2018).
"Dari lokasi inilah pelaku Papih mengoperasikan sekaligus menyewakan kamar-kamar kosan yang disewanya kepada para PSK dan pria hidung belang untuk melakukan aktivitas seksual," kata Susatyo kepada awak media, Selasa (20/11/2018), seperti dikutip dari detik.com.
Menurut Susatyo seluruh penghuni memang menyetorkan identitas mereka melalui pemilik kepada RT dan RW setempat. Namun untuk penggunaan kamar tersebut warga dan RT setempat mengaku tidak mengetahui digunakan untuk transaksi seksual.
"Sesuai keterangan dari ketua RT, identitas penghuni ada namun mereka mengaku kecolongan ada bisnis prostitusi dijalankan dari kamar-kamar yang disewa oleh tersangka papih ini. Tentu kedepannya, kami pihak kepolisian bersama Pemkot Sukabumi akan lebih ketat melakukan pengawasan terhadap kos-kosan yang ada di wilayah," beber Susatyo.
Kamar kosan berukuran kurang lebih 3 × 4 itu, papih menyewakan kamarnya seharga Rp 50 ribu untuk tamu sekali aktivitas seksual. "Tarif PSK Rp 500 ribu, dipotong Rp 100 ribu untuk admin dan sewa kamar," singkatnya.
Sementara itu, Udin Abidin ketua RT 01 menyebut khusus untuk kamar yang digerebek polisi masih belum menyetorkan identitas.
"Kamar yang lain sudah, tapi khusus kamar yang digerebek polisi belum. Kata pemilik kosan kamar itu tanggung jawab dia, saya juga heran soal itu," ujarnya.
Bidin mengaku tidak mengetahui kosan itu dijadikan tempat prostitusi, dia baru tahu setelah melihat berita dan langsung ke lokasi. "Saya tahu-tahu sudah terpasang garis polisi, katanya ramai di berita tempat ini dijadikan lokasi prostitusi," tambahnya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :